Siti atau kerap disapa Mamay, bocah perempuan asal Sukabumi, Jawa Barat, ikut mewarnai sesi keynote Google I/O yang berlangsung Rabu dini hari (19/5/2021). Lewat sebuah video, diperlihatkan bagaimana siswa kelas sembilan SMP itu menggunakan Google Lens untuk membantu dia menyelesaikan tugas saat menjalani proses belajar dari rumah.
"Kegiatan belajar saat pandemi ini, untuk aku sendiri agak lebih susah. Orang tuaku juga tidak bisa berbahasa Inggris, jadi mereka tidak bisa bantu aku kalau kesulitan," tuturnya
"Google Lens memudahkan kegiatan belajar dari rumah. Misalnya saat mendapat soal matematika dalam bahasa Inggris. Tidak hanya translate, dari situ aku bisa terhubung, dengan bisa langsung mencari tahu terjemahan dan solusi untuk soal matematika itu," imbuh gadis yang bercita-cita jadi ahli bahasa dan dosen bahasa Inggris ini.
Apa yang digunakan Siti merupakan salah satu kemampuan baru dari Google Lens. Raksasa pencarian internet ini membuat fitur yang menggabungankan terjemahaan visual dengan konten pendidikan yang ada di web untuk membantu orang belajar dalam lebih dari 100 bahasa.
"Anda dapat mengambil foto dari soal sains dan Lens akan mencarikan sumber belajar dengan bahasa pilihan Anda," kata Prabhakar Raghavan, SVP Google.
Saat ini Google Lens digunakan lebih dari 3 miliar kali setiap bulannya. Selain membantu edukasi, kini Lens membantu seseorang untuk mendapatkan produk yang dicarinya.
Untuk itu Google meningkatkan kemampuan AI pada Lens. Jadi saat pengguna mengambil foto pada sebuah benda, Lens akan mengindentifikasi dan dapat mengantarkan pengguna ke toko yang menjual produk tersebut.
Google pun memperkenalkan MUM yang dapat memperoleh informasi lebih dalam web. Selain itu, teknologi ini memahami berbagai jenis informasi, dicontohkan dalam video tersebut bagaimana pengguna menanyakan apakah sepatu bot cocok digunakan untuk mendaki Gunung Fuji.
"Tujuannya adalah untuk memecahkan pertanyaan yang lebih kompleks tidak peduli bagaimana Anda menanyakannya," kata Raghavan.
https://movieon28.com/movies/that-enchanting-night/
Ini Fakta Video Viral Korban Palestina yang Disebut Hoax
Anda dapat video yang menyebutkan korban di pihak Palestina adalah rekayasa dalam konflik dengan Israel? Jangan percaya, inilah faktanya.
Dalam narasi video yang beredar di media sosial di Indonesia dan luar negeri, disebutkan kalau korban luka dan tewas dari pihak Palestina adalah pura-pura belaka. Mereka semua adalah aktor dengan darah palsu.
"Penipuan oleh warga Gaza. Mereka membuat darah palsu dan mewarnai luka yang tentu saja tidak asli. Ini tujuannya untuk membuat dunia kasihan dan membuat Israel tampak jahat," begitulah salah satu narasi yang beredar.
Seiring dengan narasi itu, beredar pula istilah yang disebut Pallywood alias Palestina Hollywood. Mereka yang menyebar propaganda ini mengatakan video warga Palestina itu cuma rekayasa ala Hollywood.
Bagaimana faktanya? Seperti dilihat dari Reuters, Rabu (19/5/2021) tim pencari fakta Reuters menemukan bahwa video ini aslinya adalah video liputan TRT World tentang industri perfilman di Palestina.
Video ini adalah adegan simulasi organisasi kedokteran dari Prancis, Doctors of The World tahun 2017. Dalam simulasi itu, para dokter harus melakukan evakuasi warga Gaza yang terluka.
Para warga Gaza ini adalah figuran yang diberikan make up dan efek khusus luka-luka oleh make up artist Palestina bernama Mariam Salah. Aktivitas Mariam dan timnya ini dalam video simulasi ini menjadi video berita TRT World berjudul Gaza Film Industry: Makeup Artist Break Gender Barriers. Media lainnya yang melakukan liputan yang sama adalah Gaza Post.
Inilah video aslinya:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar