Skema jaminan pensiun dan hari tua bagi pegawai negeri sipil (PNS) rencananya mau dirombak. Nantinya, pembayaran uang pensiun yang semula menggunakan skema pay as you go bakal menjadi fully funded.
"Saat ini sistem pensiun masih menggunakan sistem pay as you go. Pay as you go ini sistem PNS membayar iuran yang sangat kecil kemudian mendapatkan tunjangan hari tua yang dibayarkan sekaligus dan juga mendapatkan uang pensiunan bulanan yang jumlahnya tidak memadai," ujar Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Bima Haria Wibisana dalam konferensi pers secara virtual, Selasa (5/1/2021).
Alasan perombakan skema pensiunan bagi PNS ini adalah untuk mengurangi beban yang dikeluarkan APBN. Sebab, selama ini uang pensiun PNS lebih banyak dibayarkan oleh APBN. Sedangkan, PNS itu sendiri hanya membayar sedikit sekali setiap bulannya. Namun, dengan skema yang baru diharapkan beban APBN tidak akan seberat sebelumnya.
Untuk diketahui, skema pay as you go adalah skema dana pensiun dari hasil iuran PNS sebesar 4,75% dari gaji ditambah dengan dana dari APBN.
Sedangkan, fully funded adalah sistem pembayaran pensiun penuh yang berasal dari iuran antara pemerintah dengan pegawai itu sendiri. Besarannya bisa ditentukan dan disesuaikan berdasarkan jumlah take home pay PNS (bukan gaji) setiap bulannya.
Take home pay (THP) tentu berbeda dari gaji. THP merupakan gabungan antara gaji pokok, tunjangan dan insentif lainnya. Dengan begitu, iuran yang dibayar PNS nantinya akan lebih besar dari saat ini dan pensiun yang diterima juga akan lebih besar dari yang diterima saat ini.
"Fully funded itu PNS akan membayar iuran sebesar persentase dari pendapatannya, take home pay-nya bukan dari gajinya, sehingga kemudian uang pensiunnya akan mendapatkan besaran yang lebih baik dari sistem pay as you go," tambahnya.
Namun, belum pasti kapan sistem fully funded ini mulai diberlakukan. Sebab, masih ada beberapa hal yang harus diperhitungkan secara jeli oleh pemerintah agar, sistem ini berjalan seefektif yang diharapkan.
"Nah sistem fully funded ini saat ini masih sedang disusun Peraturan Pemerintahnya dan diharapkan dalam waktu tidak terlalu lama, Peraturan Pemerintah ini bisa segera dilaksanakan," katanya.
"Jadi upaya untuk melakukan penyusunan PP ini (sebenarnya) sudah dilakukan sejak lama, (tapi) masih ada beberapa hitungan yang harus dianalisa lebih akurat lagi sehingga tidak membebani keuangan negara dan itu dilakukan dengan ketat oleh teman-teman dari Kementerian Keuangan," sambungnya.
https://tendabiru21.net/movies/the-huntresses/
Fakta Jack Ma, Miliarder Alibaba yang Kini Menghilang
Jack Ma yang merupakan miliarder dan bos dari Alibaba seperti menghilang dari peredaran. Sosoknya pun menjadi salah satu orang yang paling banyak dicaritahu saat ini.
Seperti apa profil dan fakta terkait dirinya? Berikut ini dirangkum detikINET dari AI Trends, Rabu (6/1/2021):
1. Nama asli Jack Ma
Siapa nama asli Jack Ma? Pria berusia 56 tahun ini merupakan seorang pengusaha dan filantropi asal negeri China. Ia miliki nama asli Ma Yun dan beristrikan Cathy Zhang.
2. Belajar bahasa Inggris otodidak
Ketika berusia 12 tahun, Jack Ma sangat bersemangat untuk mempelajari Bahasa Inggris. Caranya dengan menjadi tour guide untuk para turis secara gratis. Ia akan mengusahakan untuk mengendarai sepedanya ke sebuah hotel di Hangzhou sekitar 40 menit dari rumahnya.
Di sini ia tidak hanya belajar bahasa namun juga sistem kemasyarakatan, metode dan teknik orang-orang barat. Inilah yang membuatnya menjadi sosok yang sangat modern dan berpikir global.
3. Pernah ditolak Harvard... 10 kali
Saat World Economic Forum 2015, Ma mengaku ditolak oleh Harvard University selama 10 kali.
"Saya mendaftar ke Harvard 10 kali, mendapatkan penolakan 10 kali dan saya bicara pada diri saya sendiri 'Suatu hari nanti saya akan mengajar di sana," ucapnya.
Dan benar saja. Tahun 2002, Jack Ma mendapatkan kesempatan untuk memberikan speech. Jack Ma dikenal sebagai 'mad man' atas usahanya mengembangkan Alibaba -- dalam artian positif.
4. Ditolak kerja di KFC
Thanks to KFC. Jack Ma kini bisa melakukan hal yang jauh lebih besar dengan mendirikan perusahaannya sendiri.
Cerita bermula tepatnya setelah ia meninggalkan karir lima tahunnya sebagai guru Bahasa Inggris pada tahun 1995. Ma mulai mencari peluang lain. Salah satu dari 30 pekerjaan yang dia incar adalah bekerja di cabang KFC lokal di Hangzhou, tetapi dia ditolak oleh restoran cepat saji tersebut. Yang menambah penghinaan, dia adalah satu-satunya pelamar yang ditolak dari 24 kandidat. Dengan kata lain, 23 orang lainnya yang melamar masuk, dan Ma adalah satu-satunya orang yang tidak diterima.
Setelah itu, ia melanjutkan bisnisnya sendiri, yaitu perusahaan penerjemahan dan interpretasi skala kecil.