Selasa, 22 Juni 2021

Clubhouse Android Tersedia di Indonesia, Tapi Terancam Diblokir Kominfo

  Setelah dirilis terbatas untuk pengguna Amerika Serikat, Clubhouse Android sudah tersedia secara global, termasuk di Indonesia. Tapi media sosial berbasis audio-chat ini terancam diblokir oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), kenapa?

Clubhouse sebagai penyelenggara sistem elektronik (PSE) berkewajiban mendaftarkan diri ke Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo). Jika tidak, maka dapat sanksi diblokir aksesnya.


Aturan tersebut tertuang dalam Peraturan Menteri (PM) Kominfo No 5 Tahun 2020. Kewajiban melakukan pendaftaran bagi PSE dilakukan sebelum sistem elektronik mulai digunakan oleh pengguna, yakni 6 bulan sejak PM No 5 Tahun 2020 diundangkan pada tanggal 24 November 2020. Artinya bila PSE tidak mendaftar hingga 25 Mei 2021, maka aksesnya akan diblokir oleh Kominfo.


Sejauh ini pemantauan detikINET di situs pendaftaran PSE Kominfo, Clubhouse belum terdaftar. Jadi bila aplikasi ini tidak kunjung mendaftarkan diri hingga tiga hari ke depan maka bersiaplah untuk tidak mengaksesnya baik di Android maupun iOS.


Direktur Jenderal (Ditjen) Aplikasi Informatika (Aptika) Kominfo Semuel Abrijani Pangerapan sempat menjelaskan tujuan kenapa pentingnya pendaftaran PSE di Kominfo. Pendaftaran ini gunanya untuk melindungi warganet sebagai pengguna layanan.


Dicontohkannya, bila suatu saat Clubhouse menghadirkan layanan berbayar, lalu ada masalah dengan penggunanya, maka proses keluhan pelanggan dapat jelas prosesnya.


Pendaftaran PSE sendiri bisa dilakukan secara online di link berikut ini. Sehingga pihak pengembang Clubhouse tidak perlu datang ke Indonesia.

Sebelumnya diberitakan pada awal tahun 2021, kepopuleran Clubhouse meledak. Aplikasi audio-sosial ini mencapai total unduhan 9,6 juta kali per Februari 2021. Namun kini, total unduhan Clubhouse merosot tajam menjadi cuma 900.000 ribuan kali.


Data Sensor Tower mencatat download Clubhouse saat ini sekitar 922.000 kali secara global pada bulan April. Angka ini mengalami penurunan 66% dari 2,7 juta install di bulan Maret dan lonjakan download 9,6 juta di bulan Februari.


"Pertumbuhan pengguna pada April tampaknya telah berkurang dalam beberapa bulan terakhir. Tetapi data menunjukkan retensi kuat di antara pengguna," kata Sensor Tower.


Sensor Tower menyebutkan, pengguna Clubhouse memang masih kuat karena mereka yang sudah mendownload masih menyimpan aplikasi tersebut dalam ponselnya.


Namun penurunan signifikan pada jumlah unduhan akan cukup mengkhawatirkan perusahaan. Angka itu berarti jumlah pengguna potensial aplikasi tersebut masih sedikit.


Makin mengkhawatirkan, sejumlah raksasa teknologi termasuk Facebook , Twitter , Discord , Spotify , Reddit , dan LinkedIn , telah meluncurkan layanan audio-chat. Bahkan Twitter Spaces sudah menjadi pesaing terberatnya bila melihat makin banyaknya pengguna media sosial berikon burung biru ini menggunakan layanan audio-chat ini.

https://maymovie98.com/movies/the-eagles-eye/


Internet di Jayapura Kembali Normal, Ini Kata Kominfo ke Telkom


 Layanan internet di Jayapura, Papua, dipastikan sudah kembali normal setelah putusnya kabel bawah laut sejak 30 April lalu. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) pun mengingatkan hak pelanggan ke Telkom.

Juru Bicara Kementerian Kominfo Dedy Permadi mengatakan telah mengirimkan surat yang dialamatkan ke Telkom, di mana isinya agar perusahaan akan hak pelanggan yang sudah membayar atau berlangganan paket selama putusnya layanan.


"Kementerian Kominfo telah mengirimkan surat kepada Telkom Group untuk kepastian penjaminan perlindungan konsumen bagi pelanggan yang telah membayar atau berlangganan paket selama putusnya layanan internet dan suara. Hal ini dilakukan untuk melindungi hak-hak masyarakat atas layanan telekomunikasi," tutur Dedy dalam keterangan tertulisnya.


Per 20 Mei kemarin, masyarakat di Jayapura sudah bisa menggunakan layanan internet dari Telkom Group, seperti Telkomsel dan IndiHome pasca putusnya Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) Sulawesi Maluku Papua Cable System (SMPCS) ruas Biak-Jayapura yang diduga oleh faktor alam.


Di hari sebelumnya, kapal khusus yang membawa tim ahli telah diberangkatkan dari Makassar ke Jayapura untuk melakukan penyambungan kabel bawah laut yang putus di kedalaman 4.050 meter tersebut, dengan target penyelesaian minggu awal Juni 2021.


Dengan aktifnya kembali layanan internet dan suara dari Telkom Group ditunjang oleh pemanfaatan link satelit 2.662 Mbps, radio long haul Palapa Ring Timur 500 Mbps, dan radio long haul Sarmi-Biak 1.600 Mbps, dengan total kapasitas bandwidth 4,7 Gbps.

https://maymovie98.com/movies/eagle-eye/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar