Ejakulasi identik dengan pria, terjadi ketika sistem reproduksinya melepaskan cairan sperma. Walau tidak sama persis, 'ejakulasi' juga dialami oleh beberapa wanita.
Tentu saja bukan cairan sperma yang dikeluarkan, melainkan cairan benring tidak berbau yang keluar dalam jumlah banyak saat orgasme.
"Jumlah cairan cenderung berkisar antara 30 dan 150 mililiter," ucap Corinne Kai, seorang edukator seks di New York, dikutip dari Healthline.
Keberadaan ejakulasi pada wanita memang kontroversial, ada juga yang meyakininya sebagai mitos. Berikut ini sejumlah fakta yang pernah terungkap terkait keluarnya cairan pada wanita saat berhubungan seks.
1. Diyakini ada
Menurut International Society for Sexual Medicine (ISSM), sebagaimana dikutip dari Medical News Today, 50 persen wanita mengalami 'ejakulasi' selama berhubungan seksual. Beberapa ahli percaya bahwa semua wanita mengalami ejakulasi, tetapi banyak yang tidak menyadari.
Artinya, ejakulasi pada wanita memang ada, meski definisinya tidak jelas.
2. Kandungan ejakulasi wanita
Analisis yang pernah dilakukan mengungkap bahwa cairan ejakulasi wanita mengandung fruktosa (gula), yang pada umumnya terdapat dalam air mani pria yang berguna sebagai sumber energi untuk sperma.
3. Manfaat ejakulasi pada wanita
Tidak ada bukti bahwa ejakulasi wanita memiliki manfaat kesehatan. Namun, penelitian yang dikutip dari Medical News Today menemukan seks itu sendiri memilii beberapa manfaat. Selama orgasme, tubuh melepaskan hormon penghilang rasa sakit yang dapat membantu mengatasi sakit punggung dan kaki, sakit kepala, dan kram menstruasi.
Setelah klimaks, tubuh melepaskan hormon yang mendorong tidur nyenyak. Selain itu dapat menghilangkan stress, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, dan mencegah terjadinya penyakit jantung.
Selain itu, dikutip dari Healthline, manfaat ejakulasi vagina yaitu mencegah penyakit Infeksi Saluran Kemih (ISK).
Jika Anda mengalami ejakulasi yaitu keluarnya cairan bening dan tidak berbau saat berhubungan seksual, maka hal tersebut normal. Namun, jika cairan yang dikeluarkan bau menyengat maka Anda harus konsultasi kepada dokter.
5 Penyebab Nyeri pada Puting Payudara
Ada berbagai penyebab nyeri pada puting payudara. Termasuk di antaranya, gesekan hingga gejala penyakit berbahaya yang perlu diwaspadai seperti kanker.
Intensitas rasa nyeri juga beragam. Ada yang sekadar terasa tidak nyaman, hingga nyeri yang menusuk disertai rasa gatal.
Ada kalanya, nyeri semacam itu akan hilang dengan sendirinya. Namun perlu juga diwaspadai jika mengarah pada gejala penyakit tertentu.
Namun, dikutip dari Medical News Today ini 5 kemungkinan penyebab nyeri pada puting payudara.
1. Adanya gesekan
Gesekan merupakan alasan paling umum penyebab nyeri pada puting. Gesekan terjadi jika selama berolahraga memakai bra yang tidak pas atau terlalu ketat sehingga kulit menjadi kering dan seringkali dapat menyebabkan rasa sakit yang tajam.
Saat berolahraga dengan waktu yang lama, puting akan mengalami gesekan yang lebih lama. Oleh sebab itu untuk mencegah rasa nyeri disarankan untuk memakai plester pada puting selama berolahraga.
2. Infeksi
Puting yang terluka akibat gesekan, alergi, atau berdarah saat menyusui memiliki risiko infeksi yang lebih tinggi. Infeksi jamur menyebabkan kerusakan jaringan kulit di sekitar puting.
Jika seseorang terkena infeksi, maka puting akan berubah warna menjadi merah muda dan seiring waktu menjadi kemerahan. Kadang disertai demam yang membuat payudara terasa hangat saat disentuh dan puting akan mengalami pembengkakan.
3. Aktivitas seksual
Aktivitas seksual dapat menjadi penyebab dari nyeri puting payudara. Gesekan tubuh atau aktivitas seksual yang melibatkan puting susu dapat menyebabkan rasa sakit. Nyeri ini biasanya bersifat sementara dan beberapa hari nyeri puting akan hilang.
https://indomovie28.net/ani-ni-tsukeru-kusuri-wa-nai-episode-2/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar