Jumat, 28 Agustus 2020

Di Usia Berapa Pertumbuhan Payudara Wanita Berhenti?

 Seiring bertambah usia, payudara wanita akan mengalami perubahan bentuk dan ukuran. Perubahan payudara terlihat saat masa pubertas dan setiap wanita mengalami perubahan yang berbeda-beda.
Masa pubertas akan meningkatkan kadar hormon estrogen dan progesteron, sehingga tubuh akan mengalami rangsangan peningkatan hormon-hormon termasuk yang ada di area payudara. Kondisi ini membuat wanita mengalami perubahan fisik yaitu payudara terlihat besar.

Lantas, kapan pertumbuhan payudara berhenti?

Dikutip dari Indiacom, payudara umumnya akan berhenti tumbuh pada usia 17-18 tahun. Pastinya, hal ini dipengaruhi juga oleh faktor genetik. Selain itu, hormon dan jumlah lemak juga mempengaruhi pertumbuhan payudara.

Pertumbuhan payudara akan terjadi selama lima hingga enam tahun sejak mengalami masa pubertas.

Terkadang wanita khawatir terhadap ukuran dan merasa payudaranya lebih kecil atau lebih besar. Faktanya, tidak ada ukuran payudara yang normal karena setiap wanita memiliki payudara yang berbeda-beda.

Masa pubertas adalah peluang bagi wanita memiliki ukuran payudara yang mereka inginkan. Pola makan yang buruk akan mempengaruhi hormon-hormon yang berkembang pada tubuh sehingga mengganggu pertumbuhan payudara.

Apakah wanita yang berusia lebih 17-18 tahun, ada kemungkinan payudaranya bertumbuh?

Saat wanita berusia lebih dari 17-18 tahun, pertumbuhan payudara bisa terjadi. Namun, hanya sementara dan hal ini karena wanita mengalami kehamilan. Payudara wanita akan tampak besar saat hamil dan akan menyusut setelah menyusui dan mengkonsumsi pil KB.

Diduga Diidap Barli Asmara Sebelum Meninggal, Ini 4 Fakta Radang Otak

Desainer kondang Barli Asmara meninggal dunia di usia 42 tahun. Barli Asmara meninggal di Bali setelah dirawat di rumah sakit karena penyakit radang otak yang diidapnya.
"Radang otak kena virus Toxo," ungkap keluarga Barli kepada Wolipop, Kamis (27/8/2020).

Dikutip dari Mayo Clinic, radang otak atau encephalitis adalah kondisi peradangan pada jaringan otak yang disebabkan infeksi virus, bakteri, atau parasit. Penyakit ini bisa mengancam nyawa dan membutuhkan perawatan segera di rumah sakit.

Beberapa fakta radang otak adalah sebagai berikut:

1. Gejala radang otak
Gejala radang otak awalnya dimulai dengan kondisi mirip flu seperti demam dan sakit kepala. Jika kondisinya serius, seseorang yang mengidap radang otak bisa mengembangkan gejala seperti kebingungan, disorientasi, kejang, bahkan perubahan perilaku.

2. Penyebab radang otak
Penyebab ensefalitis tidak selalu jelas, tetapi bisa disebabkan oleh infeksi virus seperti virus herpes simpleks, virus varicella zoster, atau virus Eipstein-Barr. Dalam beberapa kasus, radang otak juga bisa disebabkan infeksi jamur, bakteri, dan parasit walau lebih jarang terjadi.

3. Apa itu radang otak toksoplasma?
Barli Asmara disebut mengidap radang otak toksoplasma sebelum meninggal dunia. Infeksi parasit toksoplasma memang bisa menimbulkan komplikasi serius, salah satunya menyerang bagian otak.

Kondisi ini paling sering muncul pada individu yang mengidap gangguan kekebalan tubuh, terutama pada pasien dengan sindrom imunodefisiensi (AIDS). Beberapa gejalanya adalah sakit kepala, demam tinggi, bicara melantur, dan kebingungan.

4. Bisakah disembuhkan?
Karena komplikasi dari radang otak bisa serius, kondisinya memerlukan rawat inap. Perawatan akan sangat bergantung pada usia dan penyebab penyakit. Jika ensefalitis disebabkan oleh infeksi bakteri, dapat diobati dengan antibiotik intravena.

Perawatan lain dapat digunakan untuk menurunkan demam, memberikan hidrasi, mengobati kejang jika terjadi, dan mengurangi tekanan di tengkorak. Dengan perawatan yang tepat, banyak orang sembuh dari radang otak.
https://kamumovie28.com/a-sexy-night-on-jeju-island-2/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar