Rabu, 31 Maret 2021

Duh! Pesta Bridal Shower Berujung Dua Klaster Corona

 Sebuah bridal shower disebut-sebut menjadi penyebab munculnya dua klaster COVID-19 di Australia. Ini diketahui setelah seorang pria yang bekerja sebagai penghibur di pesta tersebut dinyatakan positif Corona.

Sebelum diketahui positif COVID-19, pria penghibur tersebut menghadiri sebuah bridal shower di wilayah Teluk Byron, New South Wales.


Menurut pihak berwenang setempat, pesta itu menyebabkan dua klaster yang teridentifikasi di Brisbane, Queensland. Pada klaster pertama, seorang dokter di RS Princess Alexandra diyakini sebagai pemicunya.


Sementara itu, sebanyak lima orang lainnya telah dikaitkan dengan klaster kedua penularan COVID-19 yang diduga berasal dari pesta tersebut.


"Salah satu kasus positif dalam klaster kedua menghadiri pesta tersebut dan bertugas sebagai penghibur," kata Kepala Petugas Kesehatan Jeannette Young yang dikutip dari Daily Star, Rabu (31/3/2021).


"Dia kembali dan tinggal di Gold Coast. Dia juga kembali bekerja sebagai tradie (pedagang) dan pergi ke fasilitas perawatan lansia di Gold Coast,"


Diketahui, saat ini seluruh penghuni di fasilitas Gold Coast tersebut telah mendapatkan vaksinasi untuk melawan virus Corona.

https://movieon28.com/movies/the-founder/


4 Negara Setop Sementara Vaksin AstraZeneca untuk Non Lansia


Penyetopan sementara vaksin AstraZeneca kembali terjadi di negara Eropa. Kali ini, dikhususkan untuk usia dewasa muda.

Penundaan ini sebelumnya dilakukan di Kanada. Untuk usia di bawah 55 tahun, vaksin AstraZeneca tak diberikan lantaran kasus pembekuan darah pasca divaksin disebut banyak terjadi di rentang usia tersebut.


Teranyar, Jerman ikut menunda penggunaan vaksin AstraZeneca, tetapi khusus untuk usia di bawah 60 tahun. Mana saja negara yang menyetop sementara vaksin AstraZeneca untuk usia dewasa muda dan apa alasannya? Berikut rangkuman detikcom dari berbagai sumber.


1. Kanada

Canada's National Advisory Committee on Immunization (NACI), sebuah panel ahli independen mengatakan manfaat vaksin AstraZeneca pada usia di bawah 55 tahun masih belum jelas. Hal ini menanggapi laporan kasus pembekuan darah yang diklaim banyak terjadi di usia tersebut.


"Dari apa yang diketahui saat ini, ada ketidakpastian substansial tentang manfaat pemberian vaksin AstraZeneca COVID-19 kepada orang dewasa di bawah usia 55 tahun," jelas NACI dalam rilis tertulis, dikutip dari Reuters.


Berkomunikasi dengan AstraZeneca, ia mendesak agar pihak perusahaan juga melakukan studi lebih lanjut terkait risiko dan manfaat vaksin Corona mereka pada usia di bawah 55 tahun. Penundaan vaksin AstraZeneca di Kanada dilakukan sebagai langkah kehati-hatian, menyikapi meningkatnya laporan kasus pembekuan darah di luar Kanada.


2. Spanyol

Menteri Kesehatan Jens Spahn dan pejabat negara lainnya sepakat untuk hanya memberikan vaksin Corona AstraZeneca kepada warga berusia di atas 60 tahun. Terkecuali, mereka termasuk kategori berisiko tinggi COVID-19 yang mendapat rekomendasi dokter untuk divaksin dengan kemungkinan kecil menerima efek samping serius.


Langkah tersebut mengikuti rekomendasi dari panel ahli vaksin independen Jerman dan dilakukan setelah regulator medis Jerman merilis data baru. Disebutkan, ada peningkatan kasus yang dilaporkan terkait pembekuan darah yang tidak biasa di kepala, dikenal sebagai trombosis vena sinus pada penerima vaksin AstraZeneca baru-baru ini.


Beberapa wilayah Jerman termasuk ibu kota Berlin dan negara bagian terpadat di negara itu, Rhine-Westphalia Utara, telah menangguhkan penggunaan vaksinasi AstraZeneca pada orang yang lebih muda atau usia dewasa muda, Selasa pagi.


Keputusan itu diambil setelah regulator medis Jerman mengatakan penghitungan pembekuan darah langka yang dilaporkan pada 29 Maret telah meningkat menjadi 31 kasus, dari sekitar 2,7 juta dosis AstraZeneca yang disuntikkan di Jerman sejauh ini.


"Sembilan orang meninggal, kecuali dua kasus melibatkan wanita, yang berusia 20 hingga 63 tahun," demikian pernyataan Paul Ehrlich Institute, dikutip dari France24.


Ada dua negara lainnya yang juga menyetop sementara vaksin AstraZeneca. Simak di halaman berikutnya.

https://movieon28.com/movies/5-flights-up/

Komnas KIPI Sebut Reaksi Vaksin AstraZeneca Termasuk Ringan

 Pemerintah telah mendistribusikan 1,1 juta vaksin AstraZeneca bantuan dari COVAX Facility ke enam provinsi, yakni Bali, Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kepulauan Riau, Sulawesi Utara, dan Maluku.

Dari pendistribusian tersebut, Komisi Daerah Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komda) KIPI Sulawesi Utara melaporkan adanya penerbitan penghentian sementara vaksinasi AstraZeneca di Sulawesi Utara. Adapun otoritas setempat ini dikeluarkan karena beberapa warga melaporkan KIPI usai mendapat vaksinasi AstraZeneca


"Kami sudah menerima Komda KIPI Sulawesi Utara, tentang adanya subjek yang menggigil, demam, dan pegal, sehingga terbit surat Kepala Dinas Kesehatan Sulawesi Utara untuk pemberhentian vaksin, setelah Komda KIPI mengkaji dan menginvestigasi bersama Badan POM, Kemenkes, WHO, dan UNICEF, ternyata reaksinya termasuk ringan," ujar Ketua Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI) Prof. Dr. dr. Hindra Irawan Satari dalam keterangan tertulis, Rabu (31/3/2021).


Hal tersebut ia sampaikan dalam konferensi pers Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Selasa (30/3).


Sementara itu, Juru Bicara Pemerintah untuk Vaksinasi Kementerian Kesehatan dr. Siti Nadia Tarmidzi mengatakan dalam memilih jenis vaksin dalam program vaksinasi nasional, pemerintah juga mendengarkan saran dari para ahli, termasuk dari Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) dan World Health (WHO).

https://movieon28.com/movies/the-snow-queen-2-refreeze/


"Hal itu dilakukan karena pemerintah hanya ingin menyediakan jenis vaksin yang aman dan efektif untuk seluruh masyarakat indonesia," ungkapnya.


Di sisi lain, Medical Specialist WHO Indonesia Dr. Vinod Bura menjelaskan vaksin AstraZeneca yang diterima di Indonesia telah mendapatkan persetujuan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan.


"Vaksin memainkan peran penting dan jadi alat berguna untuk melawan pandemi. Jutaan vaksin sudah diamankan dan diberikan kepada orang-orang di seluruh dunia. Indonesia sudah menerima vaksin AstraZeneca yang mendapatkan standar keamanan tertinggi dari yang juga disetujui Badan POM yang menjamin keamanan dan khasiatnya," katanya.


Oleh karena itu, Ketua Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) Prof. Dr. Sri Rezeki Hadinegoro menyampaikan vaksin AstraZeneca dapat digunakan untuk golongan usia 18 tahun ke atas maupun lanjut usia (lansia).


"Vaksin ini bisa diberikan pada usia 18 tahun dan juga untuk lansia, vaksin ini sangat baik untuk lansia, sangat aman, dan dapat menghasilkan imunogenisitas yang sangat tinggi," paparnya.


Terkait hal ini, Communication for Development UNICEF Indonesia, Rizky Ika Safitri pun menyatakan bahwa vaksin AstraZeneca yang dinaungi COVAX merupakan upaya untuk menangani pandemi COVID-19.


COVAX Facility bertujuan memberikan akses pada vaksin COVID-19 secara adil dan merata bagi semua negara anggota. Setiap negara anggota COVAX akan mendapatkan vaksin yang aman dan efektif sebanyak 20 persen.


"Fasilitas COVAX yang dinaungi WHO, aliansi vaksin (GAVI), dan koalisi inovasi kesiapsiagaan pandemi (CEPI) adalah bentuk solidaritas global untuk penanganan pandemi COVID-19," pungkasnya.

https://movieon28.com/movies/a-man-called-ahok/