Jumat, 24 Juli 2020

WHO Perkirakan Vaksin Corona Baru Siap Paling Cepat Awal 2021

Pakar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan jangan berharap vaksin virus Corona COVID-19 bisa segera digunakan hingga setidaknya awal tahun 2021. Hal ini disampaikan oleh kepala program kedaruratan WHO, Mike Ryan.
Dalam sebuah acara publik yang disiarkan di media sosial, Ryan mengatakan WHO akan terus memastikan agar vaksin bisa terdistribusi dengan adil.

"Kami membuat kemajuan yang baik. Secara realistis, itu akan menjadi yang pertama sebelum kita melihat banyak orang yang divaksinasi," katanya, dikutip dari Reuters, Kamis (23/7/2020).

Ryan mengatakan, WHO akan terus bekerja untuk memperluas akses vaksin potensial ini dan membantu untuk meningkatkan kapasitas produksinya.

"Kita harus adil tentang ini (vaksin), karena ini adalah barang global. Vaksin pandemi ini bukan hanya untuk orang kaya atau miskin saja, tetapi untuk semua orang," ujar Ryan.

Selain soal vaksin, Ryan juga terus mengingatkan terkait pembukaan kembali sekolah-sekolah sampai masa transisi COVID-19 terkendali. Menurut Ryan, masyarakat harus saling bekerja sama untuk bisa mengendalikan pandemi ini agar anak-anak bisa kembali bersekolah.

"Karena jika masyarakat bisa mengendalikan penyakit ini, sekolah bisa segera dibuka kembali," jelasnya.

Manajer Bantah Catherine Wilson 'Nge-fly', Ini Ciri-ciri Teler Sabu

Ekspresi Catherine Wilson saat menjadi bintang tamu di salah satu program acara televisi viral di sosial media. Tidak sedikit yang menduga Keket, sapaan akrab aktris tersebut, tengah 'nge-fly' karena efek pemakaian narkoba.
Manajer Catherine Wilson, Reindhy, menegaskan kliennya sedang tidak sehat saat itu. Ia menyayangkan cuplikan video tersebut malah jadi bulan-bulanan.

Catherine sendiri saat ini tengah terjerat kasus narkotika. Polisi mengamankan barang bukti berupa sabu.

Soal efek sabu, seperti kebanyakan zat adiktif, metamfetamin atau sabu bisa membuat penggunanya perasaan senang, percaya diri, dan energi yang tidak terbatas. Namun sabu disebut sebagai obat yang paling berbahaya dan paling adiktif.

Menurut The National Institute on Drug Abuse (NIH), Metamfetamin adalah stimulan yang kuat dan sangat adiktif yang mempengaruhi sistem saraf pusat. Karenanya, beberapa orang yang mencoba obat ini akan merasakan sensasi melayang atau 'nge-fly'.

Mengutip Garden State Treatment Center, ada perasaan utama yang akan dirasakan oleh pecandu. Setelah menyuntikkan metamfetamin, seseorang akan merasa sedikit demam dalam hitungan detik. Ini karena tekanan darah di nadi melambung sehingga detak jantung terpacu dengan cepat.

Setelah itu, pengguna akan merasa 'high'. Ini adalah perasaan di mana pengguna akan merasa seperti 'di atas dunia' dan percaya diri juga agresif. Efek delusi yang didapatkan saat 'high' dapat menyebabkan pengguna menjadi sangat fokus pada item yang tidak signifikan, seperti berulang kali membersihkan jendela yang sama selama beberapa jam.

Saat berada di fase ini, beberapa pengguna biasanya terlibat perkelahian atau mengganggu orang lain. Sesi ini bisa bertahan empat hingga enam belas jam.

Karena sabu adalah stimulan, efek fisiknya mirip dengan obat stimulan jenis lain yang akan menyebabkan naiknya tekanan darah hingga detak jantung yang tidak stabil. Terlalu banyak mengonsumsinya juga menyebabkan peningkatan suhu yang berpotensi mengancam jiwa.

Saat sedang 'high', seseorang dapat menempatkan dirinya dalam situasi yang berbahaya tanpa mereka sadari. Seorang yang kecanduan metamfetamin paling berbahaya ketika melewati fase "tweaking".

Ini terjadi saat mereka tak lagi bisa merasakan sensasi melayang atau 'nge-fly'. Mereka tidak akan bisa tidur berhari-hari dan berpotensi melukai diri sendiri karena mengalami delusi.
https://kamumovie28.com/black-clover-episode-33-subtitle-indonesia/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar