Vaksin Corona sampai saat ini masih belum bisa tersedia untuk masyarakat luas. Tetapi, untuk mencegah terinfeksi virus Corona, sebagian orang memilih untuk mendapatkan suntikan vaksin influenza, pneumonia, hingga vitamin C dan D.
Namun, apakah suntikan tersebut juga bisa menangkal seseorang terinfeksi virus Corona?
Menurut ketua Satgas imunisasi dewasa Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia Prof Dr dr Samsuridjal Djauzi, SpPD-KAI, suntikan vitamin C dan D itu berfungsi untuk meningkatkan kekebalan tubuh secara menyeluruh. Antibodi naik, tetapi tidak kebal virus.
"(Suntikan) vitamin C dan D antibodi naik secara keseluruhan, tapi tidak kebal virus," kata Prof Samsuridjal dalam dialog produktif di laman YouTube FMB9ID_IKP, Rabu (30/12/2020).
"Sedangkan vaksin itu kalau disuntikkan, tubuh akan membentuk kekebalan antibodi terhadap virus yang ditujukan, jadi akan tinggi sekali antibodi terhadap virus tersebut," lanjutnya.
Bagaimana dengan suntikan vaksin influenza dan pneumonia, apakah bisa menangkal COVID-19?
Prof Samsuridjal menjelaskan, berdasarkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), suntikan kedua vaksin tersebut dianjurkan di tengah pandemi Corona seperti saat ini. Selain untuk terhindar dari influenza dan pneumonia, risiko terkena COVID-19 juga lebih kecil.
"Kalau kita terhindar dari influenza dan pneumonia, risiko untuk terkena COVID-19 juga menjadi lebih sedikit," jelasnya.
https://nonton08.com/movies/deep-in-the-valley/
Kasus Gisel Bikin Penasaran, Apa Sih Alasan Orang Videokan Momen Intim?
Banyak orang yang mungkin penasaran bagaimana penampilan mereka saat sedang berhubungan seks dengan pasangan. Hal itu didukung dengan canggihnya teknologi dan kemudahan merekam hingga mendistribusikan video intim pribadi.
Beberapa orang merekam diri sendiri saat bermasturbasi dan melakukan tindakan seksual lain, kemudian mengirimkan kepada pasangannya. Lantas, mengapa mereka begitu terobsesi dan bersemangat merekam video saat melakukan aktivitas seksual?
Dikutip dari Metro, pakar seks dan hubungan di Lovehoney Annabelle Knight mengatakan bahwa ada alasan yang sangat sederhana di balik mengapa orang terobsesi dengan memfilmkan diri sendiri, yaitu untuk mendapat kesenangan.
"Semakin banyak orang yang merekam diri mereka saat berhubungan seks dengan pasangannya karena itu menyenangkan," jelas Knight.
Banyak pasangan mulai merekam dan menonton diri mereka sendiri di video, lalu kembali berhubungan seks karena merasa bergairah. Studi yang dirilis situs kencan Illicit Encounters, mengungkapkan bahwa sepertiga dari pasangan telah memfilmkan diri mereka saat sedang berhubungan seks dan tiga perempat dari partisipan menyatakan bahwa mereka telah menggunakan ponsel, baik dengan mengambil foto atau menonton video erotis milik mereka sendiri maupun bukan.
Ia mengingatkan harus ada izin dari kedua belah pihak jika ingin merekam saat sedang berhubungan seks.
Pakar seks di Lelo Stu Nugent percaya ada alasan lain mengapa orang suka membuat rekaman seks pribadi yang menurutnya karena kondisi narsistik. Hal senada disampaikan pakar hubungan di We-Vibe dr Becky Spelman, bahwa ada narsisme saat seseorang merekam diri ketika melakukan hubungan seks atau masturbasi.
Namun, ia menjelaskan beberapa orang hanya menemukan kesenangan seksual dalam dirinya sendiri, bukan pasangannya.
"Di beberapa kasus, keinginan untuk melihat diri sendiri terlibat dalam aktivitas seksual di layar dapat melibatkan auto-erotisme, atau kecenderungan untuk menemukan kenikmatan seksual pada diri sendiri, dibandingkan pada orang lain," pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar