Minggu, 20 Desember 2020

Registrasi Kartu Telkomsel, Perhatikan Cara-cara Ini!

 Bagi kamu yang mendapatkan kuota belajar dengan mendapatkan kartu Telkomsel harus registrasi terlebih dulu.

Pemerintah mewajibkan seluruh pelanggan prabayar untuk registrasi kartu.


Ketentuan ini sesuai dengan Peraturan Menkominfo Nomor 12 Tahun 2016 tentang Registrasi Pelanggan Jasa Telekomunikasi. Registrasi ini dilakukan mulai 31 Oktober 2017.


Tujuannya agar konsumen terhindar dari penyalahgunaan data dan hal-hal yang merugikan. Selain itu memudahkan penyedia layanan bagi telepon seluler untuk transaksi online dan lainnya.


Berikut cara registrasi kartu Telkomsel dilansir situs resmi Telkomsel:


1. SMS


a. Registrasi kartu Telkomsel untuk pelanggan baru


Untuk meregistrasi kartu Telkomsel, ketik SMS dengan format REGNIK#Nomor KK# dan kirimkan ke 4444.


Sebagai contoh, REG 1234567890123456#3201060401130027#



b. Pelanggan Lama


Cara meregistrasi kartu Telkomsel bagi pengguna lama, ketik SMS dengan format ULANGNIK#Nomor KK# dan kirimkan ke 4444.


Contohnya, ULANG 1234567890123456#3201060401130027#.


2. Melalui Website: https://www.telkomsel.com/registrasiprabayar


3. Melalui Call Center: Hubungi 188


4. Melalui GraPARI



Registrasi kartu prabayar Telkomsel dapat dilakukan sendiri. Setelah itu baru kamu bisa menggunakan kartu baru Telkomsel.


Namun kamu bisa juga datang ke grapari Telkomsel jika mengalami kesulitan.


e. Melalui Asisten Virtual Telkomsel di: LINE, Facebook, dan Telegram


f. Melalui UMB: *444# (berlaku mulai 8 Februari 2018)



Registrasi secara langsung hanya bisa dilakukan untuk tiga nomor pelanggan per satu NIK. Registrasi nomor keempat dan seterusnya dapat dilakukan di gerai Telkomsel.


Selain itu, kamu juga bisa unreg kartu Telkomsel bagi pelanggan yang merasa nomor prabayar yang sudah diregistrasi tidak sesuai atau ingin mengganti nomor tersebut dengan nomor lain.


Pelanggan cukup mengirim SMS ke 4444, ketik UNREG#NIK, atau melalui menu akses *444# lalu pilih menu nomor 3 (UNREG).


Selamat mencoba registrasi kartu Telkomsel!

https://kamumovie28.com/movies/tabu-mengusik-gerbang-iblis/


Beli PS5 atau Mending Rakit PC?


PlayStation 5 (PS5) (yang resmi) sudah bisa mulai dipesan dan bakal dikirimkan ke pemesannya pada Januari mendatang. Sudah memutuskan untuk membeli PS5, atau anda masih bimbang antara PS5 atau merakit PC game?

Perdebatan antara konsol atau PC jelas bukan hal baru, karena sudah terjadi sejak bertahun lalu. Namun masih tetap relevan hingga saat ini, salah satunya karena harga PS5 yang -- terlihat -- mahal. Yaitu mencapai Rp 8,7 juta untuk varian Bluray.


Melihat bandrolnya yang tinggi itu, seringkali orang akan menceplos 'mending rakit PC' dibanding membeli PS5, karena dianggapnya bakal lebih murah. Benarkah?


Ah, belum tentu lebih murah, kok. Malah jika dibandingkan, merakit PC game yang mumpuni, biaya yang dikeluarkan malah lebih mahal.


PS5 adalah konsol yang digadang-gadang oleh Sony sebagai konsol yang memang ditujukan untuk dimainkan dengan resolusi 4K, ray tracing, bahkan dengan frame rate sampai 120Hz -- frame rate ini masih sebatas klaim, karena game yang sudah dirilis saat ini belum mendukung frame rate tersebut --.


Untuk PC agar bisa memainkan game dengan resolusi 4K dengan frame rate yang nyaman (60fps), membutuhkan kartu grafis yang tak murah. Contohnya adalah RTX 3060 Ti, yang sebenarnya ditujukan untuk bermain di resolusi 1440p, namun terbilang masih mumpuni untuk bermain di 4K dan punya fitur ray tracing. Harganya? Di atas Rp 8 juta.


Ya, bahkan harga kartu grafisnya saja sudah hampir menyamai harga PS5 (atau malah lebih mahal, karena PS5 versi digital harganya hanya Rp 7 jutaan). Oke, mungkin ada opsi kartu grafis lain yang lebih murah, seperti RTX 2060, juga dilengkapi dengan ray tracing, harganya di atas Rp 5 juta.


Namun tetap saja masih banyak komponen lain yang dibutuhkan sebuah PC, seperti motherboard, prosesor, power supply, RAM, dan SSD. Untuk SSD NVMe berukuran 1TB (PS5 SSD-nya 825GB), harganya minimal Rp 3 juta. Motherboard dan prosesor masing-masing di atas Rp 1,5 juta, power supply di atas Rp 1 juta (bisa juga lebih murah, tergantung kualitas), RAM sekitar Rp 1 juta.


Jadi, sebenarnya merakit PC game membutuhkan biaya yang lebih tinggi ketimbang membeli PS5.


Jadi, mending mana? Baca di halaman berikutnya ya...

https://kamumovie28.com/movies/tabu/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar