Selasa, 22 September 2020

Ilmuwan Sebut Idap Flu dan COVID-19 Bersamaan Tingkatkan Risiko Kematian

  Para ilmuwan menyebut mengidap flu dan COVID-19 secara bersamaan meningkatkan risiko kematian. Oleh sebab itu, para ilmuwan mendorong pentingnya melakukan vaksinasi flu saat pandemi Corona.

Dikutip dari The Guardian, bukti dari bahayanya terinfeksi COVID-19 dan flu di saat bersamaan berawal dari sebuah penelitian yang dilakukan di Inggris. Kala itu, 58 orang mengikuti penelitian tersebut di awal pandemi Corona merebak di Inggris.


"Seperti yang saya pahami, 43 persen orang dengan koinfeksi (mengidap flu dan COVID-19) meninggal dibandingkan dengan 26,9 persen dari mereka yang dites hanya positif COVID-19," kata wakil kepala medis Inggris, Prof Jonathan Van-Tam.


"Ini adalah orang-orang yang telah dirawat di rumah sakit dan telah diuji untuk kedua virus tersebut," lanjutnya.


Meski begitu, studi tersebut perlu diteliti lebih lanjut. Sebab, hanya ada sejumlah kecil orang yang mengikuti penelitian ini.


"Tetapi temuan tersebut sesuai dengan pekerjaan (prosedur) lain yang telah dilakukan," kata Prof Jonathan.


Setiap orang kini didorong untuk melakukan vaksinasi flu. Mengingat beberapa bulan ke depan Inggris bersiap memasuki musim dingin.


"Flu dan virus pernapasan lainnya akan beredar musim dingin ini," kata Prof Yvonne Doyle, direktur medis Kesehatan Masyarakat Inggris yang menyebut flu membunuh antara 4.000 dan 22.000 orang setiap tahun, tahun lalu jumlah kematian berada di angka 8.000 kasus.


"Dan jika Anda merasa terserang flu atau COVID-19, tinggallah di rumah dan mengisolasi diri untuk melindungi diri sendiri. Anda akan merasa sangat sedih, tetapi ini untuk melindungi orang lain," kata Doyle.


Ada beberapa bukti bahwa flu dan virus lainnya termasuk COVID-19 bisa berisiko fatal. Dalam penelitian koinfeksi, mereka yang terkena flu dan COVID-19 berada dalam masalah serius.


"Jika Anda terkena keduanya, Anda berada dalam masalah serius, dan orang yang paling mungkin terkena kedua infeksi ini mungkin adalah orang yang paling tidak mampu dalam hal sistem kekebalan mereka sendiri, atau risiko mereka untuk hasil yang serius. Jadi tolong lindungi diri Anda dari flu," beber Doyle.

https://cinemamovie28.com/vacancy/


Kemenkes Minta Warga Tak Pakai Masker Scuba-Buff, Ini Jenis Masker yang Aman


 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) meminta masyarakat menggunakan masker yang baik dan berbahan benar, termasuk perihal masker kain. Kain yang digunakan pun tidak boleh sembarangan.

"Saya sering mengatakan masker itu ada tiga, pertama masker N95, ini memang sudah standar yang tinggi karena dipakai petugas-petugas kesehatan yang langsung berhadapan dengan virus di laboratorium. Kemudian masker bedah yang biasa dipakai tenaga medis, dan ketiga masker kain," beber Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Achmad Yurianto, dalam keterangan tertulis, Selasa (22/9/2020).


"Masker kain yang banyak dipakai masyarakat tidak boleh sembarangan dengan kain tipis seperti masker scuba dan buff," tambahnya dia.


Yuri mengatakan kain yang digunakan sebagai masker haruslah memiliki setidaknya 2 lapisan. Karena itu, penggunaan masker scuba dan buff tidak direkomendasikan.


Dirangkum detikcom, berikut deretan masker yang aman digunakan untuk mencegah penularan virus Corona:


1. Masker N95

Masker yang memberikan perlindungan yang lebih efektiF dari masker lainnya adalah masker N95. Masker jenis reseptor ini bisa menyaring partikel yang berukuran besar hingga kecil. Sesuai dengan namanya, masker N95 ini pun bisa melindungi sampai 95 persen dari partikel yang ukurannya sangat kecil.


Beberapa masker jenis ini mempunyai katup yang bisa memudahkan pemakainya bernapas. Tetapi, untuk harga yang ditawarkan untuk mendapatkan masker jenis ini sangat mahal.


2. Masker kain

Masker kain adalah jenis masker yang dianggap lebih efektif daripada masker scuba dan buff. Biasanya masker kain ini terbuat dari bahan yang ditenun rapat dan terdiri dari 2 hingga 3 lapisan untuk mengurangi penyebaran droplet virus Corona COVID-19.


Dikutip dari laman Science Alert, saat seseorang menggunakan buff jumlah dropletnya lebih meningkat. Ini mungkin terjadi karena bahan yang masker buff tersebut memecah droplet menjadi partikel yang lebih kecil, dan bisa membahayakan orang yang ada di sekitarnya.


3. Masker bedah

Jenis masker satu ini juga sering digunakan untuk mencegah penyebaran virus, yaitu masker medis atau masker bedah. Masker ini disebut jauh lebih baik daripada menggunakan masker buff atau scuba.


Meskipun sekali pakai, masker bedah ini bisa melindungi hidung dan mulut dari droplet yang mengandung kuman ataupun virus. Selain itu, masker bedah ini bisa menyaring partikel-partikel lebih besar di udara dan memberikan perlindungan juga di saat persediaan masker N9 tidak mencukupi.

https://cinemamovie28.com/dangal/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar