Fery Achmad Firdaus (51), salah satu dari ribuan orang yang mendaftarkan diri dalam uji klinis Vaksin Sinovac di Bandung. Tidak hanya sendiri, Fery juga didampingi anak dan istrinya yang turut menjadi relawan vaksin ini.
Awalnya mereka mendaftar pada 7 Agustus 2020 lalu, kemudian dinyatakan sehat dan dapat mengikuti uji klinis. Fery mengatakan, motivasinya menjadi relawan karena ingin berkontribusi dalam penanggulangan wabah COVID-19 ini.
"Ingin segera mendapatkan vaksin secara gratis dan ingin berkontribusi memberikan sesuatu yang berharga kepada negara sebagai warga negara yang baik," katanya saat dihubungi beberapa saat lalu.
Saat pemberian vaksin kedua, kata dia, sempat mengalami efek samping. Namun baginya, efek samping yang dirasakan tidak terlalu berarti dan masih dapat menjalani aktivitas sehari-hari seperti biasanya.
"Sebetulnya ada efek sampingnya tapi bagi saya tidak dirasakan mengganggu, (karena pernah juga diimunisasi vaksin waktu akan ber-umroh dan ber-haji dulu) yah biasa saja agak demam sedikit, ngantuk, lemas dan sering merasa lapar," tuturnya.
Sama halnya yang terjadi pada anak dan istrinya, "Istri dan anak saya juga merasakan hal yang sama (efek samping)," tambahnya.
Perihal asuransi kesehatan yang diberikan bagi seluruh relawan, Fery mengaku belum menggunakan jaminan tersebut. "Jaminan kesehatan belum digunakan karena tidak merasakan apa-apa yang cukup berarti," tambah Fery.
Selama mengikuti uji klinis, Fery mendapatkan pemahaman yang cukup seperti tidak diperkenankan bepergian ke luar kota selama enam bulan. Hal tersebut yang ia lakukan bersama dengan anak dan istrinya.
Meskipun sempat mengalami efek samping, dia mengatakan, saat ini keluarganya dalam kondisi yang baik dan tidak mengeluhkan apapun setelah suntik vaksin terakhir kali pada 31 Agustus 2020 lalu.
"Alhamdulillah mereka baik-baik semua. Tidak mengeluhkan apa-apa," pungkasnya.
https://indomovie28.net/the-end-2/
Terpopuler Sepekan: Scuba-Buff Tidak Disarankan, Ini Jenis Masker yang Aman
Saat ini, penggunaan masker scuba dan buff mulai tidak disarankan untuk masyarakat, karena kurang efektif untuk melindungi dari paparan COVID-19 saat berada di luar rumah. Bahkan saat Duke University melakukan studi terhadap 14 jenis masker, buff yang biasa digunakan para pengguna motor ternyata tidak efektif menyaring virus.
Tak hanya itu, PT KCI dan Satgas COVID-19 juga mulai menyarankan penumpangnya untuk tidak menggunakan kedua jenis masker tersebut. Alasannya karena efektivitasnya jenis masker tersebut untuk menyaring debu, virus, dan bakteri hanya sebesar 5 persen.
Dirangkum detikcom, berikut deretan masker yang aman digunakan untuk mencegah penularan Corona:
1. Masker N95
Masker yang memberikan perlindungan lebih efektif dari masker lainnya adalah masker N95. Masker jenis reseptor ini bisa menyaring partikel yang berukuran besar hingga kecil. Sesuai dengan namanya, masker N95 ini bisa melindungi sampai 95 persen dari partikel yang ukurannya sangat kecil.
Beberapa masker jenis ini mempunyai katup yang bisa memudahkan pemakainya bernapas. Tetapi, harga yang ditawarkan untuk mendapatkan masker jenis ini sangat mahal.
2. Masker bedah
Jenis masker satu ini juga sering digunakan untuk mencegah penyebaran virus, yaitu masker medis atau masker bedah. Masker ini disebut jauh lebih baik daripada menggunakan masker scuba atau buff.
Meskipun sekali pakai, masker bedah ini bisa melindungi hidung dan mulut dari droplet yang mengandung kuman ataupun virus. Selain itu, masker bedah ini bisa menyaring partikel partikel lebih besar di udara dan memberikan perlindungan juga di saat persediaan masker N9 tidak mencukupi.
3. Masker kain
Satu lagi jenis masker yang dianggap lebih efektif daripada scuba dan buff, yaitu masker kain. Biasanya masker kain ini terbuat dari bahan yang ditenun rapat dan terdiri dari 2-3 lapisan untuk mengurangi penyebaran droplet COVID-19.
Dikutip dari Science Alert, saat seseorang menggunakan buff jumlah dropletnya lebih meningkat. Ini mungkin terjadi karena bahan yang masker buff tersebut memecah droplet menjadi partikel yang lebih kecil, dan bisa membahayakan orang yang ada di sekitarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar