Penyanyi Adele belakangan ini banyak diperbincangkan. Tidak lain karena transformasi tubuhnya yang begitu drastis, dari sebelumnya gemuk jadi sangat langsing.
Adele menjalani program diet Sirtfood dan harus mengonsumsi makanan yang mengandung sirtuin. Sirtuin dipercaya dapat menurunkan berat badan dengan cara mempengaruhi tubuh untuk membakar lemak, memproduksi energi sehingga dapat meningkatkan metabolisme tubuh.
Soal pola makan, Adele juga mengonsumsi jus hijau serta mengurangi kafein dan alkohol. Tapi melihat transformasi Adele yang begitu drastis, rasanya ada hal lain di luar jaga pola makan dan minum.
Dikutip dari Thesun, 3 faktor penting di balik transformasi Adele menurunkan berat badan:
1. Patah hati
Selama berpisah dari mantan suaminya Simon Konecki pada April 2019, Adele memiliki tekad yang kuat yaitu melakukan diet dan olahraga untuk merawat tubuhnya.
Satu tahun yang lalu, Adele memposting sebuah harapan di akun Twitter pribadinya. Ia berharap saat umur 31 tahun akan menjadi pribadi yang lebih baik dan mengalami perubahan pada dirinya.
Ya, postingan Twitter yang ditulis Adele menjadi kenyataan. Saat ini ia mengalami perubahan pada penampilannya.
2. Pilates
Adele mengambil kelas pilates reformer untuk memperkuat tubuhnya. Pilates reformer melibatkan gerakan menggunakan mesin khusus yang dapat meningkatkan postur, keseimbangan tubuh, serta menurunkan berat badan.
3. Gym
Saat diwawancarai majalah Rolling Stone, Adele mengaku tidak suka melihat cermin karena kulitnya rusak setelah mengikuti kelas angkat beban. Meskipun begitu, Adele tidak pernah bolos pergi gym untuk latihan angkat beban.
WHO Sebut Tak Ada Satu Solusi Ampuh untuk Selesaikan Pandemi Corona
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan mungkin tidak akan pernah ada satu 'pengobatan ajaib' yang bisa menyelesaikan semua masalah virus Corona COVID-19. Bahkan, ketika para ilmuwan di seluruh dunia berlomba menemukan vaksin yang aman dan efektif untuk penyakit ini.
Meski berbagai macam pengobatan dan perkembangan calon vaksin Corona telah menunjukkan hasil yang baik, tetapi Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengingatkan masyarakat agar tetap melakukan semua tindakan pencegahan.
"Tidak ada 'peluru perak' saat ini dan mungkin tidak akan pernah ada," kata Tedros dalam konferensi pers, Senin (3/8/2020), dikutip dari CNBC.
Peluru perak merupakan kiasan yang berarti tidak ada satu solusi yang bisa menyelesaikan semua masalah sekaligus. Karena itu, Tedros mengimbau para pemimpin dunia untuk lebih cekatan dalam mengendalikan penyakit agar penyebaran virus Corona tidak semakin luas.
"Menguji, mengisolasi, dan merawat pasien serta melacak dan mengkarantina orang yang melakukan kontak fisik dengan mereka. Lakukan semuanya," jelasnya.
Selain itu, masyarakat dapat membantu dalam mencegah penularan virus Corona dengan cara menerapkan protokol kesehatan, seperti menggunakan masker, cuci tangan dengan sabun dan air, serta menjaga jarak minimal satu meter.
https://indomovie28.net/akibat-pergaulan-bebas-3/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar