Selasa, 22 September 2020

Kemenkes Minta Warga Tak Pakai Masker Scuba-Buff, Ini Jenis Masker yang Aman

  Kementerian Kesehatan (Kemenkes) meminta masyarakat menggunakan masker yang baik dan berbahan benar, termasuk perihal masker kain. Kain yang digunakan pun tidak boleh sembarangan.

"Saya sering mengatakan masker itu ada tiga, pertama masker N95, ini memang sudah standar yang tinggi karena dipakai petugas-petugas kesehatan yang langsung berhadapan dengan virus di laboratorium. Kemudian masker bedah yang biasa dipakai tenaga medis, dan ketiga masker kain," beber Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Achmad Yurianto, dalam keterangan tertulis, Selasa (22/9/2020).


"Masker kain yang banyak dipakai masyarakat tidak boleh sembarangan dengan kain tipis seperti masker scuba dan buff," tambahnya dia.


Yuri mengatakan kain yang digunakan sebagai masker haruslah memiliki setidaknya 2 lapisan. Karena itu, penggunaan masker scuba dan buff tidak direkomendasikan.


Dirangkum detikcom, berikut deretan masker yang aman digunakan untuk mencegah penularan virus Corona:


1. Masker N95

Masker yang memberikan perlindungan yang lebih efektiF dari masker lainnya adalah masker N95. Masker jenis reseptor ini bisa menyaring partikel yang berukuran besar hingga kecil. Sesuai dengan namanya, masker N95 ini pun bisa melindungi sampai 95 persen dari partikel yang ukurannya sangat kecil.


Beberapa masker jenis ini mempunyai katup yang bisa memudahkan pemakainya bernapas. Tetapi, untuk harga yang ditawarkan untuk mendapatkan masker jenis ini sangat mahal.


2. Masker kain

Masker kain adalah jenis masker yang dianggap lebih efektif daripada masker scuba dan buff. Biasanya masker kain ini terbuat dari bahan yang ditenun rapat dan terdiri dari 2 hingga 3 lapisan untuk mengurangi penyebaran droplet virus Corona COVID-19.


Dikutip dari laman Science Alert, saat seseorang menggunakan buff jumlah dropletnya lebih meningkat. Ini mungkin terjadi karena bahan yang masker buff tersebut memecah droplet menjadi partikel yang lebih kecil, dan bisa membahayakan orang yang ada di sekitarnya.


3. Masker bedah

Jenis masker satu ini juga sering digunakan untuk mencegah penyebaran virus, yaitu masker medis atau masker bedah. Masker ini disebut jauh lebih baik daripada menggunakan masker buff atau scuba.


Meskipun sekali pakai, masker bedah ini bisa melindungi hidung dan mulut dari droplet yang mengandung kuman ataupun virus. Selain itu, masker bedah ini bisa menyaring partikel-partikel lebih besar di udara dan memberikan perlindungan juga di saat persediaan masker N9 tidak mencukupi.

https://cinemamovie28.com/tum-bin-2/


5 Gejala COVID-19 yang Banyak Dirasakan Pasien Meski Sudah Sembuh


 Gejala virus Corona COVID-19 terkadang bisa bertahan selama berbulan-bulan, bahkan dirasakan meski pasien telah dinyatakan bebas dari virus tersebut. Pada beberapa orang, COVID-19 dapat merusak paru-paru, jantung, dan otak, yang meningkatkan risiko masalah kesehatan jangka panjang.

Kebanyakan orang yang terinfeksi COVID-19 sembuh total dalam beberapa minggu. Tetapi kelompok lain, bahkan mereka yang memiliki versi ringan penyakit tersebut, masih terus mengalami gejala setelah pemulihan awal mereka.


Orang tua dan orang dengan banyak kondisi medis serius paling mungkin mengalami gejala COVID-19 yang menetap. Dikutip dari Mayo Clinic, tanda dan gejala paling umum yang bertahan dari waktu ke waktu meliputi:


- Kelelahan

- Batuk

- Sesak napas

- Sakit kepala

- Nyeri sendi


Meskipun COVID-19 dipandang sebagai penyakit yang terutama menyerang paru-paru, penyakit ini juga dapat merusak banyak organ lain. Kerusakan organ ini dapat meningkatkan risiko gangguan kesehatan jangka panjang.


Sebuah studi baru-baru ini yang dilakukan para peneliti di Irlandia juga menyampaikan gejala paling umum yang bisa dirasakan para penyintas COVID-19 adalah rasa lelah berkepanjangan. Hal ini diketahui setelah peneliti melakukan survei pada 128 pasien.


Bahkan, pada beberapa pasien rasa lelah ini bisa terus menghantui lebih dari 10 minggu.


Banyak yang masih belum diketahui tentang bagaimana COVID-19 akan memengaruhi orang dari waktu ke waktu. Namun, para peneliti merekomendasikan agar dokter memantau dengan cermat orang-orang yang pernah menderita COVID-19 untuk melihat bagaimana organ mereka berfungsi setelah pemulihan.

https://cinemamovie28.com/it-2/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar