Boleh atau tidaknya sepeda jenis 'road bike' melaju di jalan umum tengah menjadi perdebatan hangat. Jika alasannya butuh berkecepatan tinggi, sebagian kalangan mempertanyakan kenapa road bike tidak kebut-kebutan di velodrome saja?
Dalam satu kesempatan, Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo menjelaskan, Velodrome tak bisa digunakan sembarang pesepeda. Track velodrome diperuntukan profesional, sehingga pengguna amatir akan kesulitan menggunakan track tersebut.
"Velodrome track-nya beda, yang benar-benar profesional di situ. Itu nggak bisa (amatir), kalau tidak profesional bisa jatuh orang itu," ujarnya, Jumat (28/8/2020).
Jenis sepeda khusus
Sesuai namanya, road bike didesain untuk melaju di jalan raya. Untuk balapan di lintasan khusus yang disebut velodrome, umumnya sepeda yang digunakan adalah jenis yang berbeda, walaupun sepintas sama-sama memiliki riding position 'merunduk' seperti road bike.
Beberapa perbedaan road bike dengan sepeda balap jenis 'track bike' untuk melaju di velodrome antara lain:
Geometri lebih 'agresif', lebih merunduk dan paling aerodinamis dibanding sepeda lain
Bobot sangat ringan
Umumnya 'fixed gear' alias tidak bisa pindah-pindah gigi, dan tidak bisa free wheel
Tidak punya rem mekanis
Ukuran ban sama tipis, tetapi dengan tekanan angin yang lebih tinggi.
Bisakah road bike dikendarai di velodrome? Bisa-bisa saja, sepeda motor juga bisa dikendarai di velodrome. Tetapi jelas bukan 'habitat' yang pas.
Apa kata pegiat road bike?
Profesional biker dan trainer Tino Latuheru menyebut, road bike memang tak bisa dispesialkan begitu saja. Jalur sepeda yang selama ini terpaksa digunakan bersamaan dengan jenis sepeda lain tak sepenuhnya aman digunakan bersamaan lantaran road bike melaju dengan cara berkelompok dengan kecepatan tinggi, dan berpotensi menghalangi sepeda yang lebih lambat.
Hal itulah yang menyebabkan road bike tak bisa melaju di jalur khusus sepeda yang telah disediakan pemerintah. Mengingat, jalur ini hanya bisa digunakan dengan kecepatan maksimal 25 km/jam. Jalur ini lebih cocok untuk sepeda sebagai alat transportasi, bukan untuk olahraga berat.
Toni berharap, perdebatan ini bisa diatasi dengan langkah solutif yang aman bagi kedua belah pihak baik pesepeda atau pengendara kendaraan lain.
"Kalau masyarakat melakukan olahraga ini bersama-sama dengan kami, masyarakat akan merasa bahwa kita bukan dispesialkan untuk punya jalur sendiri, nggak. Kita akan menata diri, menempatkan diri agar yang hobi sepeda (merasa) 'oh di (jalur situ) nggak mungkin, berarti kita cari tempat lain'," katanya pada detikcom dalam program e-Life, Jumat (4/5/2021).
https://kamumovie28.com/movies/magic-crystal/
Varian Delta 'India' Masuk Kudus, Menkes: Penularannya Cepat Sekali
Varian Delta COVID-19 asal India dilaporkan terdeteksi di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Karenanya, Kudus menjadi salah satu Kabupaten di Jawa Tengah yang terdeteksi sebagai zona merah penyebaran virus Corona.
Hal tersebut turut dikonfirmasi oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin yang menyebutkan bahwa ledakan COVID-19 di Kudus dipengaruhi oleh varian Corona India B1617.2 atau varian delta.
Menurut Menkes Budi dalam pemaparannya, penularan varian baru tersebut disebabkan oleh banyaknya pekerja migran Indonesia yang pulang dan juga aktivitas di kawasan pelabuhan laut.
"Penyebabnya karena kemarin pada saat liburan, rakyat kita mungkin sebagian besar sudah euforia karena sudah mulai vaksinasi. Yang kedua juga masuknya strain baru yang penularannya cepat sekali, sehingga kita mulai melihat ada kenaikan (kasus) yang signifikan di beberapa daerah, khususnya Jawa Tengah," ujar Menkes Budi dalam pemaparannya, Minggu (13/6/2021).
"Dan memang sudah terkonfirmasi itu adalah varian baru yang kita amati masuknya banyak dari pekerja migran di Indonesia, juga ada banyaknya melalui pelabuhan-pelabuhan laut. Pelabuhan udara biasanya sudah kita jaga dengan baik," lanjutnya.
Pasalnya, kata Menkes Budi, banyak pekerja di Indonesia yang melakukan pengangkutan barang dari yang datang dari India, sehingga varian dari India memang lebih berisiko masuk ke Indonesia.
"Tapi pelabuhan laut karena banyak di Indonesia angkut barang dan banyak juga datangnya dari India, sehingga masuk dari sana. Varian-varian baru itu sudah kita teliti. Hasilnya baru keluar sekitar 2 hari yang lalu, bahwa memang yang di area Kudus adalah varian baru yang datang dari India," pungkas Menkes Budi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar