Sabtu, 26 Desember 2020

Benarkah Wanita Berambut Tebal Punya Gairah Seks yang Tinggi?

 Salah satu mitos yang berkembang di masyarakat perihal seks adalah wanita dengan rambut yang tebal di sekujur tubuhnya dianggap memiliki libido atau hasrat seksual yang tinggi dibandingkan dengan wanita lainnya. Hal tersebut menyebabkan anggapan wanita yang memiliki rambut tebal seperti kumis tipis atau rambut di tangan dan kaki, dianggap sebagai wanita hiperseksual. Tapi benarkah demikian?

Dikutip dari WebMD, istilah medis untuk menamakan kondisi tersebut adalah hirsutisme. Faktor penyebabnya yaitu faktor genetik atau keturunan, peningkatan hormon testosteron, konsumsi obat-obatan, dan kondisi kesehatan lainnya.


Pada umumnya, rambut tebal pada wanita ini diakibatkan oleh peningkatan hormon testosteron. Hormon testosteron atau disebut juga dengan hormon androgen tak hanya dimiliki oleh pria, namun juga wanita.


Salah kaprah mengenai hormon ini karena selalu diidentikan dengan tingginya tingkat libido seseorang. Pada wanita, testosteron diproduksi secara alami di kelenjar adrenal. Selain mempengaruhi fungsi seksual dan agresivitas, testosteron juga mempengaruhi pertumbuhan rambut di tubuh terutama rambut kelamin, perkembangan otot dan lemak dalam tubuh dan pengaturan gelombang otak.


Namun apakah wanita yang berambut lebat di seluruh tubuhnya sudah pasti memiliki tingkat libido yang tinggi?


Dikutip dari Women's Health, sebuah studi membuktikan bahwa testosteron memiliki sedikit kaitan dengan libido seks seseorang. Wanita sehat yang memiliki kadar hormon testosteron tinggi umumnya memiliki minat yang besar seks.


Hal ini juga diperkuat dengan penelitian yang dipublikasikan pada jurnal Archives of Sexual Behavior tentang hasrat seksual dan hormon testosteron. Namun sayangnya, subjek penelitian ini adalah hewan sehingga kurang tepat jika kaitkan dengan manusia. Sehingga, perlu adanya penelitian lanjutan terkait hal ini.


Kendati ada hubungan antara testosteron, pertumbuhan rambut, dan hasrat seksual tinggi, wanita dengan rambut tebal tidak selalu berarti bahwa mereka memiliki libido yang tinggi. Pasalnya, rambut tebal juga bisa disebabkan oleh faktor genetik di mana sebagian orang memang memiliki ciri tubuh dengan rambut yang tebal, lebat, dan panjang.


Selain faktor genetik, ahli neuroendokrinologi perilaku dari University of Michigan juga menjabarkan bahwa ada faktor-faktor lain yang menyebabkan seorang wanita memiliki hasrat seksual yang tinggi terhadap pasangan mulai dari faktor medis, psikologi dan hubungan kita dengan pasangan.


Dapat disimpulkan bahwa mitos yang mengatakan bahwa wanita berambut tebal memiliki libido tinggi adalah tidak benar dan tidak salah. Dalam beberapa kasus hal ini dapat menjadi benar jika dikaitkan dengan jumlah hormon testosteron. Namun di satu sisi, hal ini juga dapat salah karena masih banyak wanita yang memiliki libido tinggi yang tidak memiliki rambut yang tebal dan lebat.

https://nonton08.com/movies/love-other-drugs/


Makin Meluas, Varian Baru Corona Inggris Terdeteksi Lagi di Lebanon


Lebanon telah mendeteksi adanya kasus pertama akibat varian baru Corona Inggris yang telah menyebar dengan cepat ke beberapa negara di dunia. Kasus ini terdeteksi dalam penerbangan yang tiba dari London, Inggris.

"Kami mendeteksi kasus pertama varian baru Corona pada penerbangan Middle East Airlines 202, yang datang dari London pada 21 Desember 2020," kata menteri kesehatan di negara tersebut melalui Twitter, dikutip dari Reuters, Jumat (25/12/2020).


Pihak kementerian kesehatan setempat juga menghimbau untuk semua penumpang penerbangan tersebut beserta keluarganya untuk ikut melakukan tindakan pencegahan.


Adanya lonjakan infeksi virus Corona juga membebani sistem perawatan kesehatan di Lebanon. Diperkirakan, di virus Corona di Lebanon telah menewaskan lebih dari 1.000 orang.


Sebelumnya, varian baru Corona Inggris ini juga terdeteksi di beberapa negara, dan yang terbaru terjadi di Singapura yang dikonfirmasi pada Rabu malam (23/12/2020). Varian ini datang dari seorang pelajar berusia 17 tahun, yang telah belajar di Inggris sejak Agustus lalu.


Pelajar ini kembali ke Singapura pada 6 Desember dan menyampaikan pemberitahuan tinggal di rumah di fasilitas khusus pada saat kedatangan.


"Siswa itu mengalami demam pada 7 Desember, dan dipastikan terinfeksi COVID-19 pada 8 Desember," kata Depkes Singapura.

https://nonton08.com/movies/lie-with-me/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar