Jumat, 05 Maret 2021

Kemasukan Varian Baru Corona B117, Indonesia 'Kecolongan'?

 Masuknya varian baru virus Corona B117 yang disebut lebih menular di Indonesia membuat masyarakat khawatir. Hal ini memicu pertanyaan, mengapa Indonesia bisa sampai 'kecolongan'?

"Dunia ini saling berkaitan dan kita tidak bisa selamanya melumpuhkan mobilisasi yang juga dapat mengancam sektor sosial ekonomi lainnya. Dan secara diplomasi, Indonesia memiliki perjanjian perjalanan dengan beberapa negara," ujar juru bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito dalam konferensi pers BNPB, Kamis (4/3/2021).


Prof Wiku menjelaskan, masuknya varian baru Corona B117 ini bisa menjadi pembelajaran yang berharga bagi Indonesia. Hal ini ditekankan pada upaya antisipasi imported case di pintu-pintu kedatangan dan lainnya.


"Pada prinsipnya menjadi pembelajaran yang berharga bagi Indonesia untuk mengintensifkan pelaksanaan upaya antisipasi imported case baik yang teknis di pintu kedatangan, akurasi dari alat testing, prosedur dari isolasi dan perawatannya, serta pelaksanaan dari whole genome sequencing yang holistik dan real time," lanjutnya.


Namun, Prof Wiku menekankan upaya tersebut harus dilakukan secara bersama-sama. Jika dilakukan dengan baik, hal-hal seperti masuknya varian baru ini bisa dicegah bukan hanya di Indonesia tapi juga di negara-negara lain.

https://trimay98.com/movies/erasing-his-dark-past/


Update Vaksinasi COVID-19: Sudah 2.286.123 Orang Disuntik Dosis-1 Per 4 Maret


 Per 4 Maret 2021, vaksin COVID-19 dosis 1 telah diberikan ke total 2.286.123 orang, mencakup 5,67 persen dari total target vaksinasi hingga tahap 2 di Indonesia.

Angka tersebut mencakup kelompok SDM kesehatan dengan total penerima 1.646.685 (112,11 persen), petugas publik sebanyak 479.119 (2,77 persen), dan lansia 1.676.


Vaksin COVID-19 dosis 2 telah diberikan ke total 1.100.228 orang, mencakup 2,73 persen dari total target hingga tahap 2.


Angka penerima dosis 2 ini terdiri dari kelompok SDM kesehatan sebanyak 1.098.550 (74,79 persen) dan petugas publik sebanyak 1.676.


Menurut laporan Kementerian Kesehatan, hari ini dosis 2 vaksin COVID-19 sudah mulai diberikan ke kelompok lansia sebanyak 2 orang.


Mengacu pada laporan akun resmi Kemenkes, berikut rincian update vaksinasi COVID-19 di Indonesia pada Kamis (4/3/2021) hingga pukul 14.00 WIB:



Total Sasaran Vaksinasi: 181.484.465

Total SDM Kesehatan, Petugas Publik, dan Lansia: 40.349.051


Total Penerima Vaksinasi-1: 2.286.123

Total Penerima Vaksinasi-2: 1.100.228


Target SDM Kesehatan: 1.468.764

Vaksinasi-1 SDM Kesehatan: 1.646.685

Vaksinasi-2 SDM Kesehatan: 1.098.550


Target Petugas Publik: 17.327.169

Vaksinasi-1 Petugas Publik: 479.119

Vaksinasi-2 Petugas Publik: 1.676


Target Lansia: 21.553.118

Vaksinasi-1 Lansia: 160.319

Vaksinasi-2 Lansia: 2


Ssstt...! Ini 4 Posisi Bercinta Favorit Para Istri, Apa Saja?


Posisi yang dipilih saat bercinta ternyata dapat memengaruhi apakah wanita dapat mencapai klimaks atau tidak, lho. Seperti diketahui, wanita sering kali mengalami kesulitan mencapai orgasme saat berhubungan intim dengan pasangannya.

Tetapi, tidak perlu khawatir. Sebab, terdapat posisi bercinta yang cocok untuk merangsang klitoris agar wanita cepat mencapai orgasme. Dikutip dari Shape, berikut 4 variasi bercinta terbaik yang ternyata disukai oleh kebanyakan wanita.


1. Missionary

Kerap dianggap membosankan, posisi ini ternyata banyak disukai oleh para wanita, lho. Pasalnya, posisi ini merupakan salah satu posisi terbaik saat berhubungan intim yang bisa membuat wanita mudah mencapai klimaks dan orgasme.


Selain itu, kamu juga bisa melakukan penetrasi mendalam pada posisi ini dan mempererat hubungan emosional dengan pasanganmu melalui kontak mata yang terjadi selama bercinta.

https://trimay98.com/movies/the-perfect-husband-2/

Ternyata... Ini Dia Biang Kerok Investasi Rp 708 T Mangkrak

 Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia buka-bukaan sederet pekerjaan rumah (PR) investasi yang ditinggalkan pendahulunya. Dia mengatakan ada banyak PR yang ditinggalkan kepala-kepala BKPM sebelumnya, mulai dari ego sektoral, aturan tumpang tindih, hingga urusan tanah.

Warisan PR itu menghasilkan investasi mangkrak senilai ratusan triliun rupiah.


"Inilah sebenarnya masalah investasi yang selama ini saya hadapi, yang ditinggalkan warisan oleh Kepala BKPM senior, yaitu ego sektoral, aturan tumpang tindih di kabupaten-kota-provinsi, kemudian urusan tanah," ungkap Bahlil dalam Raker Kemendag, Kamis (4/3/2021).


"Inilah akumulasinya 6 tahun, ini Rp 708 triliun ini," tegasnya.


Menurut Bahlil, dari total Rp 708 triliun nilai investasi yang mangkrak itu secara bertahap mulai dieksekusi.


"Waktu kita masuk di BKPM itu ada Rp 708 triliun investasi mangkrak, dan sekarang Rp 474,9 triliun itu sudah tereksekusi," kata Bahlil.


Hal itu tak lepas dari beberapa aturan yang dikeluarkan untuk memudahkan eksekusi investasi mulai dari Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 7 Tahun 2019 tentang Percepatan Kemudahan Berusaha hingga Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 5 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko.


"Makanya sekarang ada Inpres no 7 dan turunan UU Ciptaker di PP no 5. Ini adalah cara untuk percepat realisasi investasi," kata mantan Ketua Umum HIPMI itu.


Adapun melalui Inpres no 7 tahun 2019, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendelegasikan kewenangan perizinan berusaha dan pemberian fasilitas investasi seluruhnya kepada Kepala BKPM.


Sementara itu, pada PP nomor 5 tahun 2021 yang merupakan aturan turunan UU Cipta Kerja, mengatur mengenai penguatan sistem izin usaha terintegrasi secara elektronik atau online single submission (OSS).


Dalam aturan baru ini, Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria alias NSPK izin usaha berbasis risiko dalam OSS merupakan acuan tunggal bagi pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan pelaku usaha. Jadi, tidak ada lagi acuan-acuan lain dalam implementasi proses perizinan berusaha.

https://trimay98.com/movies/the-perfect-husband/


Kemasukan Varian Baru Corona B117, Indonesia 'Kecolongan'?


Masuknya varian baru virus Corona B117 yang disebut lebih menular di Indonesia membuat masyarakat khawatir. Hal ini memicu pertanyaan, mengapa Indonesia bisa sampai 'kecolongan'?

"Dunia ini saling berkaitan dan kita tidak bisa selamanya melumpuhkan mobilisasi yang juga dapat mengancam sektor sosial ekonomi lainnya. Dan secara diplomasi, Indonesia memiliki perjanjian perjalanan dengan beberapa negara," ujar juru bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito dalam konferensi pers BNPB, Kamis (4/3/2021).


Prof Wiku menjelaskan, masuknya varian baru Corona B117 ini bisa menjadi pembelajaran yang berharga bagi Indonesia. Hal ini ditekankan pada upaya antisipasi imported case di pintu-pintu kedatangan dan lainnya.


"Pada prinsipnya menjadi pembelajaran yang berharga bagi Indonesia untuk mengintensifkan pelaksanaan upaya antisipasi imported case baik yang teknis di pintu kedatangan, akurasi dari alat testing, prosedur dari isolasi dan perawatannya, serta pelaksanaan dari whole genome sequencing yang holistik dan real time," lanjutnya.


Namun, Prof Wiku menekankan upaya tersebut harus dilakukan secara bersama-sama. Jika dilakukan dengan baik, hal-hal seperti masuknya varian baru ini bisa dicegah bukan hanya di Indonesia tapi juga di negara-negara lain.

https://trimay98.com/movies/grannys-got-talent/