Dalam rapat terbatas, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan ada 12 kabupaten/kota yang penanganan wabah Coronanya harus jadi prioritas. Ini karena 12 daerah tersebut diketahui memiliki lebih dari 1.000 kasus aktif virus Corona COVID-19.
Daerah yang jadi prioritas Jokowi adalah Kota Ambon, Kota Padang, Kota Jayapura, Pekanbaru, Kota Depok, Kabupaten Bekasi, Bogor, Jakarta Pusat, Jakarta Utara, Jakarta Barat, Jakarta Selatan, dan Jakarta Timur.
"Saya juga minta dalam dua minggu ke depan prioritaskan untuk 12 kabupaten/kota yang memiliki kasus aktif lebih dari 1.000 yang menyumbang 30 persen dari total kasus aktif nasional," kata Jokowi dalam rapat yang disiarkan oleh Sekretariat Kabinet, Senin (12/10/2020).
Untuk menekan kasus baru Jokowi berpesan agar terus menyuarakan kedisiplinan terhadap protokol kesehatan. Selain itu diharapkan jumlah pengujian, pelacakan, dan penanganan COVID-19 semakin ditingkatkan.
Jokowi secara umum mengapresiasi penanganan wabah virus Corona di Indonesia yang sudah lebih baik dilihat dari rata-rata angka kesembuhan yang mencapai 76,8 persen, lebih baik dari rata-rata angka kesembuhan dunia yang disebut sekitar 75 persen.
"Kita juga sudah bisa menekan angka rata-rata kematian, meski masih di atas (rata-rata) dunia di 3,55 persen. Ini lebih baik dibandingkan dua minggu lalu yang berada di angka 3,77 persen," ungkapnya.
https://cinemamovie28.com/sniper-ghost-shooter/
Vaksinasi COVID-19 Bakal Dimulai November, Menkes Terawan Jamin Kredibilitas
Pemerintah menyebut bakal memulai program vaksinasi COVID-19 pada awal November mendatang. Disebutkan sudah ada tiga kandidat vaksin yang akan datang dalam waktu dekat di antaranya Cansino, G42 atau Sinopharm, dan Sinovac.
Mengutip keterangan resmi, tim dari BPOM, Kementerian Kesehatan, MUI, Bio Farma akan bertolak ke China pada tanggal 14 Oktober 2020 untuk melihat kualitas fasilitas produksi dan kehalalan vaksin produksi Sinovac, dan Cansino dan mengambil data uji klinis vaksin G42/Sinopharm di UAE.
Sementara itu, Menteri Kesehatan RI Terawan Agus Putranto mengatakan persiapan detail untuk program vaksinasi ini terus dilakukan. Pemerintah akan memprioritaskan vaksinasi COVID-19 di kelompok tenaga kesehatan dan aparat keamanan.
"Pada tahap awal, kami akan memberikan prioritas vaksin kepada mereka yang di garda terdepan, yaitu medis dan paramedis, pelayanan public, TNI/Polri, dan seluruh tenaga pendidik" kata Menkes Terawan.
Disebutkan juga jumlah vaksin COVID-19 yang akan diterima Indonesia beragam, bergantung dari kapasitas produksi dan komitmen perusahaan. Secara detail, Cansino menyanggupi 100 ribu vaksin (single dose) pada November 2020, dan sekitar 15-20 juta untuk 2021.
Sementara Sinopharm menyanggupi 15 juta dosis vaksin (dual dose) tahun ini. Dari jumlah tersebut, sebanyak 5 juta dosis mulai datang pada November 2020.
Sinovac menyanggupi 3 juta dosis vaksin hingga akhir Desember 2020. Sinovac akan mengirim 1,5 juta dosis vaksin (single dose vials) pada minggu pertama November dan 1,5 juta dosis vaksin (single dose vials) lagi pada minggu pertama Desember 2020, ditambah 15 juta dosis vaksin dalam bentuk bulk.
Cansino mengusahakan penyediaan 20 juta (single dose), Sinopharm 50 juta (dual dose), dan Sinovac 125 juta (dual dose) di 2021. Single dose artinya satu orang hanya membutuhkan 1 dosis vaksinasi. Sementara, dual dose dibutuhkan dua kali vaksinasi untuk satu orang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar