Kamis, 31 Desember 2020

Curhat Viral Pria Mengaku Hiperseks, Susah Kontrol Birahi Sampai Halusinasi

 Seorang pria mengunggah video berisi curhat kondisi hiperseksual yang dialaminya. Hingga kini, video yang diunggah di akun TikTok @henxxxx itu telah ditonton lebih dari 4,5 juta kali dan disukai 118 ribu lebih pengguna.

"RESIKO PENDERITA H1PERAKS3X !!!," tulisnya.


"Gak bisa Nahan B1R4H1. Mengorbankan Kehidupan Sosial, Uang, DLL untuk S3KS," tulisnya lagi.


Dalam video tersebut, ia pun meminta saran agar kondisi yang dialaminya bisa segera disembuhkan.


Dihubungi detikcom pada Rabu (30/12/2020), pria berinisial H itu mengaku sudah lama mengalami hiperseksual atau gangguan kecanduan seks. Kondisi itu dialami sejak 2017 lalu, hingga kini gejalanya semakin parah.


"Yang paling pertama sih mungkin yang paling susah itu menahan hawa napsu. Trus yang kedua itu mungkin lebih banyak mengeluarkan uang untuk hal-hal yang ke arah seksual sih," papar pria asal Bekasi itu.


"Efek yang paling besar itu kalo menjalin hubungan dan ketauan, pasti langsung ditinggalin. Entah dijauhin atau ditinggalin," lanjutnya.


H mengatakan, kecanduan seks yang dialaminya sangat menganggu aktivitas sehari-hari. Itu disebabkan karena banyaknya hal yang memicu tingginya keinginan seksual seperti pesan singkat dari pasangan, atau saat melihat konten seksual di sosial media.


"Biasanya sih nanganinnya susah si mbak kalo saya pribadi. Cuma sebisa mungkin paling pertama merubah mindset jangan karena kalo misalnya buka Instagram trus dapat explore kaya gambar porno gitu ya seandainya kadang langsung naik. Nah biasanya sih buru-buru ubah pikiran jadi ga berlanjut ke halusinasi," ujarnya.


Sayangnya, pria 31 tahun itu belum memeriksakan diri ke dokter maupun psikolog. Ia beralasan karena gejala yang dirasakan 2 tahun belakangan belum separah seperti sekarang dan ia belum berpikir untuk memeriksakan diri.


Apa sih ciri-ciri hiperseks? Simak di halaman berikut.


Dikutip dari Mayo Clinic hiperseksual dapat ditandai dengan berbagai gejala, di antaranya:


Fantasi, dorongan, dan perilaku seksual yang berulang dan intens hingga tak terkendali.

Merasa terdorong untuk melakukan perilaku seksual tertentu, tanpa penyesalan.

Menggunakan perilaku seksual kompulsif sebagai pelarian dari masalah seperti kesepian, depresi, kecemasan atau stres.

Hiperseksual dapat membuat pengidapnya kesulitan dalam membangun dan memelihara hubungan yang sehat dan stabil.

https://nonton08.com/movies/ordinary-love/


Suntik Vitamin C dan Vaksin Influenza Bisa Cegah Corona? Ini Kata Pakar


 Vaksin Corona sampai saat ini masih belum bisa tersedia untuk masyarakat luas. Tetapi, untuk mencegah terinfeksi virus Corona, sebagian orang memilih untuk mendapatkan suntikan vaksin influenza, pneumonia, hingga vitamin C dan D.

Namun, apakah suntikan tersebut juga bisa menangkal seseorang terinfeksi virus Corona?


Menurut ketua Satgas imunisasi dewasa Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia Prof Dr dr Samsuridjal Djauzi, SpPD-KAI, suntikan vitamin C dan D itu berfungsi untuk meningkatkan kekebalan tubuh secara menyeluruh. Antibodi naik, tetapi tidak kebal virus.


"(Suntikan) vitamin C dan D antibodi naik secara keseluruhan, tapi tidak kebal virus," kata Prof Samsuridjal dalam dialog produktif di laman YouTube FMB9ID_IKP, Rabu (30/12/2020).


"Sedangkan vaksin itu kalau disuntikkan, tubuh akan membentuk kekebalan antibodi terhadap virus yang ditujukan, jadi akan tinggi sekali antibodi terhadap virus tersebut," lanjutnya.


Bagaimana dengan suntikan vaksin influenza dan pneumonia, apakah bisa menangkal COVID-19?


Prof Samsuridjal menjelaskan, berdasarkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), suntikan kedua vaksin tersebut dianjurkan di tengah pandemi Corona seperti saat ini. Selain untuk terhindar dari influenza dan pneumonia, risiko terkena COVID-19 juga lebih kecil.


"Kalau kita terhindar dari influenza dan pneumonia, risiko untuk terkena COVID-19 juga menjadi lebih sedikit," jelasnya.

https://nonton08.com/movies/breaking-the-waves/

Rabu, 30 Desember 2020

Varian Baru Corona Disebut Cepat Menular pada Anak, Ini Penjelasan Ahli

 Varian baru Corona COVID-19 yang dilaporkan di Inggris disebut lebih mudah menular sampai 71 persen bila dibandingkan virus COVID-19 pada umumnya. Anak-anak jadi kelompok yang berisiko karena penularan varian ini dilaporkan banyak terjadi di antara mereka.

Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia, Profesor Dr Zubairi Djoerban, SpPD-KHOM, menjelaskan varian baru Corona sempat disebut lebih menular pada anak karena saat itu Inggris masih melaksanakan sekolah tatap muka.


"Sehingga yang terjadi ada peningkatan yang terinfeksi di anak-anak. Pada waktu diperiksa ternyata peningkatan infeksi di anak akibat varian B117 ini lebih banyak dibandingkan varian yang lama," kata Prof Zubairi dalam konferensi pers yang disiarkan BNPB, Selasa (29/12/2020).


"Dari situ disimpulkan bahwa baru saja datang (virusnya -red) sudah bisa lebih menyebar di anak. Itu yang dikhawatirkan karena kalau dari anak kemudian penularannya bisa ke rumah, bisa ke orang dewasa, bisa ke usia lanjut, bisa ke orang dengan komorbid," lanjutnya.


Terkait hal tersebut, Prof Zubairi menyarankan agar Indonesia meninjau kembali rencana pembukaan sekolah pada awal Januari mendatang. Adanya varian baru Corona ini akan menempatkan anak-anak yang masuk ke sekolah dalam risiko lebih berbahaya.


"Mohon diperhatikan. Kalau misalnya terpaksa harus buka juga maka harus monitor amat sangat ketat. Kalau perlu kebijakannya disesuaikan," pungkas Prof Zubairi.

https://movieon28.com/movies/bound/


Kemenkes Amankan 660 Juta Dosis Vaksin COVID-19, Sinopharm Tak Termasuk


Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan pemerintah telah mengamankan sekitar 660 juta dosis vaksin COVID-19 yang didapatkan dari kerjasama bilateral dan multilateral.

"Kita akan segera menandatangani kontrak dengan AstraZeneca untuk 100 juta dosis vaksin dan segera menandatangani kontrak dengan Pfizer dengan 50 juta adalah firm dan 50 juta opsional," katanya dalam Keterangan Pers Menteri Kesehatan di kanal Youtube Sekretariat Presiden, Selasa (29/12/2020).


Berikut rincian pemesanan vaksin COVID-19:


1. Sinovac

3 juta dosis vaksin dalam bentuk jadi

122 juta dosis vaksin dalam bentuk bulk

100 juta dosis masih opsional.

2. Novavax

50 juta dosis vaksin

80 juta dosis masih opsional.

3. COVAX/GAVI

54 juta dosis vaksin

54 juta dosis vaksin masih opsional.

4. AstraZeneca

50 juta dosis vaksin dalam finalisasi

50 juta dosis vaksin masih opsional.

5. Pfizer/BioNTech

50 jua dosis vaksin dalam finalisasi

50 juta dosis vaksin masih opsional.

Mengenai pemesanan vaksin yang masih opsional, Menkes Budi mengatakan hal ini akan disesuaikan dengan kerjasama multilateral dari GAVI-COVAX. Mereka disebut akan memberikan vaksin gratis dengan range 3-20 persen dari jumlah penduduk atau 16 juta-100 juta dosis vaksin.


"Itulah sebabnya kami membuat kontrak dengan opsi dari suplier vaksin. Supaya kalau ada kepastian pengadaan vaksin dari GAVI, kita tidak usah ambil dari mereka," ujar Menkes Budi.


"Tetapi kalau vaksin dari GAVI belum bisa ter-deliver sesuai yang kita inginkan, maka kita sudah mengamankan supply dari perusahaan tersebut," lanjutnya.


Soal rencana vaksinasi, Menkes Budi memastikan kelompok pertama yang akan menerima vaksin COVID-19 adalah tenaga kesehatan yang menjadi garda terdepan penanganan Corona di Indonesia. Kemudian dilanjut dengan pekerja di sektor publik kemudian masyarakat umum.

https://movieon28.com/movies/candyman/