Jumat, 28 Februari 2020

Kejar Wisata Halal, Kemenpar Luncurkan Indonesia Muslim Travel Index

Tahun ini Kemenpar menargetkan peringkat 1 destinasi wisata halal terbaik dunia. Salah satu caranya lewat Indonesia Muslim Travel Index.

Tahun 2018 lalu, negara tetangga Malaysia meraih peringkat pertama destinasi wisata halal terbaik dunia menurut Mastercard-CrescentRating Global Travel Market Index.

Diketahui, Mastercard-CrescentRating Global Travel Market Index memiliki standar global yang merujuk pada Global Muslim Travel Index atau GMTI. Berpegang pada pedoman global tersebut, pemerintah indonesia melalui Kemenpar meluncurkan Indonesia Muslim Travel Index (IMTI) di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Rabu (13/2/2019).

Hadir dalam peluncurannya adalah Menpar Arief Yahya, CEO dari CrescentRating & Halal Trip, Fazal Bahardeen, Ketua Tim Percepatan Pengembangan Pariwisata Halal, Anang Sutoyo serta Staff Ahli Percepatan Wisata Halal, Riyanto Sofyan.

Diungkapkan oleh Menpar Arief Yahya, IMTI akan menjadi standar bagi pelaku pariwisata dalam negeri yang ingin fokus mengembangkan wisata halal. Aspek-aspek yang ada di dalamnya pun disempurnakan dari standar global GMTI.

"IMTI 100% menggunakan GMTI tapi saya tambahin. Sungguh ini merupakan taktik dari saya," ujar Arief.

Selain mengadopsi aspek akses, komunikasi, lingkungan sekitar dan servis yang jadi aspek penilaian GMTI, Arief juga memasukkan aspek lain seperti wisata halal hingga Travel & Tourism Competitiveness Index (TTCI) yang jadi rujukan UNESCO.

Peluncuran IMTI pun dikebut beberapa bulan lebih cepat dari peluncuran GMTI 2019 yang akan jatuh pada bulan April tahun ini. Jadi sebelum GMTI dikeluarkan, Indonesia sudah lebih maju satu beberapa langkah.

"Karena harus Maret penilaian akhirnya, jadi terpaksa harus saya launching Februari. Ketika kamu siap IMTI, maka saya jamin kamu menang GMTI," pungkas Arief yakin.

Peluncuran IMTI ini pun disambut baik oleh CEO dari CrescentRating & Halal Trip, Fazal Bahardeen yang ikut hadir dan memberi masukan. Disebutnya, peluncuran IMTI membuat Indonesia makin siap dalam sektor wisata halal.

"Saya harap IMTI dapat membantu Indonesia sebagai pemimpin di sektor ini," ujar Fazal.

Turut hadir dalam peluncuran IMTI, Ketua Tim Percepatan Pengembangan Pariwisata Halal, Anang Sutoyo. Ia mengatakan, kalau pasar wisata halal makin menguntungkan. Jumlahnya terus meningkat dari tahun ke tahun.

"Dalam perkembangannya kita sadar ada potensi yang sangat besar. Data dari banyak sumber, muslim traveler pergerakannya sangat luar biasa," ujar Anang.

Menurut proyeksi GMTI, tahun 2020 jumlah wisatawan muslim dunia akan mencapai angka 158 juta dengan total pembelanjaan sekitar USD 220 miliar atau setara Rp 3.080 trilyun dengan pertumbuhan 6% per tahun.

Saat ini, posisi indonesia dalam destinasi wisata halal dunia berada di posisi dua bersama dengan Uni Emirat Arab. Skornya adalah 72,8 dari 100 tahun lalu. Hanya satu peringkat di bawah juara pertama Malaysia tahun lalu.

Rabu, 26 Februari 2020

Punya Cara Cerdik Cari Tiket Murah, Penumpang Lufthansa Malah Diadili

Maskapai Lufthansa menuntut penumpang yang sengaja melewatkan penerbangannya. Si penumpang itu sampai diadili di meja hijau.

Melansir CNN Travel, Senin (18/2/2019), seorang penumpang Lufthansa menemukan cara menemukan tiket pesawat dengan harga murah. Rupanya jika kota tujuan dijadikan kota transit, harga tiketnya lebih murah daripada pergi langsung ke kota itu.

Misalnya, traveler yang terbang dari New York ke San Francisco dapat memesan perjalanan yang lebih murah dari New York ke LakeTahoe dengan singgah di San Francisco. Lalu pergi ke sana tanpa repot-repot meneruskan penerbangannya.

Menurut dokumen pengadilan, seorang penumpang pria yang tidak disebutkan namanya memesan tiket pesawat PP dari Oslo-Seattle-Oslo yang singgah di Frankfurt. Penumpang ini tidak ikut di penerbangan pulang ke Oslo dari Frankfurt dan dia malah terbang dengan reservasi Lufthansa terpisah dari Frankfurt ke Berlin.

Lufthansa melihat ini sebagai pelanggaran terhadap syarat dan ketentuan mereka dan menuntut € 2.112 (Rp 33,5 juta) sebagai kompensasi denda. Pengadilan distrik Berlin menolak gugatan pada bulan Desember, tetapi juru bicara Lufthansa mengonfirmasi kepada CNN bahwa perusahaan telah telah mengajukan banding terhadap keputusan tersebut.

Kembali pada tahun 2014, United Airlines dan Orbitz mengajukan gugatan perdata terhadap Aktarer Zaman yang berusia 22 tahun. Ia membuat situs Skiplagged.com yang membantu pelancong menemukan tiket pesawat yang lebih murah dengan menggunakan strategi kota tersembunyi.

Kasus ini ditutup pada 2015 setelah hakim di Pengadilan Distrik Utara Illinois mengatakan pengadilan tidak memiliki yurisdiksi atas kasus tersebut. Juga karena Zaman tidak tinggal atau melakukan bisnis di kota itu.

Ribuan Wisatawan Padati Perayaan Cap Go Meh di Pulau Kemaro Palembang

Pulau Kemaro di Palembang menjadi malam puncak perayaan Cap Go Meh. Terlihat ribuan pengunjung hadir dan memadati kawasan tersebut.

Pantauan detikTravel, Minggu (17/2/2019) malam, ribuan pengunjung datang dan merayakan Cap Go Meh, Palembang. Ribuan lampion dan lilin raksasa terlihat mendominasi isi pulau yang terletak di Sungai Musi ini.

Pengunjung datang dengan perahu ketek dari Jembatan Ampera. Namun ada pula jalur darat yang dibuat tongkang berjajar di sisi belakang yang menghubungkan ke lahan parkir PT Boga Sari.

Seorang wisatawan, Herwan Lesmana menyebut sudah sering datang ke Pulau Cinta itu. Bahkan setiap perayaan Cap Go Meh dia selalu membawa keluarga untuk perayaan bersama dan berdoa.

"Kalau kami sudah rutin, setiap perayaan Cap Go Meh datang ke sini sama semua keluarga. Saya datang tadi sore, sampai langsung berdoa dan pelepasan burung," kata Herwan.

Herwan sendiri mengaku kelahiran asli Palembang. Namun kini dirinya tinggal di Jambi sejak 10 tahun terakhir. Perayaan Cap Go Meh disebutnya sebagai ajang bersilaturahmi.

"Kami ini tinggalnya sudah beda daerah, ada yang di Jambi, Kalimantan sampai di Singapura. Jadi momen Cap Go Meh ini untuk silaturahmi di rumah orang tua di Palembang," katanya.

Sementara Humas Pulau Kemaro, Cek Harun mengatakan perayaan Cap Go Meh sebenarnya bisa dirayakan di mana saja. Namun khusus Pulau Kemaro karena sudah tradisi dan menjadi salah satu lokasi sakral bagi keturunan Tionghoa.

"Sebenarnya perayaan Cap Gomeh itu di mana saja bisa. Kebetulan untuk di Kota Palembang itu punya lokasi sakral serta letaknya berada di Pulau Kemaro," kata Harun.

"Pulau ini ada dewa bumi sama keramat buyut Siti Fatimah. Ada keunikan karena di sini ada ritual potong kambing tengah malam pada hari ke-13 yang jatuh pada malam ini," katanya.