Senin, 06 Januari 2020

Ini Cerita Lain Pulau Komodo yang Mungkin Belum Kamu Tahu (4)

Keindahan Pulau Komodo selanjutnya ialah, Pink Beach yang memesona. Berbeda dengan pasir pantai biasanya yang berwarna hitam atau putih. Pink Beach menawarkan keunikan tersendiri dengan ciri khas pasir pantai berwarna pink kemerah-merahan. Pink Beach merupakan salah satu pantai berwarna pink dari 7 pantai yang ada di dunia.

Keunikan warna pasir pantai dikarenakan retakan terumbu karang Homotrema Rubrum berwarna merah yang menyelimuri tepi pantai.Tak hanya untuk berwisata, tetapi kami juga mengumpulkan sampah demi terciptanya keindahan surga di Pink Beach.

Sesampainya di Pink Beach kita akan disuguhkan keindahan hamparan gugusan pulau diselimuti sabana rumput kecokelatan yang mengelilingi dataran pasir berwarna pink. Beningnya air pantai yang bergradiasi biru dan tosca membuat karang di dasar laut terlihat begitu mempesona.

Segores tinta saya tulis di dinding kamar, menginjakkan kaki di Dubai kupanjatkan setiap hari penuh dengan harap mimpiku terwujud. Ya, Dubai menjadi negara dream destination yang sangat ingin saya kunjungi. Kota termewah di Uni Emirat Arab yang memukau mata setiap insan akan kemegahan gedung pencakar langitnya.

Jika saya dapat mewujudkan dream destination ke Dubai bersama detikTravel dan Visit Dubai akan kukunjungi berbagai ikon terkemuka di Dubai.This is my bucket list in Dubai!

1. Burj Khalifa. Hal pertama yang wajib kukunjungi saat di Dubai yaitu melihat keeksotisan gedung tertinggi di dunia. Burj Khalifa merupakan gedung dengan 153 lantai,dengan berat beton setara dengan 100.000 gajah, jumlah baja setara dengan baja lima pesawat Airbus 380. Amazing Bukan? Wow, This is my dream.

2. Dubai Fountain. Tak lengkap rasanya ke Dubai tanpa melihat air mancur terbesar di dunia. Ya, air mancur yang terletak di Burj Khalifa dengan luas sekitar 30 hektar ini, dapat meluncurkan air hingga setinggi 500 kaki. Saat malam hari, keelokan air mancur semakin menawan dengan kilauan cahaya lampu. Wisatawan dapat menikmati keindahan air mancur sambil bersantai ditemani lagu-lagu indah dengan gratis.

3. Dubai Mall. Mal terbesar di dunia yang merupakan surga bagi kaum hawa untuk shopping. Ingin sekali berkunjung ke mal yang dilengkapi akuarium besar dan ring es dengan kapasitas 2.000 orang untuk bermain ice skating.

4. Miracle Garden. Sebagai pemuda yang suka berfoto, tempat wajib yang harus aku kunjungi adalah Miracle Garden di Dubailand. 45 juta lebih bunga akan memanjakan mata dilengkapi Aromatic Garden, Butterfly Park, Colorful Peacocks dan Floral Clock.

5. Burj Al Arabdan Palm Island. Ikon Dubai yang merupakan hotel bintang 7 dengan ketinggian 321 meter yang merupakan hotel paling tinggi ke-4 yang ada di dunia. Salah satu mimpiku adalah mengabadikan foto di depan Burj Al Arab. Selain itu destinasi yang wajib ku kunjungi saat di Dubai adalah Palm Island, pulau buatan yang berisikan banyak atraksi, hotel terkenal, shopping mal dan fashion mewah yang akan membuat wisatawan terhipnotis.

Itulah Dream Destination yang ingin saya lakukan di Dubai, negara Impian yang sangat ingin didatangi. Hope I can go to Dubai with detikTravel and Visit Dubai. Semoga mimpiku terwujud menjadi nyata. Wish me luck.

Ini Cerita Lain Pulau Komodo yang Mungkin Belum Kamu Tahu (3)

Tiba-tiba, segerombolan rusa liar mendekat sambil memakan kulit mangga yang kami bawa. Ini adalah pengalaman pertama saya berinteraksi dengan rusa liar secara langsung. Rusa begitu jinak dan dapat diajak berinteraksi dengan manusia. Rasanya tak ingin kami menyia-nyiakan moment langka ini tanpa mengabadikannya dengan lensa kamera.

Menikmati Surga di Pulau Padar, ada seseorang yang bilang 'bagai sayur tanpa garam kalau kamu ke Labuan Bajo tanpa berkunjung ke Pulau Padar'.Kalimat tersebut terngiang ketika saya berkesempatan untuk dapat mengabdi di Desa Komodo bersama Tim KKN Mandiri UNNES Desa Komodo, kami wajib menginjakkan kaki di pulau Padar. Kami bersama pemuda Desa Komodo berlibur ke Pulau Padar.

Perjalanan dari Desa Komodo sampai ke Pulau Padar membutuhkan waktu sekitar 1,5 jam. Terlintas dalam benak saya perjalanan akan membosankan, karena jarak yang cukup jauh dari desa, tetapi dugaan saya salah.

Sepanjang perjalanan, kita disuguhkan hamparan air laut biru kehijauan yang sangat jernih, terumbu karang di dasar laut terlihat begitu menawan, dilengkapi gugusan perbukitan cokelat yang menyejukkan mata. Suara mesin kapal terhenti menandakan kami telah sampai di Pulau Padar.

Kapten kapal memberi kami waktu 1,5 jam untuk mengeksplor keindahan Pulau Padar, karena jika terlalu lama ombak akan semakin besar. Sang Surya bersinar tepat di atas kepala menandakan bahwa saat ini pukul 13.00 WITa, Meskipun cuaca begitu panas dan terik, hal tersebut tidak menjadi penghalang semangat kami mendaki Bukit Padar.

Untuk mencapai puncak Padar memerlukan waktu sekitar 1 jam. Hal itu tak terasa lama karena sepanjang pendakian kita akan disuguhkan pemandangan laut dan perbukitan yang memanjakan mata.

Saat sampai di puncak Padar, bibir ini tak hentinya mengucap rasa syukur menikmati indahnya surga tersembunyi di NTT. Pemandangan di atas Padar sangat menakjubkan! Bukit-bukit menjulang di sana sini, warna cokelat mendominasi, laut hijau kebiru-biruan terbagi oleh bukit yang bercabang. Seolah membentuk bintang raksasa, putihnya pasir pantai pun ikut serta melambai-lambai seolah ingin diselami. Inilah negeriku, negeri kebangganku dengan sejuta pesona alam bak surga dunia.

Mengagumi keindahan ciptaan Tuhan yang terlukis dalam keeksotisan Pulau Padar tak lengkap rasanya jika kita tak mengabadikannya dengan lensa kamera. Berbagai spot foto yang instagramable di Pulau Padar kami jelajahi. Saking asyiknya berfoto, kami lupa bahwa jam menunjukkan pukul 15.00 WITA. Akhirnya, kami bergegas menuruni terjalnya bebatuan.

Sesampainya di kapal, kapten kapal terlihat agak marah, karena kami terlambat turun dari puncak. Akibatnya, saat perjalanan menuju Desa Komodo, ombak lautan begitu besar.

Pusaran ombak menguncang kapal sehingga kapal terasa ingin terbalik. Kami sangat khawatir dan takut. Kapten memutuskan untuk menyandarkan kapal di suatu pulau tak berpenghuni karena takut kapal akan terbalik dan mengancam nyawa kami. Akhirnya, kita terdampar di suatu pulau hingga menunggu ombak reda.

Pulau tak berpenghuni ini sangat indah bagai Pantai Kuta di Bali. Hari mulai gelap, sang surya telah menghilang dan berganti rembulan. Ombak di pantai telah kembali normal dan kami pun melanjutkan perjalanan pulang ke desa.