Kamis, 08 Oktober 2020

Menanti Pencerahan Kemenkes, Benarkah Bumil Tak Bisa Lagi USG di Obsgyn?

 - Sekitar 15 perhimpunan dokter spesialis menolak Peraturan Menteri Kesehatan (PMK) No 24/2020 tentang Pelayanan Radiologi Klinik. Dalam PMK tersebut, tertulis fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan radiologi klinik diwajibkan memiliki sumber daya manusia yang mencakup dokter spesialis radiologi.

Peraturan tersebut, oleh Ketua Majelis Kolegium Kedokteran Indonesia (MKKI), Prof Dr dr David S Perdanakusuma, SpBP-RE(K), disebut akan berdampak pada sejumlah layanan medis. Di antaranya termasuk meningkatnya angka kesakitan dan kematian pasien terutama ibu dan anak, sebab USG tak bisa lagi dilakukan oleh dokter kebidanan jika tidak mendapat kewenangan dari kolegium radiologi.


"Bahkan tindakan USG dasar oleh dokter umum menjadi tidak bisa lagi," sebut Prof David dalam siaran pers yang diterima detikcom, Senin (5/10/2020).


Selain itu, bidang spesialisasi lain yang berisiko mengalami gangguan adalah jantung, orthopedi, dan bedah saraf. Belum lagi, menurut Prof David, keberadaan Permenkes ini akan mengubah standar pendidikan kedokteran.


Sejauh ini, belum ada keterangan resmi dari Kementerian Kesehatan RI. Saat dihubungi untuk menanyakan ada tidaknya sosialisasi tentang Permenkes tersebut, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kemenkes RI, drg Widiyawati MKM, hanya menjawab singkat.


"Blm," katanya saat dihubungi detikcom, Rabu (7/10/2020).

https://kamumovie28.com/we-are-one/


Begini Cara Cuci Tangan yang Efektif Cegah COVID-19 Menurut Dokter


Dokter Spesialis Paru/Konsultan Intensivist dan Gawat Nafas Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto Jakarta, dr Dewiyana Andari Kusmana, SpP (K) mengatakan 80% dari seluruh pasien positif COVID-19 adalah orang tanpa gejala (OTG). Pasien OTG tersebut mudah disembuhkan dengan makan, minum, olahraga teratur, dan istirahat yang cukup.

dr Dewiyana pun menyinggung kebiasaan masyarakat menggunakan masker yang keliru sehingga jauh dari fungsi sebenarnya. Penggunaan masker bukan untuk menutupi dagu atau jenggot, melainkan hidung dan mulut. Begitu juga saat berbicara, masker tetap digunakan agar droplet yang tak sengaja keluar tidak menyebar karena tertahan masker.


"Pakai masker yang benar menutupi hidung sampai dagu. Kalau pakai di dagu apa yang ditutupi hanya lambang," ungkap dr Dewiyana, dalam keterangan tertulis, Rabu (7/10/2020).


Hal itu ia ungkapkan dalam talkshow 'Pentingnya Iman, Aman, dan Imun untuk Sembuh dari COVID-19' di Media Center Satgas COVID-19 Graha BNPB Jakarta, Selasa (6/10). Selain itu, dr Dewiyana juga terus mengingatkan agar masyarakat menjalankan dan menjaga protokol kesehatan 3M, yaitu memakai masker dengan benar, menjaga jarak dan menghindari kerumunan, dan mencuci tangan.


dr Dewiyana mengatakan dirinya sudah menangani pasien COVID-19 sejak bulan Maret sampai sekarang. Ia pun memberikan tips empat langkah mencuci tangan yang benar agar masyarakat tidak salah dalam menerapkannya.


"Pertama, telapak tangan yang sudah ditetesi sabun digosok dengan cara memutar sebanyak empat kali. Gerakan memutar itu bertujuan agar sabun di telapak tangan itu menyapu seluruh permukaan tangan hingga bersih. Kedua, bersihkan punggung tangan dengan gerakan turun naik agar kuman di bagian punggung tersebut hilang," ungkapnya.


"Ketiga, sela-sela jari tangan dikatupkan lalu gosokkan agar kuman yang terselip di bagian lipatan ini bisa hilang. Setelah itu, diputar dan digenggam. Keempat, seluruh jari direkatkan posisi ujung kuku berada di atas telapak tangan, lalu digosokkan. Gerakan ini guna membersihkan kuman yang masuk dalam kuku. Dan terakhir membersihkan kuman di sekitar ibu jari," imbuhnya.


dr Dewiyana mengatakan cara mencuci tangan tersebut akan lebih efektif untuk mencegah penuluran COVID-19. "Cuci tangan seperti itu akan jauh lebih efektif. Terutama membersihkan kuman dan virus di sela-sela kuku," pungkasnya.


Mari selalu #IngatPesanIbu untuk memutus rantai COVID-19 seperti yang dikampanyekan #SatgasCOVID19 dengan melakukan 3M: Memakai masker #pakaimasker, menjaga jarak #jagajarak, dan mencuci tangan #cucitangan.

https://kamumovie28.com/seal-team-six-the-raid-on-osama-bin-laden/

Minggu, 04 Oktober 2020

Update COVID-19: Tambah 3.992 Kasus Baru, Corona di Indonesia Tembus 303.498

  Jumlah kasus konfirmasi positif virus Corona COVID-19 pada Minggu (4/10/2020) bertambah 3.992 kasus. Total positif tercatat 303.498, sembuh 228.453, dan jumlah pasien yang meninggal sebanyak 11.151.

Sementara itu, untuk jumlah spesimen yang diperiksa per hari ini tercatat sebanyak 36.473. Jumlah suspek hari ini tercatat sebanyak 19.401.


Berikut detail perkembangan kasus virus Corona di Indonesia per Minggu (4/10/2020).


1. Kasus positif bertambah 3.992 menjadi 303.498


2. Pasien sembuh bertambah 3.401 menjadi 228.453


3. Pasien meninggal bertambah 96 menjadi 11.151.


Sebelumnya pada Sabtu (3/10/2020), jumlah akumulasi kasus positif virus Corona COVID-19 tercatat ada 299.506, sembuh 225.052, dan jumlah pasien yang meninggal sebanyak 11.055.

https://kamumovie28.com/the-33/


COVID-19 Bisa Disembuhkan, Syaratnya Bahagia


 Hingga lebih dari satu semester pandemi COVID-19 melanda dunia, belum ada satu pun obat yang dipastikan bisa menyembuhkan penyakit ini. Namun, pasien COVID-19 tidak perlu pesimistis, karena penyakit ini nyatanya bisa disembuhkan.

Hingga Sabtu (3/10/2020), dari total 299.506 kasus positif, 225.052 orang di antaranya sudah dinyatakan sembuh. Secara global, dengan total kasus positif infeksi virus Corona menyentuh 33 juta, ada lebih dari 24 juta orang yang berhasil sembuh.


Seperti diungkapkan dr Debryna, salah satu dokter yang menangani pasien COVID-19 di RS Darurat COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran. Menurutnya orang yang menanamkan pikiran positif akan bisa cepat pulih dari infeksi virus Corona. Ia menjelaskan, pikiran positif yang memunculkan perasaan bahagia akan mendorong peningkatan imun tubuh untuk melawan penyakit COVID-19.


"Imunitas yang baik itu akan tercipta dari suasana hati. Baru kali ini benar-benar melihat, kalau pasien yang pikirannya bisa positif, pasien yang bisa dibawa enjoy, itu beneran cepat banget sembuhnya. Bahkan gejalanya saja bisa hilang dengan cepat," kisah Debryna, dikutip dari situs resmi covid19.go.id, Minggu (4/10/2020).


Hal senada diungkapkan Kepala Perawat ICU RS dr Kanujoso Balikpapan Rustina Susanti, di tengah situasi darurat ini ia terus memotivasi pasiennya agar optimistis. Para pasien diberi hiburan agar lebih banyak tertawa sehingga pikirannya tenang.


Di sisi lain, baik dr. Debryna dan Rustina mengaku ada kekhawatiran dari orang-orang terdekat saat mereka harus terjun menangani pasien COVID-19. Namun, keduanya menjelaskan tugas yang mereka emban merupakan bentuk pengabdian berlandaskan kemanusiaan.


Kedua tenaga kesehatan ini berpesan kepada masyarakat agar selalu mawas diri. Prinsip 3M (memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan) harus selalu dijalankan agar terhindar dari penyebaran COVID-19.


Rustina berpesan, disiplin pada protokol kesehatan merupakan suatu keharusan. Namun, masyarakat tidak perlu takut berlebihan pada COVID-19. Sebab, penyakit lebih mudah menerjang saat pikiran terganggu.


"Takut boleh, tapi waspada wajib. Kalau takutnya berlebihan, imun kita jadi turun, akhirnya kita menurunkan daya tahan tubuh. Satu pesan saya, kalau ada yang masih tidak percaya, saya antar kita tur ke ruangan saya, saya perlihatkan orang yang sedang berjuang antara hidup dan mati," ungkap Rustina.


Seperti yang disampaikan dr Debryna dan Rustina, selalu #IngatPesanIbu untuk memutus rantai COVID-19 dengan menjalankan 3M, yakni memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan.

https://kamumovie28.com/knowing-2/