Total kasus sembuh virus Corona COVID-19 di Indonesia tembus 200 ribu kasus. Per hari ini Minggu (27/9/2020) ada 3.611 penambahan kasus sembuh, sehingga total kasus tercatat sebanyak 203.014 kasus. Sedangkan, total kasus positif sudah mencapai 275.213 kasus dan meninggal sebanyak 10.386 kasus
Jika dilihat dari angka kumulatifnya, DKI Jakarta memiliki kasus sembuh Corona terbanyak yaitu 56.329 orang. Sementara Jawa Timur berada di posisi kedua dengan 35.945 kasus sembuh.
Berikut sebaran 203.014 kasus sembuh Corona di Indonesia.
Aceh 2.037
Bali 6.987
Banten 3.478
Bangka Belitung 291
Bengkulu 402
DI Yogyakarta 1.743
DKI Jakarta 56.329
Jambi 265
Jawa Barat 12.874
Jawa Tengah 15.373
Jawa Timur 35.945
Kalimantan Barat 789
Kalimantan Timur 5.322
Kalimantan Tengah 2.662
Kalimantan Selatan 8.593
Kalimantan Utara 450
Kepulauan Riau 1.296
Nusa Tenggara Barat 2.555
Sumatera Selatan 4.195
Sumatera Barat 2.915
Sulawesi Utara 3.519
Sumatera Utara 6.443
Sulawesi Tenggara 1.814
Sulawesi Selatan 11.328
Sulawesi Tengah 247
Lampung 595
Riau 3.335
Maluku Utara 1.799
Maluku 1.734
Papua Barat 1.073
Papua 3.743
Sulawesi Barat 416
Nusa Tenggara Timur 250
Gorontalo 2.217
https://indomovie28.net/a-soldiers-revenge/
DKI-Jabar Tertinggi, Ini Sebaran 3.874 Kasus Baru COVID-19 Per 27 September
Pemerintah melaporkan 3.874 kasus baru COVID-19 yang terkonfirmasi pada hari Minggu (27/9/2020). Total kasus terkonfirmasi saat ini sudah mencapai 275.213 kasus semenjak virus Corona mewabah di Indonesia.
DKI Jakarta lagi-lagi menjadi provinsi dengan penambahan kasus paling tinggi sebanyak 1.217 kasus, disusul Jawa Barat sebanyak 437 kasus baru per 27 September.
Dikutip dari laman covid19.go.id, ada sebanyak 3.611 kasus sembuh, sementara kasus kematian Corona sebanyak 78 orang.
Berikut detail sebaran 3.874 kasus baru Corona di Indonesia pada Minggu (27/9/2020):
DKI Jakarta: 1.217 kasus
Jawa Barat: 437 kasus
Jawa Tengah: 258 kasus
Jawa Timur: 220 kasus
Sumatera Barat: 216 kasus
Riau: 203 kasus
Kalimantan Timur: 140 kasus
Sulawesi Selatan: 120 kasus
Papua: 113 kasus
Banten: 105 kasus
Sumatera Utara: 97 kasus
Sumatera Selatan: 82 kasus
Sulawesi Tenggara: 82 kasus
Bali: 80 kasus
Kalimantan Selatan: 77 kasus
Aceh: 73 kasus
Kepulauan Riau: 55 kasus
Sulawesi Barat: 46 kasus
Bengkulu: 45 kasus
Papua Barat: 39 kasus
Gorontalo: 33 kasus
Sulawesi Utara: 25 kasus
Jambi: 21 kasus
DI Yogyakarta: 20 kasus
Nusa Tenggara Barat: 19 kasus
Lampung: 15 kasus
Kalimantan Barat: 11 kasus
Kalimantan Tengah: 11 kasus
Nusa Tenggara Timur: 8 kasus
Kalimantan Utara: 6 kasus
Risiko Kolesterol & Penyakit Jantung Bisa Naik karena Insomnia, Loh
Generasi milenial memiliki kesibukan yang lebih tinggi dibandingkan dengan generasi lainnya. Sebab, milenial yang saat ini berada di usia 20-40 tahunan tengah berada dalam masa-masa produktif.
Tak jarang, kesibukan dalam pekerjaan atau tugas-tugas kuliah membuat mereka harus begadang untuk menyelesaikannya. Kebiasaan begadang ini ternyata tidak baik bagi kesehatan jantung, loh.
Dokter, presenter, sekaligus relawan COVID-19 dr. Vito Damay mengatakan begadang bisa memicu hormon stres yang membuat detak jantung makin kencang dan tekanan darah menjadi tinggi.
"Apabila kita nggak teratur tidurnya, maka kita dalam keadaan stres, hormon stres ini yang membuat detak jantung makin kencang, tekanan darah jadi lebih tinggi, dan lain-lain," kata dr. Vito dalam acara Gerakan Jantung Sehat bertajuk 'Jaga Kolesterol di Usia Muda dengan Cara yang Alami', Minggu (27/9/2020).
Selain dr. Vito, Dokter Spesialis Gizi Klinik dr. Cindiawaty Pudjiadi juga mengatakan begadang membuat orang-orang yang melakukannya cenderung kacau dalam memilih makanan. Sebab, lanjutnya, di malam hari makanan yang tersisa biasanya makanan yang kurang sehat seperti mie instan, gorengan, dan camilan-camilan yang tinggi kolesterol.
"Makanan itu akan membuat asupan berlebihan, ditambah pagi-pagi kita jadi malas olahraga karena ngantuk kan? Kemungkinan terjadi berat badan makin naik. nah, berat badan makin naik akan meningkatkan risiko semua penyakit termasuk penyakit jantung," ucapnya.
Dr. Cindy menambahkan ada beberapa makanan yang bisa membantu orang untuk mudah tidur, contohnya seperti coklat. Namun, lagi-lagi harus tetap melihat kandungan gula, kalori yang terkandung dalam makanan tersebut agar asupan gizinya pun tidak berlebihan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar