Selasa, 22 Juni 2021

Corona di RI Naik Gila-gilaan, Pakai Masker Dobel Disarankan

  Indonesia kembali mencatatkan rekor kasus baru harian COVID-19 per 21 Juni 2021 dengan 14.536 pasien. Jumlah ini menjadi catatan tertinggi sejak pandemi COVID-19 dimulai di Indonesia pada Maret 2020 lalu.

Kenaikan kasus COVID-19 di Indonesia disebut-sebut terkait dengan varian baru yang mulai terdeteksi di banyak wilayah. Salah satu yang menjadi perhatian adalah varian Delta, yang dianggap punya kemampuan penularan lebih tinggi.


Munculnya lebih banyak varian yang lebih mudah menular artinya kita harus melakukan tindakan pencegahan yang baik bahkan lebih penting dari sebelumnya. Para ahli sepakat bahwa memakai masker dobel lebih baik dalam mencegah paparan virus Corona.


Ketua Pokja Infeksi Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia dan dokter spesialis paru, dr Erlina Burhan, SpP(K) menjelaskan, penggunaan masker dobel sebenarnya sudah direkomendasikan jauh sebelum ada temuan varian ganas di RI.


"Double masker (medis plus kain) memang memberikan perlindungan yang lebih tinggi dibandingkan single masker. Perlindungan terhadap virus tanpa melihat variannya," ujarnya pada detikcom beberapa waktu lalu.


Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit AS (CDC) juga telah menyarakankan penggunaan masker rangkap sejak April 2021. Penggunaan masker dobel mampu menurunkan risiko penularan COVID-19 hingga 90 persen.


Masker dobel dapat meningkatkan filtrasi atau penyaringan udara yang dihirup dan dihembuskan. Hal ini dipercaya efektif karena masker rangkap menggandakan lapisan material yang harus dilalui oleh droplet.


Sebuah penelitian juga menemukan, banyak lapisan kain dalam masker dapat meningkatkan efektivitas penyaringan partikel virus. Dengan logika tersebut, seseorang yang pakai masker dobel akan meningkatkan jumlah lapisan pada wajah mereka dan tentunya meningkatkan tingkat penyaringan.


Para peneliti mengungkapkan, memakai masker bedah di balik masker kain akan memberikan perlindungan maksimal karena masker bedah berfungsi sebagai filter, dan masker kain berfungsi untuk lapisan tambahan.

https://maymovie98.com/movies/mighty-oak/


Awas! Ivermectin Obat Keras, Ini Efek Samping Kalau Dipakai Sembarangan


Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny K Lukito mewanti-wanti obat antiparasit Ivermectin tergolong bahan kimia yang punya efek samping. Meski ditemukan adanya indikasi membantu penyembuhan pasien Corona, obat ini harus digunakan sesuai dengan resep dan pengawasan dokter.

"Izin edar sebagai obat cacing, dan ini obatnya adalah obat berbahan kimia ya, tapi bahan kimia yang ada efek sampingnya," tegas Penny dalam siaran live Selasa (22/6/2021).


Ivermectin tergolong sebagai obat keras. Penggunaan tanpa indikasi medis dalam jangka panjang bisa menyebabkan efek samping.


Penggunaan Ivermectin sendiri tidak dianjurkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) sebagai pengobatan COVID-19. Sebab, masih perlu penelitian mendalam apakah Ivermectin tepat untuk mengobati COVID-19.


Dikutip dari laman FDA, beberapa efek samping dari penggunaan Ivermectin termasuk ruam kulit, mual, muntah, diare, sakit perut, pembengkakan wajah atau anggota badan, efek samping neurologis (pusing, kejang, kebingungan), penurunan tekanan darah secara tiba-tiba, ruam kulit yang parah. Penggunaan obat ini juga berpotensi menyebabkan cedera hati.


Sampai saat ini pengujian Ivermectin sebagai 'terapi COVID-19' masih terbatas pada uji in-vitro di laboratorium karena disebut memiliki potensi antivirus. Hanya saja uji klinis tetap diperlukan untuk melihat khasiat dan keamanan Ivermectin sebelum digunakan sebagai terapi pengobatan COVID-19.

https://maymovie98.com/movies/vivir-a-mil/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar