Selasa, 01 September 2020

Satgas COVID-19: Ada Eskalasi Penggunaan Tempat Tidur RS

Satgas penanganan COVID-19 mengakui adanya peningkatan penggunaan tempat tidur di rumah sakit rujukan, khususnya di DKI Jakarta. Keterpakaian ruang isolasi mencapai 69 persen.
"Keterpakaian ICU di 67 RS Rujukan mencapai 77 persen," kata Juru bicara Satgas Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito dalam siaran pers di channel YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (1/9/2020).

Prof Wiku mengatakan, tingkat keterpakaian ruang perawatan akan diturunkan hingga di bawah 60 persen. Salah satunya adalah dengan mengalihkan pasien dengan gejala ringan dan sedang ke RS Wisma Atlet.

Terkait data Ikatan Dokter Indonesia (IDI) yang menyebut sudah ada 100 dokter meninggal selama pandemi COVID-19, Prof Wiku menyinggung rasio dokter dan pasien yang harus diperbaiki. Juga terkait jam kerja, harus dibatasi agar tidak kelelahan.

Heboh Wabah Virus Corona, Rumah Sakit Juga Alami Kelangkaan Masker

Kelangkaan masker yang terjadi akibat hebohnya wabah virus corona 2019-nCoV, tak hanya dirasakan oleh masyarakat. Sebab hal ini pun berdampak pada ketersediaan masker di rumah sakit.
Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonedia (PB-IDI), Dr dr Daeng M Faqih, SH, MH, mengakui bahwa rumah sakit mengalami kekurangan persediaan masker bedah atau yang biasa disebut dengan masker 'ojol'.

"Makanya saya meminta bantuan pemerintah, terutama ya pemerintah BUMN yang memproduksi (masker) itu untuk memperbanyak lah, menambah kapasitas produksinya," kata Daeng, kepada detikcom, Kamis (6/2/2020).

Ia pun merasa prihatin atas kelangkaan masker yang terjadi. Sebab kejadian ini membuat harga masker menjadi mahal.

"Biar nggak mahal tuh kasihan masyarakat, jadi tambah panik gitu kan jadinya seperti itu," tuturnya.

Pneumonia dan Kaitannya dengan Indonesia Masih 'Bebas' Virus Corona

Secara global, pasien terinfeksi virus corona telah mencapai angka 25 ribu dengan kasus kematian lebih dari 400 jiwa. Selain di China, beberapa kasus juga dilaporkan telah terjadi di 24 negara lain dan hingga kini di Indonesia belum tercatat adanya kasus penularan virus corona.
Beberapa orang bertanya-tanya, seberapa yakin pemerintah bahwa tidak ada kasus virus corona di Indonesia?

"Dalam minggu-minggu kejadian virus corona kita tidak mendapatkan data tentang kematian atau kejadian pneumonia di Indonesia," sebut Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI, dr Anung Sugihantono, melalui sambungan telepon kepada wartawan di Jakarta, Kamis (6/2/2020).

Sebelum diberi nama resmi, virus corona tipe baru disebut sebagai penyakit misterius mirip pneumonia. Pun bila di Indonesia ada kasus virus corona yang tidak terdeteksi, peningkatan jumlah pasien yang mengidap pneumonia diperkirakan akan meningkat pesat.

Untuk kaitannya dengan negara Indonesia yang tropis, hingga kini pihak terkait masih terus meneliti hubungannya dan akan menjadi evaluasi bagi tindakan pencegahan dan deteksi penyakit di kemudian hari.

"Kami masih meyakini sampai saat ini belum ada orang yang terinfeksi virus corona di Indonesia. Bahwa banyak yang mempertanyakan, prosedurnya di sini sudah baik," pungkasnya.
https://nonton08.com/lego-marvel-spider-man-vexed-by-venom/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar