Rabu, 26 Agustus 2020

Bukannya Puas, Pria Ini Justru 'Alergi' Setiap Kali Orgasme

Umumnya pria akan merasa bahagia ketika mencapai klimaks saat berhubungan seks. Namun seorang pria berusia 25 tahun justru bernasib malang lantaran setiap orgasme ia akan mengalami alergi.
Dikutip dari Daily Star, pria yang tak ingin disebut namanya ini mengaku mengalami gejala seperti kelelahan, cemas, dan sakit kepala layaknya sedang terkena flu.

Kejadian ini pertama kali dipublikasikan oleh dokter Jose Bolanos, di jurnal Urology Case Reports. Setelah melalui serangkaian tes untuk memeriksa kondisinya, Bolanos pun mendiagnosa bahwa pria tersebut mengalami post orgasmic illness syndrome (POIS).

"POIS merupakan kasus yang jarang diidap oleh pria, terlebih gejalanya terjadi pada saat ejakulasi. Gejalanya yaitu meliputi kelelahan, mata terbakar, sulit konsentrasi, depresi, dan lemas," tuturnya.

Menurut Bolanos efek dari POIS bisa biasa dialami sang pria sampai satu minggu. Karena alasan itu sang pria memilih untuk tidak masturbasi atau berhubungan seks.

"Gejala bermula saat usianya 16 tahun bersamaan dengan matangnya sisi seksualitas dan berjalan terus sepanjang waktu. Setiap mengalami ejakulasi, baik pada saat masturbasi atau pun penetrasi dengan pasangannya," ucap Bolanos.

Pada akhirnya sang pria diberikan terapi hormon. Setelah 6 bulan menjalani terapi ia dilaporkan sudah membaik dan gejala POIS-nya hilang.

Benarkah Mr P yang Disunat Tidak Lebih Sensitif Secara Seksual?

Banyak klaim yang menyebutkan bahwa pria dengan penis yang disunat tidak lebih sensitif secara seksual dibanding mereka yang tidak disunat. Hal ini disebabkan kulup penis memiliki jutaan ujung saraf yang tentu bisa membawa kepuasan seksual lebih banyak.

Situs Cosmopolitan melaporkan, sebuah studi yang dipublikasikan dalam Journal of Urology mengkaji persoalan tersebut pada 30 pria dengan penis disunat dan 32 pria dengan penis tidak disunat dengan rentang usia 18 dan 37 tahun.

Para peneliti mengetes hal-hal seperti deteksi sentuhan, kehangatan, dan ambang nyeri. Akan tetapi mereka tidak menemukan perbedaan di antara kedua objek.

Mereka juga menyurvei kepuasan seks mereka, fungsi orgasme, hasrat seksual, dan kepuasan menyeluruh. Namun lagi-lagi, mereka tak menemukan perbedaan apapun.

"Studi ini mengindikasikan bahwa sunat saat bayi tidak mempengaruhi sensitivitas penis dan memberikan bukti bahwa kulup penis bukanlah bagian paling sensitif dari penis," tutur ketua peneliti, Jennifer Bossio dari Queen's University Ontario.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa penis tidak disunat maupun disunat tidak memiliki perbedaan apapun dalam hal sensitivitasnya. Tentunya hal ini merupakan berita bagus, lantaran persoalan ini banyak diungkapkan dalam topik seksual. Serta menjadi perdebatan di antara wanita, bahkan para pria itu sendiri.

Mr P Bisa 'Mengecil' Seiring Usia Bertambah, Ini 5 Cara Mencegahnya

Boleh jadi pria di usia mudanya berbangga memiliki penis dengan ukuran yang memuaskan. Sayangnya, penis bisa menyusut seiring pria bertambah usia.
Namun ada beberapa cara yang bisa membantu memperlambat proses tersebut. Dikutip dari Daily Mail, berikut adalah 5 cara mudah untuk memperlambat proses penyusutan penis yang bisa Anda lakukan.

1. Perbanyak seks dan masturbasi

Pakar dari Harvard Medical School menyebutkan bahwa beberapa penelitian menyebutkan bahwa saat penis lembek (tidak ereksi) dalam waktu yang cukup lama sehingga kekurangan banyak darah kaya oksigen menyebabkan kadar oksigen menurun. Kondisi ini bisa mengakibatkan sel-sel otot kehilangan kelenturannya dan tak lama bisa berubah menjadi mirip jaringan luka.

2. Berhenti merokok

Merokok menyebabkan sejumlah penyakit dan kondisi. Bukan cuma semacam kanker, merokok juga bisa menyebabkan penyusutan penis Anda. Zat kimia dari batang rokok bisa merusak pembuluh darah di penis, membuatanya tak lagi terisi oleh darah.

3. Sikat gigi

Pria yang jarang menyikat giginya dua kali sehari lebih mungkin untuk sulit ereksi, menurut sebuah studi terbaru. Para peneliti dari Jinan University di China menganalisis kaitan gigi dengan performa seksual pada 213.076 pria. Mereka menemukan bahwa pria yang mengidap penyakit gusi memiliki kemungkinan 2,85 kali terkena disfungsi ereksi.

4. Jaga 'area' tetap sejuk

Saat Anda menginjak usia di atas 40 tahun, penis dan testis Anda mulai menyusut. Ada cara untuk mencegahnya, yakni menjaga area kelamin Anda tetap dingin karena hawa panas meningkatkan kemungkinan keduanya cepat menyusut. Gunakan celana pendek atau boxers, bukan celana dalam, sebagai gantinya untuk mempermudah udara masuk dan hindari mengenakan celana ketat yang bisa membatasi aliran darah.
https://nonton08.com/tabula-rasa-2/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar