Setelah pengunduran diri sang CEO, kini perusahaan chip andalan China yaitu Semiconductor Manufacturing International Corporation (SMIC), resmi masuk ke daftar hitam Amerika Serikat alias blacklist.
Dilansir detiKINET dari Gizmochina, Departemen Perdagangan Amerika Serikat telah mengumumkan daftar puluhan perusahaan China termasuk SIMC dan juga raksasa drone DJI yang ditambahkan ke daftar blacklist. Dengan demikian, perusahaan ini efektif dilarang untuk mengimpor dan menggunakan teknologi dari AS
Menurut Sekretaris Kementerian Perdagangan, Wilbur Ross, keputusan tersebut dibuat untuk melindungi kepentingan Amerika dengan mencegah penggunaan teknologi canggih AS yang dapat digunakan untuk membantu membangun militer dari musuhnya.
SMIC sendiri telah menegaskan bahwa mereka sama sekali tidak memiliki hubungan dengan militer China dan tentunya adanya pembatasan ini akan menimbulkan masalah serius bagi perusahaan yang sangat bergantung pada perangkat lunak, perangkat keras, dan teknologi Amerika lainnya untuk desain lengkap dan pembuatan semikonduktor.
Implikasi ekonominya bisa berpotensi sangat buruk bagi SMIC, karena perkiraan penjualan dan pertumbuhan perusahaan harus kembali ditinjau dan hampir pasti merosot dari target.
Pemasok AS ke SMIC pun sekarang terikat alias wajib untuk mengajukan izin untuk menjual komponen unik dan penting yang diperlukan SMIC. Dengan kata lain, prosesnya menjadi berbelit-belit.
Pengumuman ini pun sebagai hantaman bertubi-tubi bagi SMIC, sebab belum lama ini dilaporkan bahwa co-CEO Liang Mong Song telah mengundurkan diri dari posisinya. SMIC belum mengeluarkan pernyataan tentang masalah ini.
Seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri China, dalam menanggapi keputusan ini, menuduh pemerintah AS menggunakan kekuasaan negara untuk menekan perusahaan China. China pun akan terus mengambil tindakan yang diperlukan untuk melindungi hak dan kepentingan yang sah dari perusahaan tersebut.
https://nonton08.com/movies/frozen-2/
Kisah RRQ Eggsy, Main Game FIFA Sampai ke Belanda
Main game, kalau diseriusi, bisa menjadi prestasi. Game FIFA di Playstation menawarkan kompetisi dunia berhadiah puluhan juta rupiah, seperti yang dilakukan atlet esports RRQ Eggsy.
Mungkin banyak yang tak tahu, Team RRQ punya divisi untuk game konsol, yaitu FIFA. Ditambah lagi, hanya ada 1 orang yang berada di divisi ini, yaitu RRQ Eggsy. Pemain bernama lengkap Ega Rahmaditya ini memang jadi satu-satunya pemain dalam divisi Viva Team RRQ.
Meski begitu, prestasi yang sudah diraihnya tak main-main. Bergabung dengan Team RRQ sejak 28 Mei 2018, RRQ Eggsy telah menyumbangkan 11 piala, dengan piala pertama adalah dari juara pertama di 1st Playstation League Asia 2018.
Nama RRQ Eggsy pun telah dikenal tak hanya di Indonesia, melainkan di mancanegara. Berbagai kejuaraan tingkat dunia telah diikutinya, termasuk menjadi juara 1 di Qualifier FIFA18 e-World Cup Championship pada 2018.
RRQ Eggsy memang sejak kecil gemar bermain PlayStation, namun baru pada 2015 dia mulai menggeluti dunia profesional. Prestasi pertamanya adalah ketika dia mewakili Asia di Amsterdam, Belanda, dalam FIFA 18 Global Series Playoff. Dari kesukaan bermain game FIFA di PlayStation, RRQ Eggsy bahkan bisa sampai melancong ke Eropa, loh.
Masih di tahun 2018, RRQ Eggsy juga menjuarai Qualifier Asian Football Gaming Championship (AFGC) FIFA 18 Tournament. Prestasi demi prestasi pun masih terus diraih oleh RRQ Eggsy pada 2019. RRQ Eggsy berhasil menyabet juara 2 di ajang Virtuelle Bundesliga International League.
Selanjutnya, pada tahun yang sama di Indonesia, RRQ Eggsy berhasil meraih juara 1 di Indonesia Gaming League 2019. Dia mengalahkan pemain unggulan seperti Pugu, Egi, dan Nyoman dan membawa pulang hadiah Rp 50 juta.
*Artikel ini merupakan kerja sama antara detikINET dengan Team RRQ.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar