Dalam perurutan Mushaf Al quran, Surat Yusuf yang terdiri dari 111 ayat merupakan surat ke 12, sesudah surat Hud dan sebelum surat al-Hijr. Pakar tafsir Prof Quraish Shihab dalam Tafsir Al Misbah jilid 06 halaman 387 mengatakan, penempatan surat Yusuf setelah surat Hud sesuai dengan masa turunnya.
"Karena surat ini (surat Yusuf) dinilai oleh banyak ulama turun setelah turunnya surat Hud," tulis Prof Quraish Shihab dalam Tafsir Al Misbah jilid 06 yang dikutip Tim Hikmah detikcom.
Surat Yusuf turun di Mekah sebelum Rasulullah SAW hijrah ke Madinah. Tepatnya setelah Nabi Muhammad SAW kehilangan dua orang dekatnya karena meninggal dunia, yakni sang istri Khadijah ra dan sang paman Abu Thalib.
Meninggalnya Khadijah dan Abu Thalib membuat kesedihan mendalam di hati Rasulullah SAW. Apalagi setelah itu, yakni usai Isra dan Mikraj justru banyak orang Islam di Mekah yang lemah imannya menjadi murtad. Mereka justru berbalik meragukan pengalaman Muhammad SAW.
"Nah dalam situasi semacam ini turun surat ini (surat Yusuf) untuk menguatkan Nabi Muhammad SAW," kata Quraish Shihab.
Menurut Prof Quraish Shihab, dinamakan surat Yusuf karena memang sesuai dengan kandungan di dalamnya. Surat ini menguraikan tentang kisah Nabi Yusuf 'Alaihissalam, putra Ya'qub Ibn Ishaq Ibn Ibrahim 'Alaihissalam.
Surat Yusuf, Lengkap Arab, Latin, dan Artinya:
الۤرٰ ۗ تِلْكَ اٰيٰتُ الْكِتٰبِ الْمُبِيْنِۗ - ١
alif lām rā, tilka āyātul-kitābil mubīn
Alif Lam Ra. Ini adalah ayat-ayat Kitab (Al-Qur'an) yang jelas.
اِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ قُرْاٰنًا عَرَبِيًّا لَّعَلَّكُمْ تَعْقِلُوْنَ - ٢
innā anzalnāhu qur`ānan 'arabiyyal la'allakum ta'qilụn
Sesungguhnya Kami menurunkannya sebagai Qur'an berbahasa Arab, agar kamu mengerti.
نَحْنُ نَقُصُّ عَلَيْكَ اَحْسَنَ الْقَصَصِ بِمَآ اَوْحَيْنَآ اِلَيْكَ هٰذَا الْقُرْاٰنَۖ وَاِنْ كُنْتَ مِنْ قَبْلِهٖ لَمِنَ الْغٰفِلِيْنَ - ٣
naḥnu naquṣṣu 'alaika aḥsanal-qaṣaṣi bimā auḥainā ilaika hāżal-qur`āna wa ing kunta ming qablihī laminal-gāfilīn
Kami menceritakan kepadamu (Muhammad) kisah yang paling baik dengan mewahyukan Al-Qur'an ini kepadamu, dan sesungguhnya engkau sebelum itu termasuk orang yang tidak mengetahui.
اِذْ قَالَ يُوْسُفُ لِاَبِيْهِ يٰٓاَبَتِ اِنِّيْ رَاَيْتُ اَحَدَ عَشَرَ كَوْكَبًا وَّالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ رَاَيْتُهُمْ لِيْ سٰجِدِيْنَ - ٤
iż qāla yụsufu li`abīhi yā abati innī ra`aitu aḥada 'asyara kaukabaw wasy-syamsa wal-qamara ra`aituhum lī sājidīn
(Ingatlah), ketika Yusuf berkata kepada ayahnya, "Wahai ayahku! Sungguh, aku (bermimpi) melihat sebelas bintang, matahari dan bulan; kulihat semuanya sujud kepadaku."
قَالَ يٰبُنَيَّ لَا تَقْصُصْ رُءْيَاكَ عَلٰٓى اِخْوَتِكَ فَيَكِيْدُوْا لَكَ كَيْدًا ۗاِنَّ الشَّيْطٰنَ لِلْاِنْسَانِ عَدُوٌّ مُّبِيْنٌ - ٥
qāla yā bunayya lā taqṣuṣ ru`yāka 'alā ikhwatika fa yakīdụ laka kaidā, innasy-syaiṭāna lil-insāni 'aduwwum mubīn
Dia (ayahnya) berkata, "Wahai anakku! Janganlah engkau ceritakan mimpimu kepada saudara-saudaramu, mereka akan membuat tipu daya (untuk membinasakan)mu. Sungguh, setan itu musuh yang jelas bagi manusia."
وَكَذٰلِكَ يَجْتَبِيْكَ رَبُّكَ وَيُعَلِّمُكَ مِنْ تَأْوِيْلِ الْاَحَادِيْثِ وَيُتِمُّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكَ وَعَلٰٓى اٰلِ يَعْقُوْبَ كَمَآ اَتَمَّهَا عَلٰٓى اَبَوَيْكَ مِنْ قَبْلُ اِبْرٰهِيْمَ وَاِسْحٰقَۗ اِنَّ رَبَّكَ عَلِيْمٌ حَكِيْمٌ ࣖ - ٦
wa każālika yajtabīka rabbuka wa yu'allimuka min ta`wīlil-aḥādīṡi wa yutimmu ni'matahụ 'alaika wa 'alā āli ya'qụba kamā atammahā 'alā abawaika ming qablu ibrāhīma wa is-ḥāq, inna rabbaka 'alīmun ḥakīm
Dan demikianlah, Tuhan memilih engkau (untuk menjadi Nabi) dan mengajarkan kepadamu sebagian dari takwil mimpi dan menyempurnakan (nikmat-Nya) kepadamu dan kepada keluarga Yakub, sebagaimana Dia telah menyempurnakan nikmat-Nya kepada kedua orang kakekmu sebelum itu, (yaitu) Ibrahim dan Ishak. Sungguh, Tuhanmu Maha Mengetahui, Mahabijak-sana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar