Masih ingat dengan pelajar Malaysia yang viral karena tinggal di atas pohon selama 24 jam demi ikut ujian sekolah online? Sang pelajar kini sudah mengungkapkan buah dari kerja kerasanya dengan naik ke atas pohon demi mengikuti ujian sekolah online.
Seperti dikutip dari World of Buzz, pelajar yang viral itu bernama Veveonah Mosibin. Veveonah beberapa waktu lalu viral karena videonya di YouTube berjudul 24 Hours On Tree Challenge.
Tepatnya pada 12 Juni 2020 kemarin, Veveonah mengunggah video yang memperlihatkan momen dirinya menghabiskan waktu selama 24 jam di pohon supaya bisa menemukan jaringan internet yang cukup baik untuk menyelesaikan ujian onlinenya. Video tersebut hingga kini sudah ditonton lebih dari 700 ribu kali.
Dalam video tersebut, Veveonah menjelaskan bahwa dia awalnya tidak merencanakan untuk melakukan ujian di pohon. Sebelumnya,ia sudah berhasil membangun sebuah gubuk di atas bukit dengan koneksi internet yang baik. Tetapi ketika ia menghampiri gubuk atau pondok tersebut, ia menemukannya dalam kondisi sudah runtuh sebagian karena angin kencang dan hujan lebat.
Ketika malam tiba, ia mengandalkan cahaya handphonenya karena ia tidak membawa lilin atau alat penerangan lainnya. Veveonah mengatakan bahwa di rumahnya belum terpasang jaringan internet. Jadi dia memutuskan tetap berada di atas pohon hingga besok paginya karena harus mengikuti ujian selanjutnya. Begitu keesokan harinya, pada jam 07.10 pagi ia menyelesaikan ujiannya. Veveonah langsung mencuci muka dengan persediaan air yang ia bawa.
Videonya ini viral dan dianggap menginspirasi pelajar Malaysia lainnya yang tinggal di desa terpencil seperti siswa asal Sabah itu. Veveonah terus berusaha demi menyelesaikan pendidikannya, meski terhalang kondisi tidak adanya sinyal internet.
Dan kini setelah videonya viral, banyak hal positif didapat Veveonah. Salah satu hal positif itu adalah dia mendapatkan beasiswa dari Universitas Malaysia Sabah (UMS), di mana dia juga sudah mendaftar di kampus tersebut.
Veveonah mendapatkan beasiswa bukan hanya keviralannya saja. Secara akademik, dia juga berprestasi. Meskipun mengerjakan ujian dari atas pohon dengan kondisi seadanya dia berhasil meraih nilai memuaskan. Indeks prestasinya adalah 3,5. Menurut World of Buzz, bukan sesuatu yang mudah untuk meraih indeks prestasi 3,5.
Selain menerima beasiswa, Veveonah juga banyak mendapat hadiah dari berbagai pihak. Dia mendapatkan power bank, tripod dan sebuah laptop baru.
Cerita 2 Wanita Peneliti Indonesia yang Ikut Menemukan Vaksin Corona
Vaksin Corona kini menjadi harapan di tengah pandemi COVID-19 yang tidak kunjung berakhir ini. Sederet perusahaan dan lembaga riset pun berjuang menemukan vaksin Corona.
Dua wanita peneliti Indonesia yang tergabung dalam Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman berbagi kisahnya soal keikutsertaan mereka menemukan vaksin untuk virus Corona. Dua wanita itu adalah salah satu pendiri LBM, Prof. Herawati Sudoyo, PhD. dan Frilasita Aisyah Yudhaputri, MbiomedSc.
Prof. Herawati pun mengungkapkan bagaimana perjalanan mereka berusaha menemukan vaksin Corona.
"Whole Genom Sequencing atau karakter dari virus itu memang berperan pentinglah dalam pemilihan kita, platform kita untuk vaksin SARS-CoV-2. Nah informasi dari DNA virus ini sangat penting karena bagaimana yang akan menjadi, dibuat untuk vaksin itu akan menentukan apakah nantinya vaksin kita itu bisa memberikan perangsangan terbentuknya antibodi yang cocok dan tentunya yang tinggi," jelas Prof. Herawati Sudoyo, PhD, ilmuwan bidang biologi molekuler yang merupakan salah satu pendiri LBM, dalam diskusi media virtual yang diadakan L'Oreal Indonesia pada Jumat (24/7/2020). L'Oreal Indonesia sendiri berkontribusi dalam penemuan ini melalui dana riset whole genome sequencing (WGS) SARS-CoV-2 kepada Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman.
https://indomovie28.net/the-lies-within-episode-1/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar