Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Widyastuti mengatakan tingkat keterisian tempat tidur isolasi pasien Corona di 98 rumah sakit rujukan COVID-19 di ibu kota sudah mencapai 85 persen, sedangkan untuk ICU mencapai 80 persen.
Pada Minggu (20/12/2020), dari 6.663 tempat tidur isolasi untuk pasien Corona di DKI Jakarta, kini sudah ditempati sebanyak 5.691 pasien. Artinya, kata Widyastuti, kapasitas keterisian tempat tidur isolasi telah mencapai 85 persen.
"Begitu juga kondisi ruang ICU di mana tempat tidur ICU sudah terisi 722 dari 907 sehingga persentasinya 80 persen," ucap Widyastuti dalam keterangan tertulis yang dilihat detikcom dan ditulis Senin (21/12/2020).
Lebih lanjut, Widyastuti mengatakan, lewat Instruksi Gubernur Nomor 55 Tahun 2020, Pemprov DKI berkomitmen untuk meningkatkan kapasitas tempat tidur isolasi dan ICU.
"Kami menargetkan peningkatan kapasitas tempat tidur isolasi sebanyak 7.171 dan ICU sebanyak 1.020 di RS Rujukan COVID-19 Jakarta khususnya RSUD," ucapnya.
Selain itu, Widyastuti juga mengakui dalam beberapa pekan terakhir jumlah kasus positif COVID-19 di DKI Jakarta memang mengalami kenaikan yang cukup signifikan.
Per 20 Desember 2020, kasus konfirmasi positif di DKI Jakarta mencapai 163.111 kasus atau meningkat 13,3 persen dibandingkan dua pekan sebelumnya, yakni 143.961 kasus pada 6 Desember.
"Kami mencatat bahwa kenaikan persentase kasus terkonfirmasi positif signifikan mulai terjadi sejak pertengahan bulan November dan kini stabil di angka 13 persen," jelasnya.
Sementara itu, rata-rata positivity rate kasus COVID-19 harian di DKI Jakarta tercatat stabil di angka 9 persen selama 3 bulan terakhir, yaitu 9,6 persen di bulan Oktober, 9,1 persen pada November, dan 9,6 persen di Desember.
https://kamumovie28.com/movies/mothers-day/
Mutasi COVID-19 yang Lebih Menular dari Inggris Terdeteksi di Australia
Mutasi virus Corona yang ditemukan lebih mudah menyebar di Inggris telah terdeteksi pada sejumlah pelancong luar negeri yang kembali ke Australia.
Varian tersebut, yang menurut otoritas Inggris 70 persen lebih menular dari strain yang ada, telah menyebabkan beberapa negara Eropa menutup penerbangan langsung dari Inggris,
Diberitakan Reuters, dua pelancong dari Inggris yang terbang ke negara bagian New South Wales, Australia, ditemukan 'membawa' varian virus tersebut. Keduanya kini dikarantina dan otoritas kesehatan menyebut kasus ini tidak berkaitan dengan lonjakan COVID-19 di Sydney.
Sebelumnya varian ini juga ditemukan di Italia. Otoritas Kesehatan Italia telah mendeteksi seorang pasien yang terinfeksi jenis baru virus corona yang ditemukan di Inggris
Sampai saat ini masih belum banyak yang diketahui mengenai varian virus tersebut. Namun para ahli yakin vaksin yang ada saat ini masih efektif untuk melawannya.
11 Orang Positif Corona Usai Hadiri Pesta Ultah, Bocah 3 Tahun Juga Kena
Sebanyak 11 orang di Vaughan, Kanada, dinyatakan positif virus Corona COVID-19 usai menghadiri pesta ulang tahun. Disebutkan, pesta ulang tahun itu diadakan di dalam ruangan sebuah rumah.
Dikutip dari Global News, berdasarkan keterangan pejabat setempat, pesta ulang tahun ini diadakan pada 6 Desember lalu dan dihadiri sebanyak 22 orang.
Dari 11 orang yang dites positif COVID-19, pasien termuda berusia tiga tahun dan yang tertua berusia 54 tahun. Disebutkan juga, 9 dari 11 orang yang tertular virus Corona itu tinggal di wilayah York, sementara 2 lainnya di Toronto.
"Dari 22 peserta, 7 orang diidentifikasi menjadi kontak berisiko tinggi, 4 orang menjadi kontak berisiko rendah. Sisanya, 11 peserta dikonfirmasi kasus (positif COVID-19)," kata pernyataan tersebut.
"Orang yang dianggap berisiko rendah adalah mereka yang berada di luar dan jauh dari ruangan tersebut. (Sementara) Peserta yang dianggap berisiko tinggi disarankan untuk melakukan isolasi dan memantau sendiri tanda dan gejala COVID-19 hingga 21 Desember," tambahnya.
Pemilik rumah tersebut pun terancam terkena denda sebesar 880 dolar AS atau sekitar 12 juta rupiah jika terbukti bersalah karena telah melanggar peraturan tentang pengendalian COVID-19 di wilayah itu.
"Ini berfungsi sebagai pengingat bagaimana pertemuan, seperti pesta ulang tahun dan perayaan liburan, mungkin tampak tidak berbahaya, tetapi berpotensi menyebarkan COVID-19 kepada anak-anak dan orang dewasa yang rentan," pungkas pernyataan tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar