Kamis, 31 Desember 2020

Kasus Gisel Bikin Penasaran, Apa Sih Alasan Orang Videokan Momen Intim?

 Banyak orang yang mungkin penasaran bagaimana penampilan mereka saat sedang berhubungan seks dengan pasangan. Hal itu didukung dengan canggihnya teknologi dan kemudahan merekam hingga mendistribusikan video intim pribadi.

Beberapa orang merekam diri sendiri saat bermasturbasi dan melakukan tindakan seksual lain, kemudian mengirimkan kepada pasangannya. Lantas, mengapa mereka begitu terobsesi dan bersemangat merekam video saat melakukan aktivitas seksual?


Dikutip dari Metro, pakar seks dan hubungan di Lovehoney Annabelle Knight mengatakan bahwa ada alasan yang sangat sederhana di balik mengapa orang terobsesi dengan memfilmkan diri sendiri, yaitu untuk mendapat kesenangan.


"Semakin banyak orang yang merekam diri mereka saat berhubungan seks dengan pasangannya karena itu menyenangkan," jelas Knight.


Banyak pasangan mulai merekam dan menonton diri mereka sendiri di video, lalu kembali berhubungan seks karena merasa bergairah. Studi yang dirilis situs kencan Illicit Encounters, mengungkapkan bahwa sepertiga dari pasangan telah memfilmkan diri mereka saat sedang berhubungan seks dan tiga perempat dari partisipan menyatakan bahwa mereka telah menggunakan ponsel, baik dengan mengambil foto atau menonton video erotis milik mereka sendiri maupun bukan.


Ia mengingatkan harus ada izin dari kedua belah pihak jika ingin merekam saat sedang berhubungan seks.


Pakar seks di Lelo Stu Nugent percaya ada alasan lain mengapa orang suka membuat rekaman seks pribadi yang menurutnya karena kondisi narsistik. Hal senada disampaikan pakar hubungan di We-Vibe dr Becky Spelman, bahwa ada narsisme saat seseorang merekam diri ketika melakukan hubungan seks atau masturbasi.


Namun, ia menjelaskan beberapa orang hanya menemukan kesenangan seksual dalam dirinya sendiri, bukan pasangannya.


"Di beberapa kasus, keinginan untuk melihat diri sendiri terlibat dalam aktivitas seksual di layar dapat melibatkan auto-erotisme, atau kecenderungan untuk menemukan kenikmatan seksual pada diri sendiri, dibandingkan pada orang lain," pungkasnya.

https://nonton08.com/movies/billy-lynns-long-halftime-walk/


Mencatat Siklus Haid, Perlu Nggak Sih? Ini Saran Ahli


Mencatat siklus menstruasi selama datang bulan perlu dilakukan wanita untuk memantau kesehatan organ reproduksi. Hal ini juga sebagai cara agar mengetahui peluang cepat hamil.

Menurut dokter spesialis obstetri dan ginekologi, dr Kartika Cory, SpOG, memantau siklus menstruasi bisa berdampak bagi kesejahteraan wanita.


"Monitor siklus menstruasi memang terkesan mudah, namun berdampak sangat besar, tidak hanya bagi individu itu sendiri, tapi juga mendukung kesejahteraan perempuan pada umumnya serta memastikan generasi yang sehat dan berkualitas," ungkapnya dikutip dari HaiBunda.


Setiap wanita memiliki siklus yang umumnya berjarak 21 sampai 35 hari sejak hari pertama menstruasi di bulan berikutnya. Saat mencatat siklus ini, kita perlu memperhatikan periode berlangsungnya dan berapa banyak darah yang keluar.


"Siklus haid wanita menikah atau belum menikah tidak berbeda, yakni berjarak 21 sampai 35 hari, lamanya 3 sampai 7 hari, dan 40-60 ml tiap keluar haid," kata Kartika.


Mencatat siklus haid dapat menentukan usia kehamilan. Umumnya, usia kehamilan dari siklus ini bisa sama perkirannya dengan hasil USG.


Selain untuk mengetahui peluang hamil, mencatat siklus menstruasi juga digunakan untuk mengetahui kondisi tubuh. Beberapa wanita mungkin mengalami nyeri hebat karena kondisi endometriosis dan dalam kondisi parah bisa membuat mereka sulit hamil.


Apa saja manfaat lainnya dari mencatat siklus menstruasi?


KLIK DI SINI UNTUK KE HALAMAN SELANJUTNYA

https://nonton08.com/movies/everybody-wants-some/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar