Senin, 06 Januari 2020

Ini Jalur Tercepat dan Aman Rayakan 17-an di Gunung Penanggungan

Gunung Penanggungan di Kecamatan Trawas, Mojokerto menjadi tempat favorit pecinta alam untuk merayakan HUT Kemerdekaan RI. Ribuan pendaki menggelar upacara proklamasi setiap tahunnya.

Mau tahu jalur pendakian yang cepat dan aman?

Jalur paling cepat dan aman untuk mendaki Gunung Penanggungan berada di Desa Tamiajeng, Kecamatan Trawas. Jalur pendakian ini dikelola oleh Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Sumber Lestari.

Sekretaris LMDH Sumber Lestari Khoirul Anam mengatakan, jalur pendakian Tamiajeng dibuka sejak 2003 silam. Jalur ini menjadi satu-satunya yang mempunyai 4 pos pendakian menuju ke puncak Gunung Penanggungan, atau yang biasa disebut Puncak Pawitra.

Pos 1 sekaligus menjadi tempat registrasi pendaki berada di Desa Tamiajeng pada ketinggian sekitar 650 mdpl, pos 2 pada ketinggian 700 mdpl, pos 3 sekitar 750 mdpl, sedangkan pos 4 pada ketinggian 850 mdpl. Para pendaki bisa melepas lelah di setiap pos.

"Kalau melalui Jalur Kedungudi dan Seloliman lebih lama. Setelah kebakaran tahun lalu, jalur tertutup semak-semak. Utamanya di Seloliman banyak situs purbakala, jalurnya membingungkan karena bercampur jalur ke situs," kata Anam kepada detikcom, Senin (29/7/2019).

Ia menjelaskan, jalur Tamiajeng banyak dilalui pendaki karena dinilai paling aman dan cepat untuk mencapai puncak Gunung Penanggungan di ketinggian 1.653 mdpl. Dari pos 1 sampai ke Puncak Bayangan sekitar 1.200 mdpl, hanya dibutuhkan waktu 3 jam.

Sementara dari Puncak Bayangkan ke Puncak Pawitra waktu tempuhnya sekitar 2 jam. Tak ayal rute ini menjadi favorit bagi para pendaki pemula.

"Kalau mendakinya santai paling lama enam jam sudah sampai Puncak Pawitra," ujarnya.

Tidak hanya itu, Jalur Tamiajeng juga menjadi jalur yang paling mudah bagi para pendaki untuk mencapai Puncak Bayangan. Di tempat ini terdapat tanah lapang yang biasa digunakan para pecinta alam untuk berkemah dan menggelar upacara HUT Kemerdekaan RI. Daya tampungnya mencapai 500 tenda atau sekitar 2 ribu pendaki.

"Puncak Bayangan berada di arah barat daya hanya bisa diakses melalui Jalur Tamiajeng. Jalur lainnya tidak melalui Puncak Bayangan. Di tempat ini bisa menikmati sunrise maupun sunset juga pemandangan wilayah Mojokerto dari ketinggian. Padang sabananya juga bagus," terang Anam.

Tahun lalu, lanjut Anam, sekitar 3.600 pendaki merayakan HUT Kemerdekaan RI di Gunung Penanggungan. Upacara detik-detik proklamasi digelar bersamaan, baik di Puncak Bayangan maupun Pawitra. Bahkan para pecinta alam membentangkan bendera merah putih sepanjang 200 meter dari Puncak Bayangan menuju ke Puncak Penanggungan.

"Para pendaki datang dari hampir semua daerah di Jatim. Paling banyak dari Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Malang, Jombang dan Mojokerto," ungkapnya.

Jalur pendakian Tamiajeng juga selalu dipantau oleh petugas LMDH Sumber Lestari dan relawan SAR Penanggungan. Setiap hari selama 24 jam terdapat 10 petugas yang memantau di 4 pos pendakian dan Puncak Bayangan. Secara keseluruhan terdapat 24 personil SAR yang siap membantu pendaki yang mengalami kondisi darurat.

"Personil kami sudah terlatih. Kalau acara besar seperti HUT Kemerdekaan RI biasanya kami dibantu PMI Kabupaten Mojokerto dan LPBI NU," tandasnya.

Penanggungan juga menjadi gunung suci bagi umat Hindu dan Budha. Terdapat ratusan situs purbakala di tubuh gunung ini. Situs-situs tersebut antara lain berupa candi, punden berundak, gapura dan goa yang dibangun sebelum era Majapahit abad 10 masehi sampai Majapahit akhir abad 15 masehi.

Sehingga, Gunung Penanggungan ini ditetapkan sebagai Cagar Budaya Peringkat Provinsi sejak Januari 2015. Kamu tertarik mendakinya?

160 Ribu Wisatawan Rusia Ditarget Kunjungi RI Sepanjang 2019 (2)

Dubes Indonesia untuk Rusia Mohammad Wahid Supriyadi mengucapkan terima kasih kepada Kemenpar yang telah mendukung dan hadir di acara Forum Bisnis Indonesia-Rusia yang diprakarsai KBRI tersebut.

Selain menjadi pemantik pariwisata Indonesia, acara ini juga bertujuan untuk memfasilitasi komunikasi bisnis, jaringan, dan kesepakatan serta kerja sama ekonomi antara Indonesia dan Rusia untuk sektor swasta dan pemerintah, termasuk yang dari Jakarta dan daerah-daerah seperti Yogyakarta, Jawa Tengah, Aceh, Jawa Barat, Pulau Riau dan Sumatra Barat.

Beberapa peserta dari Rusia juga datang dari luar Moskow seperti Ivanovo dan Orel. Forum ini menampilkan 'Menuju Kemitraan Strategis Indonesia-Rusia: Menjembatani Kerjasama yang Berbuah melalui Pariwisata, Perdagangan, dan Investasi' sebagai tema. Ini akan terdiri dari sesi pleno, empat sesi breakout dan pencocokan bisnis. Empat sesi pembahasan akan mencakup infrastruktur dan energi, perdagangan bilateral, kolaborasi pariwisata, dan industri minyak sawit.

Fitur yang paling substansial dari forum adalah sesi perjanjian penandatanganan. Pada sesi itu, beberapa pihak telah berkomunikasi dan ditangani sebelumnya. Para pembicara forum akan berkisar dari pejabat pemerintah tingkat tinggi hingga asosiasi bisnis top dan tokoh perusahaan swasta.

Para pembicara tersebut antara lain Kepala Badan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Triawan Munaf, Wakil Menteri Pariwisata Republik Indonesia, Nia Niscaya, Wakil Menteri Perindustrian dan Perdagangan, Alexey V. Gruzdev, Presiden Pengusaha dan Pengusaha Rusia, Alexander Nikolaevich Shokhin dan Komisaris Federasi Rusia untuk Hak Pengusaha, Boris Titov.

Diorganisir oleh Kedutaan Besar Indonesia di Moskow dengan dukungan dari Kementerian Pariwisata Republik Indonesia, forum tersebut menargetkan 450 pengusaha dari kedua belah pihak. Forum itu juga diadakan dalam semangat ikatan persahabatan tradisional dan kerja sama dan untuk menyambut 70 tahun hubungan bilateral antara Republik Indonesia dan Federasi Rusia pada 2020.

Pada kesempatan tersebut, Deputy Minister of Trade and Industry of the Russian Alexey Gruzdev mengucapkan terima kasih kepada KBRI dan seluruh pendukung acara ini. Dikatakan, Indonesia adalah negara yang sangat lengkap.

"Saya sangat senang dengan kabar peningkatan pariwisata Indonesia. Pariwisata semakin dinikmati masyarakat Rusia dan banyak yang berkunjung ke Indonesia. Ini menjadi bukti bahwa Indonesia sangat indah dan layak dikunjungi. Tentu ini bisa menjadi pembuka kerja sama di bidang lain. Seperti pendidikan dan lain sebagainya. Saya juga dalam waktu dekat ini akan segera berkunjung ke Indonesia," katanya.

Menteri Pariwisata, Arief Yahya meminta maaf atas batalnya hadir ke acara tersebut. Sebab, ia harus mendampingi acara kunjungan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo di salah satu destinasi super prioritas yakni Danau Toba.

"Terima kasih kepada KBRI dan seluruh stakeholder yang terlibat di acara tersebut. Semangat Indonesia Incorporated adalah hal yang sangat penting untuk membangun pariwisata Indonesia. Karena mengangkat pariwisata Indonesia bukan hanya tugas dari Kemenpar sendiri, namun juga tugas dan kerjasama kita semua," ungkapnya.