Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berencana membuka kembali bioskop dalam waktu dekat. Anies juga menyinggung soal Korea Selatan yang tak menutup bioskop selama pandemi COVID-19.
"47 negara pada saat ini kegiatan bioskop sudah berjalan seperti biasa, bahkan di Korea Selatan selama masa pandemi termasuk di puncak pandemi mereka di sana, bioskop tidak ditutup," kata Anies dalam siaran pers di Youtube BNPB, Rabu (26/8/2020).
Saat negara lain menutup bioskop pada Maret, Korea Selatan menjadi pengecualian. Meski beberapa bioskop tutup, yang kini dibuka lagi, tidak ada kasus yang menjadi klaster infeksi Corona di bioskop Korsel. Mengapa?
Satu hal yang menonjol dari tindakan pencegahan di bioskop yang dilakukan di Korsel adalah sistem pemanas, ventilasi, dan AC diatur secara ketat.
"Bioskop di Korea Selatan memiliki sistem pengatur suhu ruangan yang jauh lebih aman daripada restauran atau kafe. Itulah mengapa kami tidak harus tutup selama pandemi. Bahkan jika orang terinfeksi mengunjungi bioskop, tidak ada orang lain yang tertular. Semua memakai masker dan menghadap ke depan," kata Xangdean Jung, CEO Arthouse Cinema Artnine dikutip dari Screen Daily, Kamis (27/8/2020).
"Kami bisa leluasa mengontrol aliran udara dari luar dengan mesin. Semua bioskop lain juga memiliki sistem ini, dan semuanya bagus, punya filter HEPA untuk polusi debu halus, dan kontrol udara untuk menghentikan kebakaran dan banyak lagi. Bioskop Korea Selatan diuji kualitas udaranya dua kali setahun dan standarnya setara dengan rumah sakit," sambungnya.
Selain itu, di Korea Selatan, seluruh orang yang berkunjung ke bioskop wajib melakukan pemeriksaan suhu, memakai masker, dan menyediakan informasi kontak untuk kebutuhan pelacakan infeksi. Penyelenggara juga menyediakan hand sanitizer, memberi jarak antar kursi dan secara rutin mendisinfeksi fasilitas bioskop.
"Tindakan pencegahan di pihak bioskop itu penting, tetapi upaya pencegahan yang dilakukanpenonton seperti memakai masker, menahan diri untuk tidak makan dan minum dan menjaga kebersihan juga tak kalah penting," kata Tak Sangwoo, profesor riset di Institut Kesehatan & Lingkungan Universitas Nasional Seoul dan mantan peneliti epidemiologi di CDC.
Pakai Masker di Bawah Hidung Berisiko Tertular Corona, Ini Alasannya
Umumnya memakai masker harus menutup dari bagian hidung, sampai ke dagu dan dipastikan tertutup dengan baik. Tetapi, sebagian orang sering menggunakan masker dengan cara yang tidak tepat, salah satunya memakainya di bawah hidung.
Menurut studi dari beberapa ahli kesehatan baru-baru ini, memakai masker di bawah hidung atau disebut 'half-masking' bisa memberikan kesempatan virus Corona untuk masuk ke dalam tubuh. Hal ini bisa berisiko tertular virus Corona COVID-19.
"Ini seperti memakai celana dengan hanya satu kaki. Masker atau penutup wajah lainnya harus menutupi hidung dan juga mulutmu," kata Dr Frederick Davis, ketua asosiasi pengobatan darurat di Northwell Health, Rumah Sakit Yahudi Long Island, New York.
Sebuah studi dari University of North Carolina (UNC) menunjukkan bahwa virus Corona cenderung pertama kali masuk dan menginfeksi rongga hidung. Lalu, virus tersebut masuk kedalam paru-paru, tempat virus tersebut bisa berkembang menjadi pneumonia.
Dalam penelitiannya, mereka mencatat bahwa virus Corona baru ini paling banyak menginfeksi saluran hidung, menurunkan infiltrasi saat berkembang ke jalur pernapasan seperti tenggorokan dan paru-paru.
Hasilnya mengungkapkan bahwa virus ini menargetkan reseptor sel ACE2 (angiotensin-converting enzyme-2) sebagai perantara untuk masuk ke dalam tubuh. Menurut penelitian tersebut, reseptor ACE2 ini banyak terdapat di jaringan lapisan hidung dan lebih sedikit di saluran pernapasan bagian bawah.
"Sayangnya, SARS-CoV-2 sudah belajar untuk menghindari mekanisme pertahanan inang hidung yang normal dan menggunakan reseptor ini untuk menginfeksi sel lapisan hidung. Sel hidung diberkahi dengan kemampuan untuk menghasilkan jutaan virus saat terinfeksi," ujar Dr Richard Boucher, direktur Marsico Lung Institute di Fakultas Kedokteran UNC.
https://cinemamovie28.com/agoraphobia/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar