Selasa, 01 September 2020

Dokter Imut Berbadan Kekar Ini Turun Tangan Bantu Perangi Virus Corona

Yuan Herong adalah seorang influencer kebugaran sekaligus dokter di China. Dengan wabah virus corona yang kini melanda, ia ikut berjuang di barisan depan untuk membantu penanganan pasien.
Dikutip dari South China Morning Post (SCMP), wanita berusia 30 tahun tersebut dikenal oleh netizen karena wajahnya yang imut namun berbadan kekar. Yuan sendiri mengaku siap untuk melawan virus corona di Wuhan yang berjarak sekitar 1.000 kilometer dari tempat tinggalnya.

"Aku adalah seorang dokter. Karena itu aku harus ada di barisan depan. Aku akan memberikan yang terbaik," kata Yuan di akun instagram pribadinya yang memiliki sekitar 360 ribu follower.

Beberapa kali Yuan mengunggah informasi terbaru terkait virus corona. Namun selain itu ia juga menyelipkan video dan foto-foto latihan binaraganya.

SCMP menyebut popularitas Yuan di media sosial meningkat sejak wabah virus corona. Alasannya karena wabah ini telah membuat profesi dokter di China semakin menjadi sorotan masyarakat.

Yuan sendiri mengaku sudah membantu dalam proses penyembuhan sekitar 170 pasien.

"171 kasus pneumonia baru sudah sembuh tapi masih ada sekitar 15.238 kasus suspek yang ditemukan. Semua yang sembuh diberikan pengobatan tradisional China dan terapi lainnya sesuai gejala. Kami akan berikan yang terbaik untuk langkah pencegahan dan pengobatan," kata Yuan minggu lalu.

Jackie Chan Hadiahkan Rp 2,5 Miliar Bagi yang Mampu Basmi Virus Corona

Bintang film laga Jackie Chan menawarkan hadiah 1 juta yuan atau hampir setara dengan Rp 2,5 miliar untuk pengembangan penangkal virus corona tipe baru atau 2019-nCoV.
Film terbarunya yang berjudul Vanguard di turunkan di China karena banyak pihak khawatir penyebaran virus corona di dalam bioskop. Ia pun menuliskan kekhawatirannya ini pada postingan di Weibo, sosial media China, yang menunjukkan ia akan melakukan sesuatu untuk membantu mereka yang terkena wabah selain menghibur mereka.

"Sains dan teknologi adalah kunci untuk mengatasi virus dan saya percaya banyak yang sepemikiran dan saya berharap penangkal racun dapat dikembangkan segera," tulis aktor yang berusia 65 tahun itu dikutip dari Strait News.

Dia punya ide agak 'gila' dengam menawarkan kompensasi sejumlah 1 juta yuan atau sekitar Rp 2,5 miliar sebagai ucapan terima kasih pada mereka yang berhasil menemukan penangkal virus yang tercatat sudah menginfeksi lebih dari 25ribu orang saat ini.

"Bukan tentang nominalnya, hanya saja saya tidak ingin melihat jalanan yang dulu ramai menjadi kosong. Saya tidak ingin melihat rekan saya memerangi virus sampai mati ketika mereka seharusnya menikmati hidup," tutupnya.

WHO Sebut Wabah Virus Corona Belum Masuk Kategori Pandemi, Kok Bisa?

Meski sudah menjadi ancaman dunia, World Health Organization (WHO) sebut wabah virus corona (2019-nCoV) bukanlah suatu pandemi. Saat ini, Kamis (6/2/2020), virus corona telah menginfeksi sekitar 28.018 orang di 28 negara dan 563 diantaranya meninggal dunia.
"Kita sedang tidak berada dalam situasi pandemi," kata Dr Sylvie Briand, Direktur Departemen Manajemen Penyakit Menular WHO, seperti yang dikutip dari CNN.

Pandemi merupakan penyebaran penyakit jenis baru yang terjadi di seluruh dunia. Namun, tidak sembarangan wabah penyakit bisa dikategorikan ke dalam pandemi, sebab perlu memperhatikan beberapa faktor seperti jumlah populasi yang tertular dan tingkat keparahan dari penyakit.

Menurut WHO, pandemi terakhir yang dilaporkan adalah wabah H1N1 pada 2009, yang telah menewaskan ratusan ribu orang di seluruh dunia. Para ahli pun percaya bahwa wabah virus corona 2019-nCoV belum mencapai tingkat pandemi.

"Virus ini telah menyebar ke berbagai benua, tetapi infeksi yang dilakukan tampaknya masih hanya dalam tahap darurat," kata Paul Digard, ketua virologi The Roslin Institute, di University of Edinburgh, Inggris.

"Kecuali kalau sampai terbukti virus ini berdampak pada rantai transmisi yang luas ke banyak negara lain, dan saya pikir masuk akal untuk tetap menyebutnya sebagai wabah," lanjutnya.

Peneliti senior dalam bidang kesehatan global, dari University of Southampton, Inggris, Dr Michael Head mengatakan walaupun virus corona ini telah menginfeksi di berbagai negara, jumlah kasus penularan yang terjadi di luar China masih terbilang sedikit.

"Jadi belum cukup bagi Organisasi Kesehatan Dunia untuk menyatakan pandemi," pungkas Michael.
https://nonton08.com/northern-limit-line/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar