Selasa, 31 Desember 2019

Aneka Fakta Taman Proklamator, Tempat Teks Proklamasi Dibacakan (2)

Di tiang tugu tertulis, "Di sinilah Dibatjakan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 Djam 10.00 pagi Oleh Bung Karno dan Bung Hatta." Tugu ini dibangun pada 1 Januari 1961 dengan pencangkulan tanah pertama oleh Ir Sukarno.

Berada di depan Tugu Petir akan membuat Anda merasakan suasana haru bercampur bahagia atas kemerdekaan negara Republik Indonesia. Indonesia yang telah lama dijajah akhirnya memploklamirkan kemerdekaannya.

2. Tugu Obelisk
Melangkah ke bagian seberang tugu proklamasi, terdapat tugu obelisk. Bentuknya segi empat yang berdiri tegak, ukurannya lebih pendek dari Tugu Petir. Puncaknya berbentuk prisma. Tugu Obelisk juga memiliki keterangan yang tertulis, "Peringatan Satoe Tahoen Repoeblik Indonesia Atas Oesaha Kaoem Wanita Djakarta."

Tugu obelisk ini diresmikan 17 Agustus 1946, tidak ada nama resminya. Dahulu lokasi ini adalah pekarangan rumah Ir Sukarno, jadi bisa ditarik garis lurus dari tugu obelisk ini ke Tugu Petir, itulah jalan pekarangan rumah Bung Karno.

Dalam dokumen Bappenas, ada pidato Ir Sukarno pada 13 Agustus 1960. Dia menegaskan tugu ini bukan tugu proklamasi, tapi namanya Tugu Linggardjati.

3. Monumen Proklamasi karya Nyoman Nuarta saat masih kuliah
Monumen Proklamasi berada di tengah taman terdiri dari patung Bung Karno yang sedang membacakan naskah proklamasi, samping kirinya terdapat patung Bung Hatta. Berdasarkan keterangan yang detikcom tanyakan pada petugas setempat, patung ini terbuat dari lempengan perunggu.

Patung yang diresmikan pada 17 Agustus 1980 ini, dirancang pematung Nyoman Nuarta yang saat itu masih menjadi mahasiswa. Nyoman Nuarta waktu itu memenangkan lomba desain Monumen Proklamasi yang digelar tahun 1979. Desain finalnya akhirnya menggabung konsep dari dua juara lain.

Sedangkan pada bagian belakang patung, terdapat 17 pilar dan 5 pilar di depannya. 17 Melambangkan tanggal pembacaan proklamasi, patung bagian tengah berukuran paling tinggi yaitu 8 m, melambangkan bulan 8, yaitu Agustus. Pada pilar-pilar 17 patung terdapat 45 undakan yang bermakna tahun 1945, tahun kemerdekaan Republik Indonesia. 5 pilar di depan 17 pilar melambangkan ideologi pancasila yang memiliki 5 sila.

Nah, di monumen ini Naskah Proklamasi diabadikan dalam bentuk lempengan perunggu. Wujudnya adalah naskah versi yang diketik oleh Sayuti Melik dan ditandatangani oleh Sukarno-Hatta. Lempengan perunggu Naskah Proklamasi ini letaknya di tengah antara patung Sukarno dan Moh Hatta.

4. Jadi tempat wisata di Jakarta
Taman Proklamator menjadi tempat wisata di Jakarta yang asyik untuk menikmati pagi atau sore di ibukota. Banyak warga dan wisatawan yang berdatangan ke sekitar taman. Ada keluarga yang bersantai bersama, adapula anak-anak yang tengah asyik bermain bola. Selain untuk tempat wisata sejarah dan bermain anak-anak, Taman Proklamator juga sering dijadikan tempat acara. Misalnya saja pengunjung bernama Muhammad Sadam yang beberapa kali datang ke taman ini.

"Dulu sering ke sini kalau ada acara, tapi karena sekarang ada bocah dan kesibukan juga kan jadi sudah jarang, biasanya di sini suka ada acara politik, bazar-bazar band-band," ujar Muhammad.

Taman Proklamator merupakan tempat bersejarah, dimana kemerdekaan Indonesia ditentukan. Selain dapat bersantai menikmati keindahan taman, Anda bisa menambah wawasan pengetahuan sejarah serta mengenang jasa pendiri negara kita.

Aneka Fakta Taman Proklamator, Tempat Teks Proklamasi Dibacakan

Taman Proklamator di Jakarta Pusat menjadi tempat pembacaan Naskah Proklamasi kemerdekaan Indonesia. Ada banyak fakta menarik mengenai taman ini.

74 Tahun silam, setelah disusun dan ditandatangani di rumah Laksamana Muda Tadashi Maeda, Naskah Proklamasi dibacakan Ir Sukarno pada tanggal 17 Agustus 1945 di depan rumahnya pada pukul 10.00 WIB pagi. Disaksikan oleh rakyat Indonesia, pembacaan Proklamasi menjadi momen bahagia sekaligus bersejarah.

detikcom pun napak tilas ke lokasi pembacaan Naskah Proklamasi yang sekarang menjadi Taman Proklamator di Jl Proklamasi, Jakarta Pusat, menjelang momen HUT Kemerdekaan RI. Tempat wisata di Jakarta ini banyak didatangi traveler yang ingin bersantai di sore hari.

Saat memasuki taman, Anda akan langsung melihat Monumen Proklamasi. Berdiri tegak patung Ir Sukarno didampingi Mohammad Hatta sedang membacakan Naskah Proklamasi. Rupanya, ada sejumlah fakta menarik tentang Taman Proklamator terkait aneka bangunan penting di dalam tamannya:

1. Posisi Rumah Sukarno
Sukarno membacakan Naskah Proklamasi di teras rumahnya. Anda pasti masih ingat foto bersejarah itu. Tapi, dimana rumahnya sekarang? Taman Proklamator tidak menyisakan bentuk rumah Sukarno, sungguh sayang sekali.

Tapi, di taman itu ada sebuah tugu berukuran tinggi yang puncaknya berlambang petir disebut Tugu Petir. Tempat ini merupakan tempat berdirinya Ir Sukarno saat pembacaan proklamasi. Tugu ini menghadap ke timur, sebagaimana posisi Ir Sukarno saat membacakan Naskah Proklamasi. Tingginya 17 meter yang melambangkan 17 Agustus.

Di tiang tugu tertulis, "Di sinilah Dibatjakan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 Djam 10.00 pagi Oleh Bung Karno dan Bung Hatta." Tugu ini dibangun pada 1 Januari 1961 dengan pencangkulan tanah pertama oleh Ir Sukarno.

Berada di depan Tugu Petir akan membuat Anda merasakan suasana haru bercampur bahagia atas kemerdekaan negara Republik Indonesia. Indonesia yang telah lama dijajah akhirnya memploklamirkan kemerdekaannya.

2. Tugu Obelisk
Melangkah ke bagian seberang tugu proklamasi, terdapat tugu obelisk. Bentuknya segi empat yang berdiri tegak, ukurannya lebih pendek dari Tugu Petir. Puncaknya berbentuk prisma. Tugu Obelisk juga memiliki keterangan yang tertulis, "Peringatan Satoe Tahoen Repoeblik Indonesia Atas Oesaha Kaoem Wanita Djakarta."

Tugu obelisk ini diresmikan 17 Agustus 1946, tidak ada nama resminya. Dahulu lokasi ini adalah pekarangan rumah Ir Sukarno, jadi bisa ditarik garis lurus dari tugu obelisk ini ke Tugu Petir, itulah jalan pekarangan rumah Bung Karno.

Dalam dokumen Bappenas, ada pidato Ir Sukarno pada 13 Agustus 1960. Dia menegaskan tugu ini bukan tugu proklamasi, tapi namanya Tugu Linggardjati.

3. Monumen Proklamasi karya Nyoman Nuarta saat masih kuliah
Monumen Proklamasi berada di tengah taman terdiri dari patung Bung Karno yang sedang membacakan naskah proklamasi, samping kirinya terdapat patung Bung Hatta. Berdasarkan keterangan yang detikcom tanyakan pada petugas setempat, patung ini terbuat dari lempengan perunggu.

Patung yang diresmikan pada 17 Agustus 1980 ini, dirancang pematung Nyoman Nuarta yang saat itu masih menjadi mahasiswa. Nyoman Nuarta waktu itu memenangkan lomba desain Monumen Proklamasi yang digelar tahun 1979. Desain finalnya akhirnya menggabung konsep dari dua juara lain.

Sedangkan pada bagian belakang patung, terdapat 17 pilar dan 5 pilar di depannya. 17 Melambangkan tanggal pembacaan proklamasi, patung bagian tengah berukuran paling tinggi yaitu 8 m, melambangkan bulan 8, yaitu Agustus. Pada pilar-pilar 17 patung terdapat 45 undakan yang bermakna tahun 1945, tahun kemerdekaan Republik Indonesia. 5 pilar di depan 17 pilar melambangkan ideologi pancasila yang memiliki 5 sila.

Nah, di monumen ini Naskah Proklamasi diabadikan dalam bentuk lempengan perunggu. Wujudnya adalah naskah versi yang diketik oleh Sayuti Melik dan ditandatangani oleh Sukarno-Hatta. Lempengan perunggu Naskah Proklamasi ini letaknya di tengah antara patung Sukarno dan Moh Hatta.

Petugas Masih Selidiki Motif Terbakarnya Lahan Gunung Tambora

Pada Selasa (13/08) lalu terjadi kebakarang di kaki Gunung Tambora, tepatnya di Desa Piong, Kabupaten Bima Nusa. Hingga kini penyebabnya masih dicari.

Namun untuk mengungkap penyebab terbakarnya lahan yang masuk dalam kawasan usaha tani yang dikelola oleh PT UTL itu, tim khusus dari Polda NTB melakukan penyelidikan secara mendalam.

"Penyebabnya belum kita ketahui pasti, tapi informasinya sudah ada tim dari Polda NTB juga yang turun untuk menyelidiki penyebabnya," Kepala Kantor Kesatuan Pengelolaan Hutan Tambora, Burhan kepada detikcom, Jumat (16/08/2019).

Dikatakannya, berdasarkan analisa awal, penyebab terjadinya kebakaran tersebut diduga karena putung rokok yang dibuang sembarangan oleh pengguna jalan yang melintasi wilayah tersebut. Namun hal itu belum bisa dipastikan oleh pihaknya dan menunggu hasil penyelidikan.

"Kalau lokasi di daerah tersebut buang puntung rokok pengguna jalan saja bisa menyebabkan kebakaran, karena kondisinya memang sangat kering dan banyak rumput ilalang mengering sepanjang jalan. Tapi itu kan hanya analisa begitu mudahnya areal tersebut terbakar," jelasnya.

Akibat kejadian itu, lahan tanaman akasia tersebut terbakar seluas 200 hektare. Beruntung api cepat dipadamkan dan tidak merember pada kawasan Taman Nasional Gunung Tambora dan sangat jauh dari pemukiman warga.

"Informasi dari pihak PT UTL, lahan yang terbakar sekitar 150-200 hektare (kepastian luasan masih di analisa) pada lokasi di tanaman jati tahun 2017 dan sebagian di so Oi Na,a dan sebagian di tanaman aksia. Kalau lokasi tersebut belum ada ditanami jagung dan lokasinya cukup jauh dari masyarakat," ujarnya.

Aneka Fakta Taman Proklamator, Tempat Teks Proklamasi Dibacakan

Taman Proklamator di Jakarta Pusat menjadi tempat pembacaan Naskah Proklamasi kemerdekaan Indonesia. Ada banyak fakta menarik mengenai taman ini.

74 Tahun silam, setelah disusun dan ditandatangani di rumah Laksamana Muda Tadashi Maeda, Naskah Proklamasi dibacakan Ir Sukarno pada tanggal 17 Agustus 1945 di depan rumahnya pada pukul 10.00 WIB pagi. Disaksikan oleh rakyat Indonesia, pembacaan Proklamasi menjadi momen bahagia sekaligus bersejarah.

detikcom pun napak tilas ke lokasi pembacaan Naskah Proklamasi yang sekarang menjadi Taman Proklamator di Jl Proklamasi, Jakarta Pusat, menjelang momen HUT Kemerdekaan RI. Tempat wisata di Jakarta ini banyak didatangi traveler yang ingin bersantai di sore hari.

Saat memasuki taman, Anda akan langsung melihat Monumen Proklamasi. Berdiri tegak patung Ir Sukarno didampingi Mohammad Hatta sedang membacakan Naskah Proklamasi. Rupanya, ada sejumlah fakta menarik tentang Taman Proklamator terkait aneka bangunan penting di dalam tamannya:

1. Posisi Rumah Sukarno
Sukarno membacakan Naskah Proklamasi di teras rumahnya. Anda pasti masih ingat foto bersejarah itu. Tapi, dimana rumahnya sekarang? Taman Proklamator tidak menyisakan bentuk rumah Sukarno, sungguh sayang sekali.

Tapi, di taman itu ada sebuah tugu berukuran tinggi yang puncaknya berlambang petir disebut Tugu Petir. Tempat ini merupakan tempat berdirinya Ir Sukarno saat pembacaan proklamasi. Tugu ini menghadap ke timur, sebagaimana posisi Ir Sukarno saat membacakan Naskah Proklamasi. Tingginya 17 meter yang melambangkan 17 Agustus.

Di tiang tugu tertulis, "Di sinilah Dibatjakan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 Djam 10.00 pagi Oleh Bung Karno dan Bung Hatta." Tugu ini dibangun pada 1 Januari 1961 dengan pencangkulan tanah pertama oleh Ir Sukarno.

Berada di depan Tugu Petir akan membuat Anda merasakan suasana haru bercampur bahagia atas kemerdekaan negara Republik Indonesia. Indonesia yang telah lama dijajah akhirnya memploklamirkan kemerdekaannya.

Bukit Rhema Siap Jadi Destinasi Wisata Religi Untuk Semua Agama (2)

Memasuki di bangunan bawah, traveler akan menemukan sekitar 26 tempat doa pribadi. Kemudian, juga ada tempat doa khusus untuk umat Buddha yang berada di bawah tanah. Kemudian, saat naik melewati tangga menuju mahkota yang dikenal dengan sebutan jengger tersebut, traveler bisa melihat lukisan-lukisan pakaian adat dari berbagai daerah maupun mural pesan-pesan menjauhi narkoba.

Di bangunan mahkota atau jengger tersebut, pengunjung bisa berfoto maupun selfie, namun harus berhati-hati. Dari lokasi ini, traveler bisa melihat pemandangan alam maupun pegunungan Menoreh serta Candi Borobudur dari kejauhan.

Kemudian, di bagian ekor Gereja Ayam ini, sekarang dilengkapi dengan kafe. Saat sampai di lokasi ini, traveler bisa menukarkan voucher dengan singkong goreng dan naik lagi bisa mendapatkan potongan harga pembelian kopi.

Sambil nyruput kopi dan menikmati singkong goreng tersebut, traveler bisa melihat keindahan pegunungan Menoreh. Selain itu, bisa melihat lokasi perkampungan penduduk dari kejauhan.

"Kami baru sekali ini datang ke sini. Kami tahu dari teman dan film AADC (Ada Apa Dengan Cinta) 2. Sampai atas sini, seneng lihat viewnya," kata Kitty Felicia Ramadani yang datang bersama suaminya, Pahala Basuki dari Jakarta saat ditemui di Gereja Ayam, Kamis (15/8/2019).

Nantinya, dalam waktu dekat akan melakukan pembangunan musala. Pembangunan musala ini, bekerja sama dengan warga Desa Karangrejo.

"Dalam waktu dekat ini, kami ingin menyelesaikan pembangunan musala bekerja sama dengan warga Desa Karangrejo. Di sini, sebenarnya sudah ada tempat ibadah untuk umat Buddha, walaupun musala sebenarnya sudah ada di dalam gedung, tapi kami buat sendiri-sendiri," tuturnya.

Rencana ke depannya, setelah kapel dan musala, kemudian tempat ibadah bagi umat Buddha, Pura dan tempat ibadah untuk umat Konghucu. Diharapkan, nantinya tempat ibadah bagi semua umat beragama ada di kompleks tersebut.

"Kami dalam izin tempat wisata merupakan wisata religi pertama di Jawa Tengah. Izin wisata religi tersebut sekarang masih dalam proses," ujar dia.

"Ide Rumah Doa ini, sebenarnya visi dari Bapak Daniel Alamsjah, pada tahun 1988 berdoa disini dan mendapatkan pewahyuan untuk membuat Rumah Doa. Rumah Doa yang tidak untuk umat Kristen saja, tapi untuk semuanya," katanya.

Bangunan sebenarnya, katanya, merupakan bangunan berupa burung merpati yang memakai mahkota. Kebanyakan orang mengira mahkota bangunan tersebut merupakan jengger ayam. Kemudian, resmi mendapatkan izin dari Dinas Pariwisata sebagai wisata baru sekitar 2 tahun yang lalu sebagai destinasi titik wisata bagian dari Wonderful Indonesia.

Sebelum dikenal dalam film AADC 2, katanya, Bukit Rhema lebih banyak dikunjungi dari orang Eropa. Hal ini karena arsitektur bangunan yang dibuat Daniel Alamsjah mendapatkan pengakuan dari salah satu universitas di Eropa karena bangunan tanpa pilar tengahnya.

"Oleh karena itu, teman-teman dari Eropa dulu yang sering datang ke sini. Baru, setahun kemudian setelah AADC lebih booming lagi," tuturnya.

Sementara itu, Supervisor Operasional dan Marketing Bukit Rhema, Edward Nugroho menambahkan, pembangunan Rumah Doa ini untuk semua agama. Pembangunan semula sempat terbengkelai selama 10 tahun, kemudian setelah film AADC 2 menjadi booming dan menjadi tempat wisata. Sedangkan fungsi sebagai Rumah Doa tidak dihilangkan.

"Ya mempresentasikan dari semua tempat ibadah yang ada, kemudian kita juga memadukan konsep wisata alam dari sunrise, religi juga, wisata edukasi bahaya narkoba. Kebetulan di lantai 3, ada mural-mural tentang kampanye narkoba lewat lukisan, juga edukasi tentang multikulturalisme yang sebenarnya ingin kami sampaikan kepada pengunjung dari semua generasi. Itu pesan yang ingin disampaikan dari Bukit Rhema seperti itu," ujarnya.

"Untuk sunrise jam 04.00 WIB, kami sudah buka, tapi beda tiketnya, domestik Rp 40.000 termasuk breakfast dan mancanegara Rp50.000 termasuk breakfast juga. Reguler mulai jam 06.00 WIB sampai sore," ujarnya.

Bukit Rhema Siap Jadi Destinasi Wisata Religi Untuk Semua Agama

Kawasan Bukit Rhema dan Gereja Ayam siap menjadi destinasi wisata religi untuk semua agama. Destinasi ini akan jadi yang pertama di Jawa Tengah.

Kawasan wisata Bukit Rhema yang berada Borobudur, Kabupaten Magelang, lebih dikenal publik dengan sebutan Gereja Ayam. Di kompleks bangunan Gereja Ayam ini, kini dilengkapi dengan Kapel Bunda Maria Segala Bangsa.

Keberadaan Gereja Ayam sendiri berada di Dusun Gombong, Kembanglimus, Kecamatan Borobudur. Lokasi bangunan ini, tidak jauh dari Candi Borobudur. Traveler yang ingin menuju Bukit Rhema yang dikenal dengan Gereja Ayam sangat mudah sekali.

Terlebih sekarang dari lokasi parkiran sampai di lokasi Bukit Rhema, jika tidak kuat jalan melewati kondisi jalan yang menanjak bisa naik mobil jeep. Untuk tiket masuk menuju Gereja Ayam, bagi turis domestik sebesar Rp 20.000 dan turis mancanegara Rp 30.000.

Nantinya, dengan tiket masuk ini, pengunjung mendapatkan voucher untuk ditukarkan dengan singkong goreng dan voucher potongan harga pembelian kopi di kafe di Gereja Ayam. Kemudian, untuk naik jeep agar tidak kecapekan, sekali jalan Rp 7.000, sedangkan PP Rp 14.000.

Memasuki di bangunan bawah, traveler akan menemukan sekitar 26 tempat doa pribadi. Kemudian, juga ada tempat doa khusus untuk umat Buddha yang berada di bawah tanah. Kemudian, saat naik melewati tangga menuju mahkota yang dikenal dengan sebutan jengger tersebut, traveler bisa melihat lukisan-lukisan pakaian adat dari berbagai daerah maupun mural pesan-pesan menjauhi narkoba.

Di bangunan mahkota atau jengger tersebut, pengunjung bisa berfoto maupun selfie, namun harus berhati-hati. Dari lokasi ini, traveler bisa melihat pemandangan alam maupun pegunungan Menoreh serta Candi Borobudur dari kejauhan.

Kemudian, di bagian ekor Gereja Ayam ini, sekarang dilengkapi dengan kafe. Saat sampai di lokasi ini, traveler bisa menukarkan voucher dengan singkong goreng dan naik lagi bisa mendapatkan potongan harga pembelian kopi.

Sambil nyruput kopi dan menikmati singkong goreng tersebut, traveler bisa melihat keindahan pegunungan Menoreh. Selain itu, bisa melihat lokasi perkampungan penduduk dari kejauhan.

"Kami baru sekali ini datang ke sini. Kami tahu dari teman dan film AADC (Ada Apa Dengan Cinta) 2. Sampai atas sini, seneng lihat viewnya," kata Kitty Felicia Ramadani yang datang bersama suaminya, Pahala Basuki dari Jakarta saat ditemui di Gereja Ayam, Kamis (15/8/2019).

Saat ini, di kompleks Gereja Ayam dibangun Kapel Bunda Maria Segala Bangsa yang mampu menampung 80 umat Katolik. Kemudian, dilengkapi dengan jalan salib dan Gua Maria. Kapel inipun bisa digunakan untuk pemberkatan nikah maupun misa.

Marketing Communication Bukit Rhema, Denmas Setia Wenes mengatakan, pembangunan dan peresmian kapel ini merupakan salah satu bentuk komitmen dalam menciptakan satu ekosistem wisata yang menunjukkan keberagaman di Indonesia. Untuk itu, nantinya akan dibangun tempat-tempat ibadah lainnya.

"Peresmian kapel ini merupakan langkah awal, jadi pada tahun-tahun selanjutnya masih akan ada peresmian-peresmian tempat ibadah lainnya yang berada di kawasan wisata Bukit Rhema," katanya.

"Kalau di ekosistem ini terdapat kapel, terdapat juga jalan salib dan gua Maria. Jadi untuk umat beragama Katolik, bisa datang ke sini berdoa. Jangan khawatir, kalau untuk tim gereja yang menghubungi manajemen untuk tiket masuknya kita free kan. Ini hanya untuk tim gereja yang ingin mengadakan ibadah di tempat ini," ujarnya.

Kebakaran Lahan di Sumbawa Disebut Karena Alih Fungsi Lahan

Alih fungsi hutan untuk bercocok tanam disebut-sebut jadi penyebab kebakaran lahan di Sumbawa, NTB. Cara ini memang marak dilakukan di saat musim kemarau.

Dalam satu minggu terakhir, pembakaran lahan di beberapa titik tempat yang berdekatan dengan hutan di Kabupaten Sumbawa cukup marak terjadi. Contohnya seperti yang terjadi di kawasan Olat Serantok, Desa Teluk Santong, Kecamatan Plampang.

"Ternyata itu kebakaran lahan milik pribadi yang dibakar. Namun permasalahan di sana hutannya sudah lama gundul akibat pembalakan liar untuk dijadikan ladang jagung. Kami lebih melihat kepada hutan yang dibabat habis untuk lahan tanam jagung," tutur salah seorang pegiat lingkungan, Ari Abdussalam kepada detikcom beberapa waktu lalu.

Pembakaran lahan untuk bercocok tanam berpotensi menjadi penyebab kebakaran hutan. Sebab aktivitas itu seringkali tidak disertai upaya untuk melokalisir api. Sehingga kobaran api dapat merambat ke kawasan hutan yang berbatasan dengan lahan yang dibersihkan tersebut.

Kerusakan hutan juga berdampak pada masalah terjadinya kemarau yang berkepanjangan, hilangnya sumber mata air dan berkurangnya cadangan air di dalam tanah berimbas pada hasil panen.

Beberapa kecamatan di Kabupaten Sumbawa yang lahan hutannya diduga telah lama masuk kategori kritis terjadi di Kecamatan Labangka, Plampang, Empang dan Tarano.

"Setiap tahun saat musim hujan, empat kecamatan itu selalu saja dilanda banjir. Terutama di Kecamatan Empang, hujan kecilpun warganya ikut was-was. Kalau Labangka hampir tidak pernah terjadi banjir, cuma daerahnya semakin panas akibat hutan gundul," ungkapnya.

Menurut Ari, pemkab dan Pemprov NTB perlu bekerja sama dalam hal sosialisasi kepada masyarakat. Pemerintah daerah mesti menjelaskan mana yang termasuk hutan lindung, hutan semi produktif dan hutan produktif.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi NTB, Ahsanul Khalik berharap kepada warga pemilik lahan yang ladangnya berada di dekat hutan agar tidak melakukan pembakaran lahan.

"Agar masyarakat tidak melakukan pembakaran lahan, karena kondisi kekeringan yang kita hadapi saat ini sedang pada puncaknya. Bila ditemukan ada pembakaran dan mengganggu, maka bisa dilakukan penanganan secara hukum. Pemerintah provinsi tidak menginginkan masyarakat ada yang terjerat masalah hukum karena pembakaran lahan," ujarnya.

Bukit Rhema Siap Jadi Destinasi Wisata Religi Untuk Semua Agama

Kawasan Bukit Rhema dan Gereja Ayam siap menjadi destinasi wisata religi untuk semua agama. Destinasi ini akan jadi yang pertama di Jawa Tengah.

Kawasan wisata Bukit Rhema yang berada Borobudur, Kabupaten Magelang, lebih dikenal publik dengan sebutan Gereja Ayam. Di kompleks bangunan Gereja Ayam ini, kini dilengkapi dengan Kapel Bunda Maria Segala Bangsa.

Keberadaan Gereja Ayam sendiri berada di Dusun Gombong, Kembanglimus, Kecamatan Borobudur. Lokasi bangunan ini, tidak jauh dari Candi Borobudur. Traveler yang ingin menuju Bukit Rhema yang dikenal dengan Gereja Ayam sangat mudah sekali.

Terlebih sekarang dari lokasi parkiran sampai di lokasi Bukit Rhema, jika tidak kuat jalan melewati kondisi jalan yang menanjak bisa naik mobil jeep. Untuk tiket masuk menuju Gereja Ayam, bagi turis domestik sebesar Rp 20.000 dan turis mancanegara Rp 30.000.

Nantinya, dengan tiket masuk ini, pengunjung mendapatkan voucher untuk ditukarkan dengan singkong goreng dan voucher potongan harga pembelian kopi di kafe di Gereja Ayam. Kemudian, untuk naik jeep agar tidak kecapekan, sekali jalan Rp 7.000, sedangkan PP Rp 14.000.

Promo Kemerdekaan, Ada Paket Umroh Mulai dari Rp 17 Jutaan

Hari ini Indonesia merayakan HUT RI ke-74. Buat kamu yang mau umroh, ada paketnya mulai dari Rp 17 jutaan.

Berdasarkan press release yang diterima detikcom, Sabtu (17/8/2019) Umroh.com hadirkan promo spesial #PromoUmrohAgustusan untuk memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia .

untuk informaasi, Umroh.com merupakan online marketplace khusus perjalanan umroh terpercaya yang turut memeriahkan perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia ke-74. Program #PromoUmrohAgustusan ini berlangsung selama bulan Agustus 2019.

"Penawaran spesial #PromoUmrohAgustusan hadir untuk merayakan hari Kemerdekaan Indonesia ke-74. Momen bersejarah ini tentunya sangat penting untuk bangsa Indonesia dan patut kita banggakan," ujar Head of Commercial Umroh.com, Lia Firdausy.

Dalam program #PromoUmrohAgustusan, jamaah bisa segera berangkat ibadah umroh dengan harga paket Rp 17,9 juta. Promo ini berlaku hingga 31 Agustus 2019. Para jamaah hanya tinggal membayar down payment (DP) sebesar Rp 5 juta selama periode promo.

Keberangkatan jamaah dari paket umroh #PromoUmrohAgustusan memiliki beberapa periode keberangkatan di antaranya 28 Oktober dan November 2019. Kemudian juga ada keberangkatan pada Januari, Februari, dan Maret 2020.

Jamaah yang memilih paket umroh #PromoUmrohAgustusan akan mendapatkan fasilitas seperti penerbangan Kuala Lumpur-Jeddah PP, Hotel Thawarat Andalusia di Mekkah dan Hotel Mubarok Silver di Madinah. Kemudian juga mendapatkan perlengkapan umroh, visa umroh, paspor, city tour Mekkah dan Madinah, Muthawif, makan, dan air zam-zam sebanyak 5 liter.

Jamaah yang memilih paket umroh ini akan diberangkatkan dari Bandar Udara International Kuala Lumpur. Untuk biaya tiket penerbangan dari Jakarta atau daerah asal ke Kuala Lumpur di luar harga paket tersebut.

Namun, tak perlu khawatir. Bila traveler memilih paket umroh #PromoUmrohAgustusan maka akan mendapatkan cashback sebesar Rp 1 juta untuk pembelian tiket penerbangan dari daerah asal ke Kuala Lumpur.

"Melalui program ini kami ingin memudahkan para jamaah yang ingin segera beribadah umroh ke tanah suci. Diharapkan juga bertepatan dengan Hari Kemerdekaan Indonesia semakin menguatkan semangat para jamaah untuk segera melaksanakan ibadah umroh," tutup Lia.

Selain #PromoUmrohAgustus, para jamaah yang akan berangkat berasama keluarga bisa memilih promo lainnya, yakni membeli 5 paket umroh dapatkan gratis 1 paket umroh, syarat dan ketentuan berlaku.

Kebakaran Lahan di Sumbawa Disebut Karena Alih Fungsi Lahan

Alih fungsi hutan untuk bercocok tanam disebut-sebut jadi penyebab kebakaran lahan di Sumbawa, NTB. Cara ini memang marak dilakukan di saat musim kemarau.

Dalam satu minggu terakhir, pembakaran lahan di beberapa titik tempat yang berdekatan dengan hutan di Kabupaten Sumbawa cukup marak terjadi. Contohnya seperti yang terjadi di kawasan Olat Serantok, Desa Teluk Santong, Kecamatan Plampang.

"Ternyata itu kebakaran lahan milik pribadi yang dibakar. Namun permasalahan di sana hutannya sudah lama gundul akibat pembalakan liar untuk dijadikan ladang jagung. Kami lebih melihat kepada hutan yang dibabat habis untuk lahan tanam jagung," tutur salah seorang pegiat lingkungan, Ari Abdussalam kepada detikcom beberapa waktu lalu.

Pembakaran lahan untuk bercocok tanam berpotensi menjadi penyebab kebakaran hutan. Sebab aktivitas itu seringkali tidak disertai upaya untuk melokalisir api. Sehingga kobaran api dapat merambat ke kawasan hutan yang berbatasan dengan lahan yang dibersihkan tersebut.

Kerusakan hutan juga berdampak pada masalah terjadinya kemarau yang berkepanjangan, hilangnya sumber mata air dan berkurangnya cadangan air di dalam tanah berimbas pada hasil panen.

Beberapa kecamatan di Kabupaten Sumbawa yang lahan hutannya diduga telah lama masuk kategori kritis terjadi di Kecamatan Labangka, Plampang, Empang dan Tarano.

"Setiap tahun saat musim hujan, empat kecamatan itu selalu saja dilanda banjir. Terutama di Kecamatan Empang, hujan kecilpun warganya ikut was-was. Kalau Labangka hampir tidak pernah terjadi banjir, cuma daerahnya semakin panas akibat hutan gundul," ungkapnya.

Menurut Ari, pemkab dan Pemprov NTB perlu bekerja sama dalam hal sosialisasi kepada masyarakat. Pemerintah daerah mesti menjelaskan mana yang termasuk hutan lindung, hutan semi produktif dan hutan produktif.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi NTB, Ahsanul Khalik berharap kepada warga pemilik lahan yang ladangnya berada di dekat hutan agar tidak melakukan pembakaran lahan.

"Agar masyarakat tidak melakukan pembakaran lahan, karena kondisi kekeringan yang kita hadapi saat ini sedang pada puncaknya. Bila ditemukan ada pembakaran dan mengganggu, maka bisa dilakukan penanganan secara hukum. Pemerintah provinsi tidak menginginkan masyarakat ada yang terjerat masalah hukum karena pembakaran lahan," ujarnya.

Hai Anak Milenial! Ini Pesan dari Penjaga Naskah Asli Proklamasi

Menjaga Naskah Proklamasi yang asli ibarat menjaga sebuah harta karun bangsa. Para penjaganya punya pesan untuk anak milenial di Hari Kemerdekaan Indonesia.

Mereka yang merawat dan menjaga arsip naskah Proklamasi asli merasa haru dan bangga. Karena, beban menjaga harta negara itu ada di pundaknya. Kenapa demikian? Karena, lewat naskah inilah bangsa Indonesia menyatakan kemerdekaannya.

Tim detikcom diizinkan meliput secara eksklusif naskah asli Proklamasi beberapa waktu lalu. Bukan di Istana Negara, museum atau tempat lainnya, adalah Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) yang berlokasi di Jl Ampera Raya, Jakarta Selatan tempatnya.

"Kadang terharu dan bisa menangis. Nggak bisa berkata apa-apa. Karena Republik Indonesia itu kekuatannya dari sini. Sebelum ada ini, ya legalisasi secara internasional belum diakui," jelas Direktur Preservasi ANRI, Kandar.

"Walaupun dulu itu Belanda mengakui kemerdekaan kita tahun 1949," imbuh dia.

Tak hanya itu, ia juga merasa tanggung jawab atas nama negara. Semata-mata tidak hanya secarik kertas tapi negara.

"Negara Kesatuan Republik Indonesia itu eksistensinya ada di sini. Makanya yang terjaga di sini arsip terjaga atau arsip vital negara pengamanannya ekstra, perlindungan dan perawatan termasuk nyentuh harus memakai sarung tangan karena kadang mengandung minyak juga bakteri jamur dapat merusak kertas," urai dia.

Naskah Proklamasi asli juga disimpan dengan arsip Supersemar versi Dispen TNI AD, Sekretariat Presidium Biro Tata Usaha dan Sekretariat Negara. Ada pula Surat Sukarno dari Sukamiskin tahun 1930-an.

"Selama di penjara surat menyurat dengan pengadilan menggugat diadili anak bangsa karena memperjuangkan kemerdekaan Indonesia yang berbahasa Belanda," kata Kandar.

"Ada pula surat pengunduran diri Presiden Soeharto yang asli kita simpan di sini. Sudah dicetak tapi ada beberapa tulisan tangan tambahan," ujar dia menambahkan.

Bagi anak milenial yang ingin melihat arsip-arsip negara, kata Kandar dapat melihatnya di sini. ANRI memiliki diorama sejarah yang bisa dikunjungi generasi milenial supaya bisa lebih mencintai Indonesia.

Dalam momen Hari Kemerdekaan Indonesia, yuk kita lebih menghargai dokumen sejarah bangsa. Kata Kandar, ANRI adalah penyimpan dan perawat harta karun bangsa Indonesia.

"Ya bisa. Harta karun negeri kita ya ada di sini ini. Jadi melihat eksistensi Indonesia di masa lalu, bahkan arsip yang ada di sini kalau dibuka dipahami memiliki nilai luar biasa bisa untuk pembangunan masa kini dan visioner ke depan," jelas dia.

Bagi kamu, milenial, jangan hanya melihat arsip ini hanya kertas dari masa lalu saja ya. Karena, nilai-nilai yang terkandung di dalamnya adalah jati diri kita.

"Jadi semata-mata arsip itu jangan dilihat secarik kertas atau rekaman informasi masa lalu saja. Padahal ini mempunyai nilai yang luar biasa," kata Kandar.

Arsip ini adalah bukti manusia Indonesia eksis di masa silam dengan babak sejarahnya. Dengan bukti masa lalu ini, bangsa kita bisa melangkah mantap ke masa depan. Tanpa Naskah Proklamasi dan dokumen sejarah penting lainnya, kita akan menjadi bangsa yang amnesia.

"Memori kolektif, identitas dan jati diri bangsa ini dari arsip yang kita simpan. Sekali lagi, ANRI representasi dari negara bukan hanya lembaga saja," pungkas dia.

Kisah Naskah Proklamasi Versi Sjahrir & Tugu Kemerdekaan di Cirebon

Sejarah mencatat, Cirebon merdeka lebih dulu dari Jakarta dengan Naskah Proklamasi dari Sjahrir. Tugu Proklamasi Cirebon jadi saksi sunyi peristiwa itu.

Tanggal 15 Agustus 1945 merupakan hari bersejarah bagi Cirebon. Tepat 74 tahun lalu, tokoh nasional dr Soedarsono memproklamirkan kemerdekaan Indonesia. Dia adalah dokter di RS Oranje yang sekarang bernama RSUD Gunung Jati.

Dia kemudian menjadi Mendagri pada Kabinet Sjahrir II. dr Soedarsono juga merupakan ayah dari mantan Menteri Pertahanan (Menhan) era Presiden SBY, Juwono Soedarsono.

Pembacaan naskah Proklamasi dilakukan di Alun-alun Kejaksan Cirebon pada 15 Agustus 1945, dua hari sebelum Sukarno-Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Tanda dari pembacaan proklamasi itu adalah sebuah Tugu Proklamasi di perempatan Kejaksan, Cirebon. Sebuah tugu yang pelan-pelan juga dilupakan oleh orang Cirebon sendiri.

detikcom mengunjungi tugu itu, Jumat (16/8/2019). Hampir tidak ada tanda bahwa itu adalah monumen yang sangat penting. Sebuah prasasti terpasang di sana, sepertinya menunjukan pengakuan Presiden Sukarno pada tahun 1946, terhadap apa yang dilakukan dr Soedarsono dan tokoh pemuda di Cirebon.

"Batoe pertama diletakkan pada tanggal 17-VIII-1946 Djam 10.30 oleh P. Toean Presiden Bersama Ketua Dewan Perdjoeangan Daerah Tjirebon sebagai lambang persatoean antara pemerintah dan ra'jat dalam perdjoeangan menegakkan Republik Indonesia yang 100 % merdeka," begitu tulisan pada prasasti.

Sejarawan dan budayawan Cirebon, Nurdin M Moer menyebutkan Soedarsono tergabung dalam kelompok Sutan Sjahrir. Memang waktu itu terjadi pergolakan-pergolakan untuk memproklamasikan bangsa Indonesia.

"Kemudian, muncul dari kelompok Sjahrir yang mendelegasikan Soedarsono untuk membacakan Naskah Proklamasi di Alun-alun Cirebon, sekarang jadi Alun-alun Kejaksan," kata Nurdin saat berbincang dengan detikcom di kediamannya di Perumnas Cirebon, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon.

Nurdin menyebutkan sejumlah literatur juga menyebutkan adanya pembacaan proklamasi di Cirebon, yang lebih awal dibandingkan proklamasi kemerdekaan di Jakarta. Nurdin menyebutkan Soedarsono membacakan Naskah Proklamasi setelah mendapatkan kabar dari Sjahrir tentang pemberitaan Jepang yang menyerah kepada sekutu.

"Soedarsono melakukan hal itu setelah menerima berita dari Syahrir, bahwa Radio BBC London memberitakan tentara Jepang telah menyerah kepada sekutu pada 14 Agustus 1945," kata Nurdin.

Selain sejumlah literatur, Nurdin juga mengaku saat remaja pernah diceritakan tentang terjadinya pembacaan naskah proklamasi yang dilakukan Soedarsono oleh ayahnya, Moch Hasyim. Saat itu, lanjut Nurdin, ayahnya tinggal tak jauh dari Alun-alun Kejaksan.

"Kebetulan saksi mata bapak saya sendiri. Tinggalnya 200 meter dari alun-alun, ya sehingga bisa cerita kepada saya. Hanya dihadiri puluhan orang," katanya.

Selain memproklamirkan kemerdekaan di Alun-alun Kejaksan, kelompok Syahrir juga membacakan naskah Proklamasi di Alun-alun Ciledug Cirebon. Nurdin menyayangkan Naskah Proklamasi versi Sjahrir yang dibacakan Soedarsono itu hilang.

"Sekarang tidak tahu, apakah naskah versi Syahrir atau sama seperti yang Sukarno bacakan. Kita pernah cari tahu tapi tidak ketemu, kita cari di Arsip Nasional dan daerah tak ketemu," katanya.

Selain kehilangan naskah, dikatakan Nurdin untuk membuktikan secara detil pembacaan naskah tersebut juga sulit karena kehilangan saksi hidup. Terlebih lagi, teks Proklamasi yang dibacakan Soedarsono itu tak begitu mendapat sambutan dari masyarakat.

"Ini terjadi karena Proklamasi tersebut lahir dalam friksi ideologis di kalangan pemuda pergerakan dan ketidakberdayaan Sjahrir untuk membujuk Bung Karno dan Bung Hatta mempercepat Proklamasi. Di samping itu juga pamor Bung Karno di mata rakyat lebih kuat dibandingkan Sjahrir. Sehingga, Proklamasi di Cirebon tidak bergema di seluruh Nusantara," katanya.

Wisatawan yang mengisi libur HUT Kemerdekaan RI di Cirebon, coba yuk mampir melihat tugu proklamasi Cirebon ini. Letaknya dekat sekali dengan Masjid Agung At Taqwa dan Alun-alun Kejaksan. Tinggal mendekat ke lampu merah, tugu itu berdiri sendirian di sana, menunggu untuk kembali dikenali oleh para anak bangsa.

Mengunjungi Summer Palace China, Tapi di Musim Dingin

Mengunjungi Summer Palace di Beijing, China, enaknya saat musim panas. Namun, musim dingin ke sana pengalamannya sangat berbeda.
Semula, saya tidak pernah membayangkan bisa berwisata ke negeri China, secara gratis pula. Namun kesempatan itu ternyata datang kepada saya. Ya, karena berhasil melampau target penjualan sebuah produk, saya memperoleh reward berupa free trip ke China.

Tentu saja dalam hal ini yang memperoleh reward tidak cuma saya, ada yang lain juga yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Kami berangkat menggunakan biro perjalanan. Sehingga dari awal kami sudah diinformasikan itinerarynya termasuk kostum yang harus kami kenakan, dan peraturan apa saja yang harus kami patuhi. Untuk kostum inilah yang amat sangat ditekankan.

Waktu itu kami direncanakan berangkat bulan Maret. Berdasar informasi yang kami dapatkan, suhu udara di China waktu itu merupakan peralihan dari musim dingin ke musim semi. Jadi meskipun salju sudah tidak banyak terlihat, namun suhu dingin masih terasa. Bahkan berdasar perkiraan cuaca, suhu bisa mencapai -4 °C sehingga kami disarankan untuk memakai baju untuk musim dingin.

Karena baru pertama kali pergi ke negara 4 musim, tentu saja saya menjadi sedikit heboh berbelanja dan saya pun harus merogoh kocek lumayan dalam untuk membeli beberapa coat musim dingin. Dari itinerary yang saya dapatkan, beberapa tempat yang akan kami datangi salah satunya adalah Istana Musim Panas (Summer Palace). Sebuah istana megah yang berlokasi 15 km dari kota Beijing dan dibangun pada tahun 1115 M oleh Dinasti Qing. Istana ini dibangun untuk peristirahatan kaisar dan keluarganya di musim panas.

Konon di China, musim panas kadang suhunya tidak terduga. Kadang panasnya sangat ekstrem, sehingga mengganggu aktivitas keseharian masyarakatnya. Oleh karena itu, demi kenyamanan keluarganya, kaisar dari Dinasti Qing mendirikan istana khusus dengan memilih lokasi di wilayah yang suhunya sejuk dan nyaman.

Melihat latar belakang pembangunannya yang memang untuk antisipasi pada saat musim panas datang, maka idealnya, mengunjungi Summer Palace ini paling tepat adalah di musim panas. Karena kita akan merasakan udara sejuk dan nyaman dengan panorama indah menawan.

Tapi berhubung waktu itu saya mendapat paket wisata gratis, di mana perusahaan yang memberikan reward akan mendatangkan rombongan trip secara bergelombang, maka penjadwalan telah dilakukan sedemikian rupa. Dan kebetulan saya masuk di rombongan yang paling awal datangnya, dimana musim dingin belum benar-benar berakhir. Walhasil ketika kami sampai ke Summer Palace, udara dingin benar-benar menggigit dan menimbulkan efek kebas di tangan. Angin pun lumayan kencang, membuat kulit muka seperti mati rasa.

Dibutuhkan waktu sedikit lama untuk beradaptasi, apalagi bagi saya yang baru pertama merasakan suhu dingin yang ekstrem menyentuh kulit saya. Untungnya waktu itu saya membawa hot pack winter, sehingga lumayan memberi rasa nyaman dan membantu mengusir hawa dingin.

Meskipun harus menahan dingin dan sedikit menggigil, tetapi saya tetap dapat menikmati suasana dan panorama indah di sana. Pohon-pohon yang unik, danau dan jembatan yang membentang di atasnya, beserta bangunan di sekelilingnya sangat cukup untuk membuktikan istana musim panas di China ini adalah sebuah istana yang megah dan indah.

Sehingga tidak heran jika pada tahun 1998, Summer Palace ditetapkan oleh UNESCO sebagai situs warisan dunia yang pernah juga disebut The Museum of Royal Garden. Hanya saja karena suhunya yang tidak terkira dinginnya, saya tidak bisa banyak mengeksplorasi situasi di sana. Cukuplah foto-foto yang ada ini memberi saksi betapa indahnya Summer Palace ini, sekaligus sebagai bukti kalau saya sudah pernah sampai di tempat ini. Semoga suatu saat nanti bisa kembali mengunjungi.

Kalau dulu saya tidak pernah bermimpi bisa ke China tapi akhirnya bisa sampai ke sana, saat inipun saya bermimpi bisa mengunjungi Dubai. Saya penasaran ingin menikmati air mancur menari dan melihat sebuah pulau berbentuk pohon palm bernama Palm Island yang konon dibuat dengan menimbun lautan. Semoga impian saya bisa terwujud ya.

Senin, 30 Desember 2019

Saat Merah Putih Berkibar di Bukit Merese Lombok

Banyak cara untuk merayakan HUT Kemerdekaan Indonesia. Polda NTB pun merayakan di destinasi wisata Bukit Merese.

Ada banyak cara orang dalam memperingati sekaligus merayakan hari kemerdekaan Indonesia yang ke-74 tahun. Selain menggelar upacara bendera peringatan detik-detik proklamasi di intansi resmi, juga ada yang menggelar upacara di tempat-tempat pariwisata.

Seperti yang dilakukan oleh Polda NTB. Mereka melakukan upacara bendera HUT RI di bukit Merese Kuta, Lombak Tengah NTB, Sabtu, (17/08/2019).

Lewat momentum peringatan hari kemerdekaan Indonesia, digelarnya upacara bendera di bukit Merese tujuannya menunjukan bahwa polisi menjamin keamanan para wisatawan asing maupun lokal ketika berkunjung di berbagai lokasi wisata di Pulau Seribu Masjid itu.

Sang Merah Putih pun dikibarkan di bukit yang sangat ramai dikunjungi oleh wisatawan ini dengan diiringi oleh tabuhan gendang beleq khas suku Sasak.

Sebelum mengibarkan Merah Putih, Polda NTB melalui Kapolda, Irjen Pol Drs Nana Sudjana menyerahkan bendera kemudian diarak keliling selama tiga hari atau sejak Kamis (15/08) lalu.

"Kegiatan diawali dengan penyerahan Sang Merah Putih dari Kapolda NTB ke Karo SDM pada hari Kamis lalu untuk dibawa anggota berlari secara estafet melalui Jalan By pass, Patung Sapi, Bandara Internasional Lombok, Sengkol, Kuta sampai akhirnya sampai di Bukit Merese Kuta Mandalika Lombok Tengah," ujar Kabid Humas Polda NTB, Kombes Pol Purnama melalui keterangannya, Minggu (18/08/2019).

Bukan saja melakukan upacara, tetapi tim Polda NTB juga meninjau lokasi sekitar. Begitupun dengan wisatawan yang sedang berada di lokasi.

"Setelah kegiatan tersebut Kapolda NTB dan seluruh personel berbaur dengan wisatawan asing dan domestik serta masyarakat di sekitar KEK Kuta Mandalika, sekaligus meyakinkan kepada dunia akan adanya jaminan keamanan untuk peningkatan destinasi pariwisata NTB," tambahnya.

HUT RI, Garuda Indonesia Pamerkan Pesawat Klasik yang Dipakai Sukarno

Dalam rangka Hari Kemerdekaan RI, maskapai nasional Garuda Indonesia menampilkan koleksi retronya. Ada pesawat yang digunakan Sukarno.

Seperti dalam rilis yang diterima detikcom dari Garuda Indonesia, Minggu (18/8/2019) hal ini dilakukan dalam rangka HUT RI di rangkaian upacara bendera. Upacara dilaksanakan (17/8) di kantor Pusat Garuda Indonesia, Tangerang.

Upacara peringatan HUT RI mengusung tema historis yang mengajak jajaran manajemen serta karyawan untuk 'roleplay' ala penyambutan Bung Karno di Bandara Kemayoran tahun 1949 silam. Selain itu, ada juga armada klasik Douglas DC-3 Dakota, yang dipakai Presiden pertama RI, Sukarno dari Yogyakarta ke Jakarta pada tahun yang sama.

"Tentunya memiliki makna tersendiri bagi kami mengenang kiprah Garuda Indonesia yang telah ada sejak era kemerdekaan RI dimana sebagai maskapai nasional dapat turut andil dalam mengantarkan Presiden Pertama RI, Ir Soekarno kembali ke Ibukota pada era setelah Konferensi Meja Bundar (KMB) yang sekaligus menandai penerbangan bersejarah Garuda Indonesia," ujar Ari Ashkara, Direktur Utama Garuda Indonesia.

Selain itu, ada juga napak tilas Bung Karno yang melakukan penerbangan dari Maguwo di Yogya dan mendarat di Kemayoran kemudian melanjutkan perjalanan ke Istana Negara. Bahkan, properti asli seperti Lincoln Continental dan seragam yang digunakan juga mirip seperti kejadian aslinya.

Upacara bertema vintage ini juga menjadi ajang untuk mengingat kembali sejarah yang pernah terjadi di Tanah Air Selain itu, juga menjadi landasan untuk membuat Garuda Indonesia menjadi lebih baik.

"Sejarah mengajarkan kita untuk selalu mensyukuri capaian kemerdekaan saat ini dengan selalu berusaha memberikan kontribusi terbaik bagi negeri melalui berbagai perubahan positif yang kita lakukan," tambah Ari.

Cerita Perwujudan Dunia Peri di Eropa

Sejarah dan kultur Skotlandia tak lepas dari dunia dongeng. Di sebuah pulaunya, ada air terjun yang disebut kolam peri karena keindahannya.

Isle of Skye adalah pulau di barat laut Skotlandia. Diintip detikcom dari berbagai sumber, Minggu (18/8/2019) salah satu tempat terbaik buat liburan di Skotlandia adalah Fairy Pools.

Fairy Pools berada di balik Hutan Glenbrittle. Mengapa disebut kolam peri? Mudah saja, kolam-kolam alam ini tampil dengan warna toska dan biru yang indah.

Kolam-kolam indah ini terhubung lewat iar terjun. Ada beberapa air terjun utama selama menyurusuri keindahan Fairy Pools.

Kolam pertama adalah yang terdalam dengan air terjun tertinggi. Tapi semakin ke hilir, air terjun akan semakin pendek dan kolamnya cetek.

Air yang mengalir berasal dari Pegunungan Cuillins. Air begitu segar dan dingin, sangat cocok buat kamu yang mau menyegarkan badan.

Kolam-kolam cantik ini bukan cuma 'jual' tampang saja. Karena Fairy Pools masuk ke dalam salah satu dari kolam alami berair bersih dan terindah di dunia.

Saat hari cerah, traveler dapat melihat dasar kolam yang penuh batu. Tetap hati-hati, karena lumut yang menempel di batu bisa membuatmu jatuh.

Kolam Peri ini bisa dinikmati gratis. Tapi kamu harus rela treking selama 40 menit dari Hutan Glenbrittle. Desa terdekat ke Hutan Glenbrittle adalah Carbost.

Lelahmu akan terbayar dengan keindahan kolam berlatar Pegunungan Cuillins yang hitam dan magis.

Saat Merah Putih Berkibar di Bukit Merese Lombok

Banyak cara untuk merayakan HUT Kemerdekaan Indonesia. Polda NTB pun merayakan di destinasi wisata Bukit Merese.

Ada banyak cara orang dalam memperingati sekaligus merayakan hari kemerdekaan Indonesia yang ke-74 tahun. Selain menggelar upacara bendera peringatan detik-detik proklamasi di intansi resmi, juga ada yang menggelar upacara di tempat-tempat pariwisata.

Seperti yang dilakukan oleh Polda NTB. Mereka melakukan upacara bendera HUT RI di bukit Merese Kuta, Lombak Tengah NTB, Sabtu, (17/08/2019).

Lewat momentum peringatan hari kemerdekaan Indonesia, digelarnya upacara bendera di bukit Merese tujuannya menunjukan bahwa polisi menjamin keamanan para wisatawan asing maupun lokal ketika berkunjung di berbagai lokasi wisata di Pulau Seribu Masjid itu.

Sang Merah Putih pun dikibarkan di bukit yang sangat ramai dikunjungi oleh wisatawan ini dengan diiringi oleh tabuhan gendang beleq khas suku Sasak.

Sebelum mengibarkan Merah Putih, Polda NTB melalui Kapolda, Irjen Pol Drs Nana Sudjana menyerahkan bendera kemudian diarak keliling selama tiga hari atau sejak Kamis (15/08) lalu.

"Kegiatan diawali dengan penyerahan Sang Merah Putih dari Kapolda NTB ke Karo SDM pada hari Kamis lalu untuk dibawa anggota berlari secara estafet melalui Jalan By pass, Patung Sapi, Bandara Internasional Lombok, Sengkol, Kuta sampai akhirnya sampai di Bukit Merese Kuta Mandalika Lombok Tengah," ujar Kabid Humas Polda NTB, Kombes Pol Purnama melalui keterangannya, Minggu (18/08/2019).

Bukan saja melakukan upacara, tetapi tim Polda NTB juga meninjau lokasi sekitar. Begitupun dengan wisatawan yang sedang berada di lokasi.

"Setelah kegiatan tersebut Kapolda NTB dan seluruh personel berbaur dengan wisatawan asing dan domestik serta masyarakat di sekitar KEK Kuta Mandalika, sekaligus meyakinkan kepada dunia akan adanya jaminan keamanan untuk peningkatan destinasi pariwisata NTB," tambahnya.

2019 Pemuda Aceh Meriahkan HUT RI ke-74 dengan Tari Rapai Geleng

Sebanyak 2019 orang pemuda di Aceh Barat Daya (Abdya), memeriahkan HUT RI ke-74 dengan Tari Rapai Geleng. Pertunjukan itu diikuti perwakilan dari 152 desa.

Penampilan tarian rapai geleng digelar di lapangan Persada Blangpidie, Abdya, Sabtu (17/8/2019) kemarin. Penari mengenakan kostum merah dan kuning emas dan masing-masing memegang alat musik rapai.

Mereka duduk sesuai formasi. Penampilan diawali dengan iringan alunan seruling dan pembacaan hikayat kisah tentang kesenian dan budaya Aceh. Suara tabuhan rapai menggema.

Ketua Dewan Kesenian Abdya, Nazar Shah Alam, mengatakan, untuk penampilan rapai geleng, setiap desa di Abdya mengirim 12 penari. Mereka sudah mempersiapkannya selama sebulan untuk dapat tampil di hari kemerdekaan.

"Kita sengaja pilih 2019 penari karena bertepatan dengan angka tahun ini. Sementara momen 17 Agustus kita pilih agar pertunjukkan itu juga terhubung dengan semangat cinta tanah air. Kita harapkan penampilan kesenian akan menjadi catatan sejarah," kata Nazar kepada wartawan.

Penampilan tarian rapai geleng massal ini perdana digelar di Abdya. Kegiatan ini selain untuk memeriahkan HUT RI juga sebagai momen memperkenalkan kembali tarian tersebut ke generasi muda.

"Kita juga sepakat kesenian rapai geleng ini mampu menjadi media persatuan serta media positif menjauhkan generasi muda kita dari pengaruh buruk narkoba. Jadi agenda ini bukan sebatas untuk euforia budaya, melainkan sebagai ajang pengalihan perhatian generasi muda Abdya ke arah positif," jelas Nazar.

"Dalam pertunjukan ini ada ruang edukasi, kita ingin menumbuhkan kecintaan terhadap budaya sendiri pada generasi muda. Selain itu juga mengarahkan mereka pada kegiatan positif agar terhindar hal-hal negatif," ungkapnya.

Sementara itu, Bupati Aceh Barat Daya, Akmal Ibrahim, rapai geleng sengaja ditampilkan di hari kemerdekaan untuk menghidupkan kembali kesenian asli daerah tersebut. Tujuannya agar aktivitas kawula muda lebih banyak dengan target utama terhindar dari pengaruh narkoba.

"Dengan adanya aktivitas seni, agama, dan kegiatan yang produktif mereka terhindar dari peluang kejahatan seperti narkoba bisa hilang, itu intinya," beber Akmal.

Cerita Perwujudan Dunia Peri di Eropa

Sejarah dan kultur Skotlandia tak lepas dari dunia dongeng. Di sebuah pulaunya, ada air terjun yang disebut kolam peri karena keindahannya.

Isle of Skye adalah pulau di barat laut Skotlandia. Diintip detikcom dari berbagai sumber, Minggu (18/8/2019) salah satu tempat terbaik buat liburan di Skotlandia adalah Fairy Pools.

Fairy Pools berada di balik Hutan Glenbrittle. Mengapa disebut kolam peri? Mudah saja, kolam-kolam alam ini tampil dengan warna toska dan biru yang indah.

Kolam-kolam indah ini terhubung lewat iar terjun. Ada beberapa air terjun utama selama menyurusuri keindahan Fairy Pools.

Kolam pertama adalah yang terdalam dengan air terjun tertinggi. Tapi semakin ke hilir, air terjun akan semakin pendek dan kolamnya cetek.

Air yang mengalir berasal dari Pegunungan Cuillins. Air begitu segar dan dingin, sangat cocok buat kamu yang mau menyegarkan badan.

Kolam-kolam cantik ini bukan cuma 'jual' tampang saja. Karena Fairy Pools masuk ke dalam salah satu dari kolam alami berair bersih dan terindah di dunia.

Saat hari cerah, traveler dapat melihat dasar kolam yang penuh batu. Tetap hati-hati, karena lumut yang menempel di batu bisa membuatmu jatuh.

Kolam Peri ini bisa dinikmati gratis. Tapi kamu harus rela treking selama 40 menit dari Hutan Glenbrittle. Desa terdekat ke Hutan Glenbrittle adalah Carbost.

Lelahmu akan terbayar dengan keindahan kolam berlatar Pegunungan Cuillins yang hitam dan magis.

Masjid di Cimahi Jadi Saksi Perjuangan Para Ulama Lawan Penjajah

Masjid Baiturrokhmah di Cimahi jadi saksi bisu perjuangan para ulama melawan penjajah. Dibangun pada 1938, masjid ini masih berdiri kokoh sampai sekarang.

Meski sempat dibombardir tentara Belanda, Masjid Baiturrokhmah masih tetap berdiri gagah. Deretan bom mortir sekutu gagal meledak saat menyentuh tanah masjid. Berbagai upaya Belanda untuk menyergap para ulama pejuang pun nihil dari jalur darat.

Di sini, para ulama pejuang yang tergabung dalam Laskar Hizbullah merangkai strategi pertempuran, sekaligus menyebarkan dakwah Tarikat Tijaniyah yang dipimpin ulama karismatik, KH Usman Dhomiri.

Cerita itu disampaikan H R Effendi, cucu pertama dari KH Usman Dhomiri. Menurutnya saat itu Cimahi masih diduduki Belanda.

"Dulu di sekeliling masjid dipasangi benteng kayu yang tebal, jadi zaman Hizbullah itu sekutu menembaki ke area masjid, tapi enggak ada yang kena," ujar Effendi, cucu dari KH Usman Dhomiri, belum lama ini.

"Jadi yang dulu dicari Belanda itu para ulama karena dianggap bisa menyatukan umat, mungkin karena karomah ulama zaman dulu, mereka bisa luput dari kejaran Belanda," kata Effendi.

Sosok KH Usman Dhomiri berperan besar dalam pembangunan masjid ini. Lahir di Maroko tahun 1870, beliau kemudian mengajarkan Tarekat Tijaniyah dan ilmu bela diri kepada para pengikutnya.

"Dari dulu memang tidak buka pesantren di sini, karena dulu ini adalah medan juang. Tapi eyang menerima murid yang mau belajar Tarekat Tijaniyah, sekarang mantan muridnya membuka pesantren di berbagai daerah," kata Effendi.

KH Usman Dhomiri tutup usia pada tahun 1955, jenazahnya dimakamkan di belakang Masjid Baiturrokhmah. Di sekeliling pusaranya, terdapat makam istri, anak dan sanak saudara beliau.

"Kalau tiap tanggal 22 Maulid ada gelaran haul untuk beliau. Yang datang bisa ribuan orang dari berbagai daerah," ujar Effendi.

Saat ini, kondisi bangunan masjid masih sama seperti saat pertama kali dibangun. Tetap satu lantai dengan enam kubah, interior di dalam masjid pun masih bergaya art deco dengan empat pilar yang menopang fondasi masjid.

Karena bentuk asli masjid masih terjaga, bangunan heritage ini lolos verifikasi cagar budaya dari Kementerian Pendidikan dan Budaya (Kemendikbud) RI. Pemerintah Kota Cimahi pun mengabadikan sosok KH Usman Dhomiri menjadi nama jalan.

"Walau demikian, kami dari DKM masjid melakukan empat kali renovasi di bagian luar masjid karena terus bertambahnya jemaah, kalau di dalam masjid hanya bisa menampung 120-an jemaah," kata Iyus Rusdian, Ketua DKM Baiturrokhmah.

Masjid ini terletak di Jalan KH Usman Dhomiri, Padasuka, Cimahi Tengah, Kota Cimahi. Lokasinya berada di tengah-tengah kawasan padat penduduk. Traveler bisa mengunjunginya bila kebetulan sedang liburan di Cimahi.

2019 Pemuda Aceh Meriahkan HUT RI ke-74 dengan Tari Rapai Geleng

Sebanyak 2019 orang pemuda di Aceh Barat Daya (Abdya), memeriahkan HUT RI ke-74 dengan Tari Rapai Geleng. Pertunjukan itu diikuti perwakilan dari 152 desa.

Penampilan tarian rapai geleng digelar di lapangan Persada Blangpidie, Abdya, Sabtu (17/8/2019) kemarin. Penari mengenakan kostum merah dan kuning emas dan masing-masing memegang alat musik rapai.

Mereka duduk sesuai formasi. Penampilan diawali dengan iringan alunan seruling dan pembacaan hikayat kisah tentang kesenian dan budaya Aceh. Suara tabuhan rapai menggema.

Ketua Dewan Kesenian Abdya, Nazar Shah Alam, mengatakan, untuk penampilan rapai geleng, setiap desa di Abdya mengirim 12 penari. Mereka sudah mempersiapkannya selama sebulan untuk dapat tampil di hari kemerdekaan.

"Kita sengaja pilih 2019 penari karena bertepatan dengan angka tahun ini. Sementara momen 17 Agustus kita pilih agar pertunjukkan itu juga terhubung dengan semangat cinta tanah air. Kita harapkan penampilan kesenian akan menjadi catatan sejarah," kata Nazar kepada wartawan.

Begini Cara Merawat Naskah Proklamasi Asli Sampai Awet 74 Tahun

Naskah Proklamasi yang asli sudah berumur 74 tahun. Inilah harta karun dokumen negara. karena nilai sejarahnya. Cara merawatnya tidak boleh sembarangan.

Tim detikcom diizinkan meliput secara eksklusif naskah asli Proklamasi beberapa waktu lalu. Bukan di Istana Negara, museum atau tempat lainnya, adalah Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) yang berlokasi di Jl Ampera Raya, Jakarta Selatan tempatnya.

Semua arsip negara yang penting akan melalui proses perawatan sebelum disimpan dalam depo atau ruang penyimpanan. Tak terkecuali Naskah Proklamasi asli yang berbentuk kertas atau disebut Proklamasi Klad.

Ada tahapan pra-restorasi untuk menentukan metode pengawetan dari sebuah arsip. Jadi, sebelum arsip Proklamasi masuk ke ruang khusus akan melalui ruangan restorasi.

"Arsip Proklamasi asli sudah kita lapisi, namanya enkapsulasi. Seperti laminating, tapi bahannya berbeda dan metodenya juga berbeda," jelas Direktur Preservasi ANRI Kandar.

Setelah melalui proses pelapisan, arsip akan dibawa ke ruangan yang sudah diatur suhu dan kelembapannya. Tentunya proses pelapisan ini tak akan merusak naskah yang sangat berharga itu.

"Iya untuk suhu ada di kisaran 18-20 (derajat Celcius) untuk arsip kertas ini standar daerah tropis. Kelembapannya 55+5 bolehlah. Kalau berubah drastis dan naik turun akan merusak kondisi arsip," jelas Kandar.

"Jadi kalau terlalu tinggi asam atau basahnya juga nggak bagus juga. Ini untuk pengawetan kertas," tambah Kandar.

Jika hal di atas tidak dilakukan maka kita sekarang tak memiliki bukti sejarah tentang kemerdekaan Indonesia. Karena bernilai tinggi, maka keawetannya pun diupayakan semaksimal mungkin meski naskah ini pernah dibuang oleh penulisnya.

"Ini mempengaruhi keawetan dari teks yang aslinya. Aslinya seperti ini tulisan tangan Bung Karno asli. Dan, ini nilai keramatnya sangat tinggi, ya dari secarik kertas ini dibuktikan diakui secara internasional," kata dia.

"Dulu teks Proklamasi pernah diremas dan dibuang ke tempat sampah. Ini memang dulu di antara para penyusun ada wartawan namanya BM Diah, nah setelah ini disepakati untuk menulis ini kesepakatannya luar biasa antara Sukarno, Soebardjo tokoh-tokoh pemuda yang cukup radikal dengan Bung Karno dan Hatta," tambah Kandar.

Kejadian pembuangan naskah Proklamasi asli dikarenakan sudah disalin melalui ketikan oleh Sayuti Melik. Namun, BM Diah, seorang wartawan yang menyadari itu, kemudian menyimpannya lalu diserahkan ke Presiden Soeharto setelah berpuluh-puluh tahun.

"Setelah sepakat luar biasa, Sayuti Melik mengetik teks Proklamasi, setelah diketik ceritanya ini dibuang ke tempat sampah. Karena BM Diah ini kan wartawan dan diselamatkan lalu disimpan di rumahnya di Jakarta. Lalu diserahkan ke Presiden Soeharto pada 29 Mei 1992," pungkas dia.

Barang yang telah dibuang kini sangat dijaga keberadaannya. Kita, sebagai penerus bangsa juga harus menghargainya.

Naskah Proklamasi bukanlah emas atau berlian, namun ia adalah harta karun dokumen bangsa. Setiap guratan kata-katanya adalah tekad, tekad dari setiap anak bangsa, yang menepikan perbedaan suku dan agama, memilih satu identitas baru bernama 'Bangsa Indonesia' dan lalu berjuang untuk mewujudkannya merdeka.

Malam itu, 16 Agustus 1945 hingga 17 Agustus 1945 dini hari selesailah sudah Naskah Proklamasi. Umurnya setua republik ini yang akan berulang tahun ke-74. Dengan upaya pengawetan yang luar biasa, Naskah Proklamasi bisa ikut mengarungi zaman sampai terus ke masa depan Indonesia.

Yang Baru di Bromo: Terbang Naik Balon Udara

Tak usah jauh-jauh berlibur ke Turki, jika hanya ingin naik balon udara. ke Bromo saja, ini wisata naik balon udara yang baru dan seru!

Saat ini di areal wisata Gunung Bromo, Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo ada wahana balon udara yang bisa dinaiki. Dari balon udara raksasa ini, anda bisa menikmati pemandangan alam Gunung Bromo dari atas langit. Wahana baru tersebut, sengaja didatangkan oleh Pihak TNBTS dan pemerintah setempat, guna meningkatkan kunjungan wisatawan.

Adanya wahana balon udara di lautan pasir, banyak mengundang daya tarik wisatawan yang tengah berlibur di Bromo. Baik wisatawan lokal hingga domestik, penasaran ingin mencoba naik wahana balon udara.

Namun demikian, sebelum naik pengunjung wajib mengisi formulir untuk data sertifikat Bromo terbang 60 kaki di atas tanah atau 'just have flown' (baru saja terbang).

Untuk menaikinya, pengunjung hanya merogoh kocek Rp 500 ribu untuk sekali terbang, dengan lama durasi sekitar 15 menit. Dari balon udara, anda bisa melihat kawah Gunung Bromo, Batok, Pasir Berbisik dan Bukit Teletubbies.

Salah seorang pengunjung Bromo, Puji Anugerah mengatakan, ada sensasi tersendiri saat naik balon udara. Biasanya melihat Gunung Bromo dari lautan pasir, namun kali ini bisa dari langit menggunakan balon udara.

"Meski mahal namun ada sensasi tersendiri, saat melihat Gunung Bromo dari ketinggian. Kuncinya harus berani, tapi tetap aman karena dipandu istruktur dan pilot yang sudah memiliki lisensi terbang," ungkapnya, Minggu (18/8/2019) kemarin.

Sementara Camat Sukapura, Bambang Heriwahyudi mengatakan, adanya balon udara memberikan wahana baru di kawasan strategis di Gunung Bromo, pasalnya wisatawan bisa melihat Gunung Bromo dari ketinggian.

Dijelaskan Bambang, biasanya balon udara baru bisa dinikmati, jika berkunjung ke 7 negara. Seperti Turki, Meksiko, New Zealand, Austria, Tanzania, Switzerland, Perancis dan Kutub Utara.

"Semoga adanya balon udara ini, bisa mendongkrak kunjungan wisatawan. Jika nantinya makin ramai, bukan tak mungkin akan ada event balon udara yang lebih besar dan mengundang dan penggemar dari luar negeri," katanya.

Bagi Anda penasaran naik balon udara di Gunung Bromo, Anda bisa datang secepatnya. Sebab, wahana balon udara belum ada rencana untuk seterusnya menjadi atraksi wisata, melainkan hanya mulai tanggal 17 Agustus sampai tanggal 25 Agustus 2019.

Begini Cara Merawat Naskah Proklamasi Asli Sampai Awet 74 Tahun

Naskah Proklamasi yang asli sudah berumur 74 tahun. Inilah harta karun dokumen negara. karena nilai sejarahnya. Cara merawatnya tidak boleh sembarangan.

Tim detikcom diizinkan meliput secara eksklusif naskah asli Proklamasi beberapa waktu lalu. Bukan di Istana Negara, museum atau tempat lainnya, adalah Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) yang berlokasi di Jl Ampera Raya, Jakarta Selatan tempatnya.

Semua arsip negara yang penting akan melalui proses perawatan sebelum disimpan dalam depo atau ruang penyimpanan. Tak terkecuali Naskah Proklamasi asli yang berbentuk kertas atau disebut Proklamasi Klad.

Ada tahapan pra-restorasi untuk menentukan metode pengawetan dari sebuah arsip. Jadi, sebelum arsip Proklamasi masuk ke ruang khusus akan melalui ruangan restorasi.

"Arsip Proklamasi asli sudah kita lapisi, namanya enkapsulasi. Seperti laminating, tapi bahannya berbeda dan metodenya juga berbeda," jelas Direktur Preservasi ANRI Kandar.

Setelah melalui proses pelapisan, arsip akan dibawa ke ruangan yang sudah diatur suhu dan kelembapannya. Tentunya proses pelapisan ini tak akan merusak naskah yang sangat berharga itu.

"Iya untuk suhu ada di kisaran 18-20 (derajat Celcius) untuk arsip kertas ini standar daerah tropis. Kelembapannya 55+5 bolehlah. Kalau berubah drastis dan naik turun akan merusak kondisi arsip," jelas Kandar.

"Jadi kalau terlalu tinggi asam atau basahnya juga nggak bagus juga. Ini untuk pengawetan kertas," tambah Kandar.

Jika hal di atas tidak dilakukan maka kita sekarang tak memiliki bukti sejarah tentang kemerdekaan Indonesia. Karena bernilai tinggi, maka keawetannya pun diupayakan semaksimal mungkin meski naskah ini pernah dibuang oleh penulisnya.

"Ini mempengaruhi keawetan dari teks yang aslinya. Aslinya seperti ini tulisan tangan Bung Karno asli. Dan, ini nilai keramatnya sangat tinggi, ya dari secarik kertas ini dibuktikan diakui secara internasional," kata dia.

"Dulu teks Proklamasi pernah diremas dan dibuang ke tempat sampah. Ini memang dulu di antara para penyusun ada wartawan namanya BM Diah, nah setelah ini disepakati untuk menulis ini kesepakatannya luar biasa antara Sukarno, Soebardjo tokoh-tokoh pemuda yang cukup radikal dengan Bung Karno dan Hatta," tambah Kandar.

Indonesia Bisa Belajar Jadi Negara Anti Korupsi dari Denmark

Denmark jadi negara minim korupsi selama 5 tahun berturut-turut. Apa rahasianya?

Ada sebuah organisasi non pemerintah Internasional yang bernama Transparency International. Organisasi yang bermarkas di Jerman ini memiliki tujuan untuk memerangi korupsi di dunia, seperti yang diintip detikcom dari situs resminya, Senin (19/8/2019).

Sejak didirikan tahun 1993, Transparency International melakukan berbagai cara untuk mencegah kegiatan kriminal yang timbul dari korupsi. Salah satu langkah yang dilakukan organisasi ini adalah melakukan Corruption Perception Index.

Tahun ini, lebih dari dua pertiga 176 negara dan teritori ikut berpartisipasi dalam melawan korupsi. Skalanya dari 0 (sangat korup) hingga 100 (sangat bersih).

Dalam penilaian Corruption Perception Index 2016, skala tertinggi dipegang oleh Denmark. Ya, negara dengan julukan penduduk paling bahagia ini duduk di peringkat pertama sebagai negara minim korupsi selama 5 tahun berturut-turut dengan nilai 90.

Apa yang membuat negara ini minim korupsi? Orang-orang dan rasa kepercayaannya.

Rasa percaya menjadi hal yang ditumbuhkan oleh masyarakat dalam hubungan sosial. Saat menjabat di pemerintahan, orang-orang politik sudah terbiasa memiliki integritas yang tinggi.

Integritas politik menjadi kunci dalam melawan korupsi. Karena adanya rasa percaya dan integritas inilah para pejabat memberikan kebebasan tinggi dalam pers sampai akses bebas dalam menginformasi pengeluaran publik.

Meski demikian, bukan berarti Denmark benar-benar bebas dari korupsi. Karena tahun lalu, Denmark dilanda skandal korupsi yang melibatkan 20 dari 179 anggota parlemennya.

Anggota yang dinyatakan terkait skandal tidak melaporkan aktivitas dan pengeluaran finansial dalam deklarasi aset. Penyelidikan dilakukan dan melibatkan seorang anggota dari Dewan Pekerjaan Polisi.

Dari hasil penyelidikan terungkap bahwa anggota dewan menyelewengkan sejumlah uang untuk membayar makan malam mahal, pesta dan hotel. Wah!

Tahun 2018, Denmark kembali menjadi negara minim korupsi, setelah turun ke peringkat dua tahun 2017. Selandia Baru menduduki peringkat pertama tahun 2017.

Dua negara ini memang terus bersaing ketat dalam perebutan integritas negara minim korupsi. Indonesia sendiri masih berada jauh di urutan 89, namun kita sudah berangsur naik setiap tahun.

Sementara 3 terbawah diduduki oleh Sudan Utara, Suriah dan Somalia.

Berikut 10 negara minim korupsi tahun 2018:

1. Denmark
2. Selandia Baru
3. Finlandia
4. Singapura
5. Swedia
6. Swiss
7. Norwegia
8. Belanda
9. Kanada
10. Luxembourg

Yang Baru di Bromo: Terbang Naik Balon Udara

Tak usah jauh-jauh berlibur ke Turki, jika hanya ingin naik balon udara. ke Bromo saja, ini wisata naik balon udara yang baru dan seru!

Saat ini di areal wisata Gunung Bromo, Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo ada wahana balon udara yang bisa dinaiki. Dari balon udara raksasa ini, anda bisa menikmati pemandangan alam Gunung Bromo dari atas langit. Wahana baru tersebut, sengaja didatangkan oleh Pihak TNBTS dan pemerintah setempat, guna meningkatkan kunjungan wisatawan.

Adanya wahana balon udara di lautan pasir, banyak mengundang daya tarik wisatawan yang tengah berlibur di Bromo. Baik wisatawan lokal hingga domestik, penasaran ingin mencoba naik wahana balon udara.

Namun demikian, sebelum naik pengunjung wajib mengisi formulir untuk data sertifikat Bromo terbang 60 kaki di atas tanah atau 'just have flown' (baru saja terbang).

Untuk menaikinya, pengunjung hanya merogoh kocek Rp 500 ribu untuk sekali terbang, dengan lama durasi sekitar 15 menit. Dari balon udara, anda bisa melihat kawah Gunung Bromo, Batok, Pasir Berbisik dan Bukit Teletubbies.

Salah seorang pengunjung Bromo, Puji Anugerah mengatakan, ada sensasi tersendiri saat naik balon udara. Biasanya melihat Gunung Bromo dari lautan pasir, namun kali ini bisa dari langit menggunakan balon udara.

"Meski mahal namun ada sensasi tersendiri, saat melihat Gunung Bromo dari ketinggian. Kuncinya harus berani, tapi tetap aman karena dipandu istruktur dan pilot yang sudah memiliki lisensi terbang," ungkapnya, Minggu (18/8/2019) kemarin.

Kisah Penjaga 'Harta Karun' Bangsa Indonesia

Tanpa bukti sejarah, apa artinya perjalanan sebuah bangsa. Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) adalah sang penjaga harta karun. Bukan emas berlian, tapi dokumen maha penting.

"Saya sering lewat sini tapi nggak tahu ini gedung apa," begitu celoteh salah satu teman penulis terhadap sebuah gedung di Jl Ampera, Jakarta Selatan.

Dewasa ini, banyak sekali yang tak mengetahui apa itu ANRI dan arsip. Di pikiran mereka, itu adalah barang tua dan ada di pojokan ruang berdebu.

Kata Plt Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) M Taufik, ada begitu banyak informasi yang tersimpan di dalam arsip. Pun demikian, itu sangat berhubungan dengan masa kini dan mendatang.

"Agar pembangunan di masa depan lebih lengkap dan hebat muncullah konsep-konsep baru dari mempelajari arsip. Di situlah fungsi arsip sesungguhnya. Orang belum paham, umumnya menganggap barang tua dan di pojok, kayak informasi terkubur," jelas dia mengawali pembicaraan dengan tim detikcom beberapa waktu lalu.

Mari mengenal ANRI, lembaga ini sudah ada di zaman Belanda namanya Landarchief (1892). Pada saat masuknya Jepang tahun 1942-1945, namanya diubah menjadi Kobunshokan dan setelah masa kemerdekaan menjadi arsip negara hingga menjadi ANRI.

ANRI memiliki begitu banyak arsip yang jika dijejer sejauh 30 kilometer. Arsip yang paling banyak di lembaga ini berasal dari era penjajahan dan ANRI kesulitan membacanya karena berbahasa Belanda kuno.

"Kita ini di era teknologi informasi dan globalisasi. Kita punya banyak file, berupa kertas, peta atau kartografi kaset, rekaman suara, audio dan video. Paling banyak arsip di Hindia-Belanda," kata Taufik.

"Banyak arsip dahulu berbahasa Belanda kuno dan kita punya kendala tak bisa membacanya. Tapi kita upayakan mengelola menjadi informasi ke masyarakat bagaimana itu diterjemahkan dan dikirimlah teman-teman kami sekolah ke Belanda," imbuh dia menerangkan.

Belum tuntas di arsip Hindia-Belanda, ANRI juga harus mengelola arsip kemerdekaan. Namun, kata dia, arsip-arsip ini belum lengkap karena masih dimiliki perorangan dan belum diserahkan ke pemerintah atau ANRI.

"Soal jumlah kami sudah banyak sekali. Masuklah kita merambah ke koleksi kemerdekaan. Itu pun tidak lengkap karena kesadaran yang belum tumbuh maksimal dari masyarakat. Seharusnya mereka menyerahkan ke kami oleh UU, akhirnya ada yang hilang dan tidak ditemukan," jelas dia.

ANRI bekerja tiap hari untuk mengawetkan dan menjaga arsip. Semua file digandakan ke media digital dan itu pun tidak mudah.

"Semua ada yang ada di sini mengalihkan ke media digital itu tidak mudah dan cepat karena kami banyak kendala teknis bahasa, fisik perlu diperbaiki, dan belum selesai," kata Taufik.

Masyarakat yang kurang sadar akan nilai keberadaann arsip juga dikhawatirkan oleh ANRI. Oleh karenanya, daripada arsip yang bernilai sejarah bangsa disimpan pribadi dan khawatir rusak akan lebih baik diserahkan ke ANRI untuk dijaga dan lestarikan.

"Marilah masyarakat kesadaran ini ditumbuhkembangkan untuk melengkapi koleksi yang ada di negeri ini. Kalau sudah ada di kita akan diselamatkan dan melestarikan arsip itu di penyimpanan kami. Kami olah semuanya," kata dia.

Perjuangan ANRI menjaga keberadaan arsip butuh dukungan dan kesadaran kita semua. Arsip-arsip yang dijaga dan amat vital di sini, antara lain naskah Proklamasi asli hingga Supersemar. detikcom akan mengupas sepak terjang ANRI, bagaimana mereka merawat dokumen negara dan bagaimana pariwisata bisa menjadi jembatan antara ANRI dan masyarakat Indonesia.