Rabu, 28 Oktober 2020

Petugas Medis Rusia Rekam Puluhan Jenazah Berserakan di Koridor Rumah Sakit

 - Sebuah video dari seorang pekerja medis di Rusia memperlihatkan puluhan jenazah pasien COVID-19 yang dibungkus plastik hitam. Jenazah-jenazah tersebut menumpuk di dalam kamar mayat, ruang pembedahan, hingga koridor di rumah sakit setempat.

"Mayat di mana-mana, mayat, mayat," kata pria yang bekerja sebagai pekerja medis tersebut dalam sebuah video yang dikutip dari Daily Mail, Selasa (27/10/2020).


Video tersebut diambil di Kota Novokuznetsk, di Siberia, sekitar 400 kilometer dari perbatasan Kazakhstan. Ini direkam saat Rusia mengalami gelombang kedua COVID-19.


Dalam video tersebut, petugas medis itu mulai menunjukkan koridor dengan kantong jenazah yang berserakan di lantai. Jenazah-jenazah tersebut tidak dimasukkan ke dalam kantong jenazah, tetapi hanya diletakkan di lantai dengan kondisi kaki menjuntai ke luar.


"Ini adalah ruang bedah. Mayat di mana-mana, kamu bahkan bisa tersandung dan jatuh. Kami benar-benar berjalan di atas kepala orang mati," ungkapnya dalam video tersebut.


Menanggapi video ini, Kementerian Kesehatan setempat di wilayah Kemerovo mengatakan bahwa itu adalah jenazah yang disimpan karena pembebasan yang tertunda. Totalnya ada 50 jenazah yang disimpan di rumah sakit tersebut.


"Mengingat peningkatan jumlah kasus selama tiga minggu terakhir, ada peningkatan jumlah kematian. Karena penundaan dalam pembebasan jenazah, sekitar 50 jenazah disimpan di sini," jelasnya.


Selain di Rusia, penumpukkan jenazah juga terjadi di rumah sakit di Barnaul, wilayah Altai. Dalam video tersebut terlihat sekitar 30 kantong hitam yang berisikan jenazah pasien COVID-19 yang disimpan di ruang bawah tanah rumah sakit tersebut.

https://cinemamovie28.com/unknown-origins/


Mr P Sulit 'Tegang', Studi Sebut 52 Persen Pria Alami Disfungsi Ereksi


 Disfungsi ereksi atau impotensi adalah mimpi buruk bagi para pria. Bagaimana tidak, ketika pria mengalami disfungsi ereksi, aktivitas seksualnya akan jadi terganggu.

Menurut sebuah studi di Eropa, sebanyak 52 persen pria berusia 40-70 tahun mengalami disfungsi ereksi.


"Ditelusuri lebih lanjut, dari 50 persen pria ini, mereka tidak mengetahui atau mungkin pengertiannya salah mengenai impotensi pria ini," ucap dokter spesialis urologi dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) dr Widi Atmoko, SpU(K), dalam sebuah webinar, Selasa (27/10/2020).


Apa itu disfungsi ereksi?

dr Widi menjelaskan, disfungsi ereksi adalah ketidakmampuan pria dalam mencapai atau mempertahankan ereksi dengan baik untuk melakukan hubungan seksual.


"Ada dua hal, mencapai dan mempertahankan. Jadi kalau pasien sudah bisa ereksi, tapi dia tidak bisa mempertahankan ereksi yang lama, artinya pria tersebut sudah masuk dalam golongan disfungsi ereksi," jelasnya.


Apa faktor risiko disfungsi ereksi?

Menurut dr Widi, ada beberapa faktor risiko yang bisa menjadi pemicu pria mengalami disfungsi ereksi. Di antaranya sebagai berikut.


Obesitas

Merokok

Diabetes

Hipertensi

Kolesterol

Kurang aktivitas fisik

Penyakit jantung dan pembuluh darah.

Bagaimana mencegah disfungsi ereksi?

dr Widi mengatakan, disfungsi ereksi sangat berkaitan dengan gaya hidup. Maka dari itu, jika ingin terhindar dari risiko disfungsi ereksi, sebaiknya terapkan gaya hidup yang sehat.


"Gaya hidup yang aktif, sering berolahraga, dan pola makan sehat itu sangat membantu untuk menjaga fungsi ereksi," sarannya.

https://cinemamovie28.com/fatal-frame/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar