Berdasarkan data terakhir, Selasa (13/10/2020), terdapat 21 provinsi di Indonesia yang melaporkan pasien Corona sembuh lebih banyak dari kasus positif.
Berdasarkan data dari covid19.go.id pada hari Selasa (13/10/2020) penambahan kasus positif virus Corona kembali terjadi di Indonesia. Sebanyak 3.906 orang telah terkonfirmasi positif, sehingga totalnya menjadi 340.622 kasus.
Dari data tersebut juga diketahui sebanyak 4.777 pasien Corona telah dinyatakan sembuh dan 92 lainnya meninggal dunia.
Berikut sebaran provinsi yang melaporkan penambahan kasus sembuh lebih banyak dibandingkan kasus positif menurut data terakhir.
1. DKI Jakarta
Sembuh: 1.100 kasus
Kasus baru: 1.054 kasus
2. Jawa Barat
Sembuh: 569 kasus
Kasus baru: 565 kasus
3. Jawa Timur
Sembuh: 351 kasus
Kasus baru: 351 kasus
4. Sulawesi Selatan
Sembuh: 243 kasus
Kasus baru: 98 kasus
5. Sumatera utara
Sembuh: 134 kasus
Kasus baru: 89 kasus
6. Kalimantan Selatan
Sembuh: 111 kasus
Kasus baru: 78 kasus
7. Bali
Sembuh: 141 kasus
Kasus baru: 76 kasus
8. Aceh
Sembuh: 105 kasus
Kasus baru: 51 kasus
9. Papua Barat
Sembuh: 735 kasus
Kasus baru: 43 kasus
10. DI Yogyakarta
Sembuh: 39 kasus
Kasus baru: 38 kasus
11. Kepulauan Riau
Sembuh: 54 kasus
kasus baru: 22 kasus
12. Sulawesi Tengah
Sembuh: 27 kasus
Kasus baru: 17 kasus
13. Kalimantan Barat
Sembuh: 66 kasus
Kasus baru: 14 kasus
14. Kalimantan Tengah
Sembuh: 69 kasus
Kasus baru: 11 kasus
15. Sulawesi Utara
Sembuh: 20 kasus
Kasus baru: 9 kasus
16. Nusa Tenggara barat
Sembuh: 72 kasus
Kasus baru: 8 kasus
17. Nusa Tenggara Timur
Sembuh: 9 kasus
Kasus baru: 7 kasus
18. Maluku
Sembuh: 109 kasus
Kasus baru: 6 kasus
19. Maluku Utara
Sembuh: 20 kasus
Kasus baru: 5 kasus
20. Bangka Belitung
Sembuh: 13 kasus
Kasus baru: 1 kasus
21. Gorontalo
Sembuh: 36 kasus
Kasus baru: 0 kasus
https://nonton08.com/highlow-the-movie-2/
4 Gejala Awal Diabetes yang Tak Boleh Dianggap Remeh
Diabetes adalah penyakit kronis yang ditandai dengan tingginya kadar gula (glukosa) dalam darah darah. Tingginya jumlah kasus diabetes salah satunya diakibatkan oleh minimnya deteksi awal kemunculan penyakit ini.
Menurut laporan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) oleh Kemenkes RI, diabetes paling banyak dialami oleh penduduk usia 15 tahun ke atas dan hanya 30 persen yang menunjukkan gejala diabetes dan resmi terdiagnosis. Dalam sebuah laporan, diprediksi bahwa pada 2030 mendatang, jumlah pengidap diabetes bisa mencapai lebih dari 21 juta jiwa.
Untuk mengatasi hal tersebut, identifikasi gejala awal diabetes menjadi sangat penting guna mencegah semakin parahnya diabetes tersebut. Minimnya pengetahuan dari masyarakat membuat gejala awal dari diabetes ini kerap dianggap remeh.
Dikutip dari WebMD, diabetes tipe 1 maupun diabetes tipe 2 memiliki beberapa tanda peringatan yang sama. Berikut gejala awal diabetes yang tidak boleh dianggap remeh:
1. Sering lapar
Pada proses metabolisme yang terjadi dalam tubuh ada proses pengubahan makanan yang dikonsumsi menjadi glukosa yang digunakan sel sebagai energi. Namun, sel membutuhkan insulin untuk dapat mengambil glukosa.
Jika tubuh tidak memiliki cukup insulin atau sel menolak insulin dalam tubuh. Glukosa tidak dapat masuk ke dalam sel untuk melakukan proses metabolisme. Hal inilah yang membuat seseorang cenderung lebih lapar dan kelelahan dari biasanya. Keadaan tersebut menjadi gejala awal yang kerap kali dianggap remeh oleh masyarakat.
2. Sering buang air kecil
Gejala lain yang harus diantisipasi adalah intensitas buang air kecil yang menjadi lebih sering dan semakin haus. Pada keadaan normal, tubuh dapat kembali menyerap glukosa saat melewati ginjal.
Orang yang memiliki diabetes mendorong gula darah naik dan ginjal tidak dapat membawa semuanya kembali sehingga menyebabkan seseorang akan lebih sering buang air kecil. Hal tersebut membuat seseorang menjadi dehidrasi dan merasa lebih haus karena sering buang air kecil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar