Juru bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito mengumumkan beberapa provinsi di Indonesia yang mengalami penambahan jumlah kasus mingguan. Penambahan ini dilihat dari periode 14-20 September, dan dibandingkan dengan periode 21-27 September 2020.
"Secara nasional, terlihat ada 20 provinsi dengan jumlah kasus yang meningkat dibanding minggu sebelumnya. Provinsi yang paling tinggi peningkatan kasusnya adalah Jawa Barat," kata Prof Wiku dalam konferensi pers di YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (1/10/2020).
Pada hari ini, tercatat penambahan kasus baru sebanyak 4.174 kasus sehingga totalnya menjadi 291.1832. Jumlah kasus sembuh juga bertambah sebanyak 3.540 dan 116 kasus kematian.
Berikut ini 20 provinsi yang mengalami peningkatan jumlah kasus mingguan.
1. Jawa Barat : 1.726 kasus
2. DKI Jakarta : 1.002 kasus
3. Kalimantan Timur : 584 kasus
4. Sumatera Barat : 573 kasus
5. Jawa Tengah : 338 kasus
6. Kepulauan Riau : 303 kasus
7. Sulawesi Tenggara : 265 kasus
8. Bali : 263 kasus
9. Papua : 136 kasus
10. Sumatera Selatan : 123 kasus
11. Banten : 123 kasus
12. Papua Barat :86 kasus
13. Sulawesi Barat :79 kasus
14. Kalimantan Utara :60 kasus
15. Bengkulu : 39 kasus
16. Maluku :29 kasus
17. Gorontalo :16 kasus
18. Kalimantan Selatan :9 kasus
19. Sulawesi Tengah :6 kasus
20 Nusa Tenggara Barat :2 kasus
"Kami mohon agar dapat ditekan sedikit lagi agar di minggu depan betul-betul tidak terjadi penambahan kasus sama sekali, bahkan terjadi penurunan kasus secara keseluruhan," pungkasnya.
https://indomovie28.net/a-haunting-in-cawdor-2/
Soal Harga Tes Swab yang Berbeda-beda, Ini Penjelasan Satgas COVID-19
Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito membeberkan soal harga tes swab yang masih belum ketok palu hingga sekarang. Di pasaran harga tes swab sangat bervariasi, mulai dari ratusan ribu rupiah hingga di atas satu juta rupiah.
Pemerintah mempekirakan standar harga swab berkisar antara 439 ribu sampai 797 ribu rupiah. Namun saat ini pemerintah sedang mengkaji mengenai perihal tersebut.
"Harga swab berkisar antara 439 ribu sampai 797 tersebut masih dikaji terus oleh pemerintah, karena kita ingin memastikan bahwa harga swab tersebut betul-betul dapat terjangkau oleh masyarakat yang membutuhkan," jelas Prof Wiku saat memberikan konferensi pers yang disiarkan kanal Youtube Sekretariat Presiden, Kamis (1/10/2020).
"Dan saat yang bersamaan kita harus memastikan bahwa penyelenggara tes tersebut juga bervariasi, dan memang sesuai dengan biaya yang mereka keluarkan," papar Prof Wiku.
Meski begitu, Wiku juga mengatakan, pengambilan untung untuk dalam tes swab boleh saja dilakukan, namun harus dalam jumlah yang terbatas karena ini menyangkut dengan masalah pandemi.
Harga tes swab akan diumumkan setelah semua kajian yang disusun oleh pemerintah selesai. Selain itu, kunci utama untuk memutuskan rantai COVID-19 dijelaskan oleh #satgascovid19 adalah dengan melakukan 3 M: Mencuci tangan #cucitangan, menjaga jarak #jagajarak, dan memakai masker #pakaimasker.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar