Rabu, 23 Desember 2020

Wahyu Trenggono: dari Bisnis Tower Kini Urus Lobster

 Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi menunjuk Sakti Wahyu Trenggono menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan (MKP). Sakti menggantikan Edhy Prabowo. Sebelumnya dia merupakan Wakil Menteri Pertahanan.

"Beliau Wakil Menteri Pertahanan akan berikan tanggung jawab untuk jadi Menteri Kelautan Dan Perikanan," kata Jokowi saat pengumuman, Selasa (22/12/2020).


Berdasarkan catatan detikcom, Sakti lama berkecimpung di dunia bisnis. Dia menjabat sebagai Komisaris Utama PT Solusindo Kreasi Pratama. Perusahaan ini membawahi PT Tower Bersama Infrastruktur, penyedia infrastruktur menara telekomunikasi terbesar di Indonesia yang memiliki lebih dari 14.000 menara. Karena jabatannya ini, dia kerap dijuluki sebagai Raja Menara.


Sakti Wahyu Trenggono memulai kariernya di PT Federal Motor (sekarang PT Astra Honda Motor) sebagai System Analyst pada tahun 1986 dengan jabatan terakhir sebagai General Manager Management Information System dan Pengembangan Bisnis (1992-1995).


Kemudian dia menjabat sebagai Direktur Perencanaan dan Pengembangan Induk Koperasi Unit Desa (INKUD) (1995-1997), Direktur Utama PT Solusindo Kreasi Pratama (2000-2009), Ketua Umum Asosiasi Pengembang Infrastruktur Menara Telekomunikasi (2005-2016) dan Komisaris Utama PT Teknologi Riset Global Investama (2010-2016).


Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) yang akan dia pimpin diketahui sedang menjadi sorotan, khususnya isu mengenai benih lobster yang menyeret Edhy Prabowo sebagai tersangka korupsi. Tentu lobster menjadi salah satu pekerjaan yang menanti Sakti begitu dilantik menjadi MKP.


Menurut Pengamat Kebijakan Publik Trubus Rahadiansyah, dari sisi profesionalitas, Sakti sudah cukup memenuhi kriteria sebagai Menteri KP.


"Saya kira pas saja, kalau memang itu diterima semua pihak, asal Gerindranya setuju, masalahnya Gerindra-nya ikhlas nggak?" tutur Trubus Senin (21/12/2020).

https://indomovie28.net/movies/critical-eleven/


Seputar Indosat dan Tri yang Dikabarkan Mau Merger


Indosat dan Tri dikabarkan mau merger. Perusahaan global CK Hutchison Holdings Ltd Hong Kong, yang memiliki Tri Indonesia dikabarkan sedang mendekati kesepakatan dengan QPSC Ooredoo Qatar.

"CK Hutch sedang dalam pembicaraan lanjutan untuk menggabungkan bisnis telekomunikasi Indonesia dengan PT Indosat," kata sumber Bloomberg seperti dikutip Selasa (22/12/2020).


Pengumuman terkait aksi korporasi disebut bisa datang secepatnya minggu ini. Sementara, struktur pasti setiap kesepakatan belum terselesaikan.


Ooredoo sendiri menggenggam sekitar 65% saham Indosat. Sementara, di Indonesia Hutchison memiliki Tri yang dikelola PT Hutchison 3 Indonesia. Kesepakatan ini akan melibatkan penawaran tunai dan saham.


"Kedua perusahaan ditetapkan untuk menjadi pemegang saham signifikan dalam entitas gabungan," kata sumber lebih lanjut.


Kabar itu membuat harga saham Indosat langsung merosot. Dikutip dari data perdagangan RTI, pada pukul 11.12 JATS kemarin, saham ISAT turun 275 poin atau 5% ke level Rp 5.225 per lembar saham. Pada penutupan sebelumnya, saham ISAT tercatat ditutup pada level Rp 5.500.


Saham ISAT sendiri kemarin dibuka pada level Rp 5.625 per lembar saham. Nilai transaksi saham ISAT berada di angka Rp 186,49 miliar dan volume perdagangan 33,16 juta lembar saham.


Baik perwakilan dari CK Hutch dan Ooredoo belum memberikan tanggapan atas hal tersebut. detikcom sudah mencoba menghubungi pihak Indosat maupun Tri, namun hingga berita ini ditulis keduanya belum menjawab.

https://indomovie28.net/movies/arwah-tumbal-nyai-part-tumbal/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar