Selasa, 24 Desember 2019

Meriahnya Nadran-Sedekah Bumi di Gunungjati, Cirebon

Tiap daerah di Indonesia punya tradisi yang menarik untuk dilihat. Kalau Cirebon, punya tradisi Nandran dan Sedekah Bumi.

Ribuan masyarakat Cirebon dan sekitarnya berbondong-bondong menyaksikan arak-arakan tradisi nadran dan sedekah bumi yang digelar di Kecamatan Gunungjati, Kabupaten Cirebon, Jabar. Belasan ogoh-ogoh diarak dari komplek makam Sunan Gunung Jati hingga bundaran Krucuk Kota Cirebon.

Polisi pun merekayasa lalu lintas di sepanjang Jalan Raya Gunung Jati Cirebon. Arak-arakan ogoh-ogoh itu dimulao sekitar pukul 13.00 WOB hingga sore hari. Masyarakat berbondong-bondong ingin melihat bentuk-bentuk ogoh-ogoh yang diarak, ada yang berbentuk harimau, gajah, kerbau, udang, Syekh Quro, Nyi Mas Pakungwati dan sederet nama-nama besar yang pernah menyiarkan agama Islam di tanah Cirebon.

Pelaksana tugas (Plt) Bupati Cirebon Imron Rosyadi mengatakan nadran dan sedekah bumi Gunung Jati merupakan agenda tahunan yang memiliki potensi untuk mendongkrak kunjungan wisatawan. Nadran dan sedekah bumi merupakan salah satu tradiai yang ada di Cirebon.

"Ini kegiatan budaya. Kita harus memolesnya agar lebih menarik perhatian wisatawan. Ini bisa menjadi agenda tahunan yang menarik wisatawan, baik domestik maupun internasional," kata Imron kepada awak media, Sabtu (14/9/2019) kemarin.

Lebih lanjut, Imron mengatakan nadran dan sedekah bumi salah satu bagian dari kearifan lokal yang ada di Cirebon. Sehingga, lanjut dia, pemerintah dan masyarakat harus saling bersinergi melestarikan tradisi tersebut.

"Ini bentuk syukur kepada yang maha kuasa. Bersyukur atas Allah yang telah memberikan rezeki kepada para nelayan, alam dan manusiannya," katanya.

Sementara itu, Wiah (45) salah seorang pengunjung mengamu setiap tahun tak pernah absen menyaksikan arak-arakn nadran dan sedekah bumi. Wiah mengaku tertarik dengan ogoh-ogoh yang diarak dalam tradisi itu.

"Ya mengajak anak juga, senang lihatnya. Ramai juga. Semoga tahun depan lebih menarik lagi," kata Wiah.

Oh Rote, Pantai-pantaimu Itu Lho!

Rote, pulau selatan terdepan Indonesia dianugerahi deretan pantai yang indah. Pasir putih, ombak menggoda dan gugusan bebatuan karangnya, bikin jatuh cinta!

20-26 Agustus 2019, tim Tapal Batas detikcom bersama Bank Rakyat Indonesia (BRI) menjelajahi Kabupaten Rote Ndao di NTT. Kabupatennya berupa kepulauan dengan total 96 pulau. Namun, hanya 7 pulau yang berpenghuni dengan Pulau Rote sebagai yang paling besar.

Kedatangan kami disambut oleh Bupati Rote Ndao, Paulina Haning-Bullu. Dirinya menjelaskan, potensi utama pariwisata di Rote adalah pantai.

"Kami punya banyak pantai yang indah, banyak sekali. Ada Pantai Nemberala, Batu Pintu, Pantai Oeseli, Pantai Tiang Bendera, Pantai Lifulada hingga Mulut Seribu yang seperti di Raja Ampat," kata Paulina membuka percakapan.

Kota terbesar di Pulau Rote adalah Kota Ba'a. Dari sini, wisatawan bisa memulai perjalanan ke berbagai pantai-pantai di Rote. Tiap 10 kecamatan di Rote, memiliki pantai yang menarik untuk dikunjungi.

Namun ingat, beberapa pantainya masih sulit terjamah karena akses yang belum memadai. Ada baiknya pula, wisatawan menyiapkan uang cash ketika berada di Kota Ba'a. Tenang saja, ada ATM BRI di sana.

Paling populer di Pulau Rote adalah Pantai Nemberala. Berada di Kecamatan Rote Barat, pantai ini sudah memiliki fasilitas penunjang pariwisata yang memadai. Ada resort, homestay, kios hingga penyewaan sepeda motor.

"Pantai Nemberala itu tempatnya surfing. Sudah banyak turis mancanegara datang ke sana," ujar Frengky, salah satu pemandu wisata di Rote yang menemani Tim Tapal Batas detikcom.

Tak jauh dari Pantai Nemberala, bergeser ke arah selatan terdapat Pantai Lifulada dan Pantai Boa'a. Hamparan pasir putih di pantai-pantainya begitu halus nan memesona.

Kecamatan Rote lainnya, seperti Rote Barat Daya memiliki Pantai Batu Pintu. Disebut seperti itu, sebab terdapat suatu batuan karang besar yang bagaikan pintu besar. Lewat situ, kita akan masuk ke bibir pantainya dengan hamparan pasir putih nan menggoda.

Belum lagi, jejeran bebatuan karang menambah eksotis panoramanya. Silakan jelajahi pantainya, atau naik ke atas perbukitan untuk memotretnya juga asyik!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar