Selasa, 02 Februari 2021

Diklaim Sesuai Target, Lebih dari 500 Ribu Nakes Sudah Divaksin Corona

 Setelah vaksinasi perdana pada Presiden Joko Widodo pada 13 Januari 2021, vaksinasi tahap pertama ditargetkan untuk tenaga kesehatan. Dalam dua pekan, lebih dari 500 ribu nakes sudah divaksinasi COVID-19.

Untuk mempercepat proses vaksinasi untuk nakes, Kementerian Kesehatan RI mengadakan vaksinasi massal di Yogyakarta, Jakarta, Surabaya, Bandung, Makassar, Semarang, Denpasar, dan Manado selama sepekan kemarin.


Salah satunya di Surabaya, Kemenkes bersama Pemerintah Daerah Surabaya sukses memvaksinasi sebanyak 7.000 nakes pada Minggu (31/1/2021).


"Antusiasme lebih dari lima ratus ribu tenaga kesehatan, termasuk yang telah mengikuti kegiatan vaksinasi massal, menunjukkan respon yang sangat positif dari para nakes dalam mendukung program vaksinasi ini," terang Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 dari Kementerian Kesehatan dr Siti Nadia Tarmidzi.


"Beberapa kendala teknis yang sempat muncul di awal-awal, tidak menyurutkan optimisme mereka terhadap keamanan dan manfaat vaksin dalam memberikan perlindungan terhadap COVID-19," lanjutnya.


Melihat tercapainya jumlah nakes penerima vaksin dalam dua pekan ini, pemerintah optimistis target 1,5 juta nakes tervaksinasi akan tercapai pada akhir Februari ini. Meski disebut-sebut memiliki efek samping, manfaat yang tak kalah besar membuat pemerintah konsisten menggenjot penyebaran vaksin.


Koordinator PMO Komunikasi Publik Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Arya Sinulingga menambahkan, vaksinasi COVID-19 mesti digencarkan untuk meningkatkan kemampuan bertahan masyarakat. Tak lain, dengan tetap menjalankan kebiasaan mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak.


"Ketika herd immunity (kekebalan kelompok) terhadap COVID-19 telah terbentuk, maka anggota masyarakat yang tidak bisa menerima vaksin COVID-19 karena keterbatasan kondisi kesehatannya, bisa ikut terlindungi," terang Arya dalam rilis yang diterima detikcom, Senin (1/2/2021).


Setelah nakes, target vaksinasi COVID-19 selanjutnya adalah petugas pelayanan publik dan kelompok usia lanjut (di atas 60 tahun).


Setelahnya, target disusul oleh masyarakat rentan dari aspek geospasial, sosial, dan ekonomi, serta pelaku perekonomian lain dengan pertimbangan klaster sesuai ketersediaan vaksin.


Berikut detail capaian vaksinasi COVID-19 hingga 1 Februari pukul 14:00 WIB:

Total sasaran vaksinasi: 181.554.465

Sasaran vaksinasi tenaga kesehatan: 1.531.072

Registrasi ulang: 1.501.491

Vaksinasi tahap 1: 539.532

Vaksinasi tahap 2: 35.406

https://kamumovie28.com/movies/the-light-and-dark-of-crimson-peak/


Alasan Napas Bau Jigong saat Bangun Tidur


Bangun tidur pagi ini kok napas kaya bau jigong ya? Napas yang bau saat kamu bangun tidur kadang sangat mengganggu dan membuat tidak percaya diri lho.

Napas yang bau umumnya disebabkan karena produksi air liur saat tidur mengundang bakteri untuk datang. Kemudian volatile sulfur (VSC) bisa terbentuk dan menyebabkan bau yang tidak sedap.


Dikutip dari laman Everyday Health, ada beberapa hal yang perlu kamu perhatikan untuk mencegah dan mengusir bau mulut yang mampir setiap pagi.


1. Salah posisi tidur

Produksi air liur di dalam mulut secara alamiah melambat ketika kita tidur. Tapi, jika kamu mendengkur atau tidur dengan mulut yang terbuka, mulut bisa menjadi kering lho. Semakin kering mulut, maka semakin sulit untuk melawan bakteri penyebab bau.


Biasanya orang yang sering tidur tengkurap dan mendengkur, oleh karena itu temukan posisi tidur yang lebih baik dan nyaman agar tak ada lagi bau jigong, hihihi.


2. Sikat gigi nggak bersih

Bakteri bisa berkumpul setelah makan dan sebelum tidur. Oleh karena itu, napas bau jigong bisa muncul saat bangun tidur apabila kamu tidak menjaga kebersihan di mulut.


Saran untuk menyikat gigi dua kali sehari, di pagi hari dan malam hari sebelum tidur setidaknya selama dua menit. Menyikat gigi sudah rutin tapi masih bau mulut? Jangan lupa juga untuk menyikat lidahmu secara perlahan atau gunakan mouthwash antibakteri.

https://kamumovie28.com/movies/crimson-peak/

Perbedaan HIV dan AIDS, Dua Hal yang Kerap Dikira Sama

 HIV-AIDS merupakan penyakit yang sampai saat ini jadi momok di tengah masyarakat. Salah satu faktor penyebabnya karena banyak mitos dan hoax keliru seputar HIV-AIDS. Termasuk, soal perbedaan HIV dan AIDS.

Terkait hal tersebut, tahukah kamu bahwa HIV dan AIDS sebetulnya dua hal yang berbeda? Berikut perbedaan HIV dan AIDS seperti dirangkum detikcom dari berbagai sumber:


1. HIV

HIV adalah singkatan dari human immunodeficiency virus. Dengan kata lain HIV adalah nama dari virus yang pertama kali diketahui tahun 1980-an ini.


Dikutip dari Avert.org, HIV dipercaya berasal dari daerah Kinshaha, Republik Kongo. Peneliti menyebut kemungkinan virus ini melakukan lompatan spesies, dari yang tadinya menginfeksi simpanse jadi bisa menginfeksi manusia.


Kasus-kasus awal infeksi HIV yang dilaporkan sebagian besar muncul pada kelompok pria homoseksual di Amerika Serikat (AS). Kala itu dokter menyebut ada berbagai kasus penyakit langka yang muncul bersamaan pada kelompok tersebut berkaitan dengan masalah melemahnya imun.


Pada akhir tahun 1981 dilaporkan ada 270 pria homoseksual yang mengalami masalah imun. Sebanyak 121 orang di antaranya meninggal dunia.


Tahun 1987 obat antiretroviral pertama untuk HIV, zidovudine, mendapat izin Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA).


2. AIDS

Istilah acquired immune deficiency syndrome (AIDS) pertama kali digunakan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) tahun 1982. AIDS dipakai untuk menggantikan istilah gay-related immune deficiency (GRID) yang awalnya dipakai untuk mendeskripsikan berbagai gejala masalah imun pada pria homoseksual terinfeksi HIV.


HIV diketahui bekerja dengan cara menyerang sistem imun. Tubuh orang yang terinfeksi perlahan akan kehilangan kemampuan untuk menangkal penyakit sehingga akhirnya mengalami berbagai komplikasi.


Nah sebutan komplikasi-komplikasi yang disebabkan masalah imun ini disebut AIDS. Seseorang yang terinfeksi HIV bila mendapat penanganan medis yang baik dengan obat antiretroviral dapat mencegah AIDS.


"Seberapa cepat kasus HIV berkembang menjadi tahap kronis bisa bervariasi untuk tiap orang. Tanpa terapi, infeksi HIV bisa saja bertahan sampai 10 tahun sampai berkembang menjadi AIDS. Tapi dengan terapi, infeksi dapat ditahan sampai tak terhingga," tulis Healthline.


Lewat terapi antiretroviral seorang pasien dengan HIV diketahui bisa memiliki usia harapan hidup yang sama dengan orang sehat.

https://kamumovie28.com/movies/corpse-party-kisaragi-festival/


Diklaim Sesuai Target, Lebih dari 500 Ribu Nakes Sudah Divaksin Corona


Setelah vaksinasi perdana pada Presiden Joko Widodo pada 13 Januari 2021, vaksinasi tahap pertama ditargetkan untuk tenaga kesehatan. Dalam dua pekan, lebih dari 500 ribu nakes sudah divaksinasi COVID-19.

Untuk mempercepat proses vaksinasi untuk nakes, Kementerian Kesehatan RI mengadakan vaksinasi massal di Yogyakarta, Jakarta, Surabaya, Bandung, Makassar, Semarang, Denpasar, dan Manado selama sepekan kemarin.


Salah satunya di Surabaya, Kemenkes bersama Pemerintah Daerah Surabaya sukses memvaksinasi sebanyak 7.000 nakes pada Minggu (31/1/2021).


"Antusiasme lebih dari lima ratus ribu tenaga kesehatan, termasuk yang telah mengikuti kegiatan vaksinasi massal, menunjukkan respon yang sangat positif dari para nakes dalam mendukung program vaksinasi ini," terang Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 dari Kementerian Kesehatan dr Siti Nadia Tarmidzi.


"Beberapa kendala teknis yang sempat muncul di awal-awal, tidak menyurutkan optimisme mereka terhadap keamanan dan manfaat vaksin dalam memberikan perlindungan terhadap COVID-19," lanjutnya.

https://kamumovie28.com/movies/corpse-party/