Sabtu, 16 Oktober 2021

Roti Isi Bikin FOMO, Kondisi Kejiwaan Ini Bisa Jadi Pemicunya

 Kerumunan dan antrean mengular tak terhindarkan dalam pebukaan gerai Subway Indonesia di Cilandak Town Square (Citos), Jakarta Selatan. Segitunya ingin jadi yang pertama beli roti isi?

Psikolog klinis & Co-Founder Ohana Space, Kantiana Taslim menjelaskan ada banyak kemungkinan yang memicunya. Salah satunya adalah FOMO atau Fear of Missing Out.


"Berita-berita ramai, ada ketakutan kalau mereka nggak cobain, mereka menjadi ketinggalan. Kalau ketinggalan, jadi nggak tahu apa yang diomongin orang-orang," jelas Katiana kepada detikcom.


Munculnya FOMO, menurut Katiana bisa berhubungan dengan self esteem atau rasa percaya diri yang rendah. Karenanya, seseorang mudah terbawa arus karena tidak ingin terlihat berbeda dari orang kebanyakan.


"Kalau self esteem-nya nggak ada, pastinya jadi ikut-ikutan orang lain karena dia sendiri nggak tahu dia sukanya apa, maunya apa. Takut kalau nggak kayak begitu (mengikuti yang orang lain lakukan), nggak sesuai sama yang orang lain lakukan, harapkan," beber Kantiana.


Selain tidak percaya diri, FOMO juga bisa muncul benar-benar karena rasa takut. Dalam hal ini, takut dikucilkan karena kurang update. Maka etika ada sesuatu yang baru, maka seseorang merasa harus jadi salah satu yang pertama kali mengalami.


"Namanya 'Fear of Missing Out', bisa saja disertai rasa takut mereka nggak mengalami. Kok orang lain kelihatannya bisa having fun, bisa menjalani hidupnya dengan lebih happy? Kalau aku nggak mengalami, nggak bisa having fun dong?" paparnya.


Tidak selalu FOMO. Selengkapnya di halaman berikut.


Tapi tidak selalu keinginan mengantre berhubungan dengan FOMO. Sebagian di antaranya mungkin saja ikut mengantre, semata-mata untuk memuaskan kerinduan setelah hampir 2 tahun tidak bisa jalan-jalan ke luar negeri.


Selama ini, roti isi Subway hanya bisa dibeli ketika jalan-jalan ke negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura. Pandemi membatasi pergerakan, sehingga banyak yang merasa kerinduannya terjawab dengan hadirnya gerai yang bersangkutan di Indonesia.


"Pandemi nggak memungkinkan mereka keluar. Mereka rela antre untuk membeli. Untuk dapat satisfaction (kepuasan) dari apa yang mereka coba," jelasnya.

https://trimay98.com/sitemap.xml


Sabtu, 26 Juni 2021

Google Akhirnya Rilis Sistem Operasi Fuchsia OS

 Setelah bertahun-tahun memposting kode Fuchsia OS di GitHub, Google akhirnya meresmikan sistem operasi terbarunya itu.

Uniknya, Fuchsia OS pertama dihadirkan di perangkat jadul, yaitu smart display Nest Hub generasi pertama, menggantikan software aslinya yang berbasis Linux, yaitu Cast OS. Biasanya, sistem operasi baru bakal dirilis bersama perangkat baru juga, namun tidak untuk Fuchsia OS.


"Tidak setiap hari ada sistem operasi baru, namun ini adalah hari itu," kicau Petr Hosek, technical lead untuk Fuchsia OS dari Google, dalam akun Twitter @petrh.


Fuchsia OS sendiri pertama muncul ke publik lewat GitHub pada 2016. Berbasis pada sistem operasi open source, bukan dengan kernel Linux melainkan dengan microkernel Zircon.


Menurut Google, sistem operasi baru ini bakal muncul di semua Nest Hub secara bertahap, namun pada awalnya hanya akan tersedia untuk peserta Preview Program. Langkah ini diambil agar Google bisa menemukan dan memperbaiki bug yang mungkin ada.


Tampilan antarmuka Nest Hub yang sudah diperbarui ini disebut tak akan berubah, begitu juga dengan tidak adanya penambahan fitur. Jadi, dari kacamata pengguna, kemungkinan mereka tak akan merasakan adanya perbedaan dengan OS yang lama.


Namun sebenarnya di sisi lain, perubahan OS ini bakal memberikan kemampuan terkoneksi yang lebih baik, aplikasi yang lebih baik, dan tentunya pengalaman pengguna yang lebih baik dalam hal asisten digital, yaitu Google Assistant.


Kemungkinan ke depannya Google pun bakal menghadirkan Fuchsia OS ke Nest Hub generasi kedua dan perangkat-perangkat lainnya.


Google pun pernah mengakui kalau Fuchsia OS sebenarnya bisa saja menjadi OS untuk laptop, karena mereka pernah menjajalnya di PixelBook pada 2018. Namun Fuchsia OS memang tak pernah ditujukan untuk menjadi pengganti Android ataupun Chrome OS.

https://cinemamovie28.com/movies/face-to-face-2/


Warga Antusias Lihat Gerhana Bulan Total dari Lembang


- Masyarakat yang ada di sekitar wilayah Lembang, Kabupaten Bandung Barat, memadati objek wisata Lereng Anteng untuk menyaksikan fenomena alam Gerhana Bulan Total, Rabu (26/5/2021).

Pengamatan gerhana bulan di Lereng Anteng sendiri difasilitasi oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandung. Sejak siang masyarakat sudah berjubel menantikan fenomena astronomi tersebut.


Ramdhan (33), warga Kota Bandung, menyebut jika mengamati fenomena gerhana bulan secara langsung ketimbang virtual lebih berkesan. Apalagi pengamatan kali ini dilakukan di objek wisata Lembang.


"Sebetulnya kebetulan sedang wisata ke sini, bawa keluarga. Ternyata ada pengamatan gerhana oleh BMKG, ya jadi pengalaman yang berkesan karena baru pertama kali lihat langsung," ujar Ramdhan kepada detikcom.


Beruntung cuaca di kawasan wisata Lembang sendiri sedang mendukung. Meskipun tak terlihat terlalu jelas, namun setidaknya ada setitik cahaya gerhana Bulan total yang bisa dilihat anak-anaknya secara langsung.


"Kebetulan anak-anak saya belum pernah melihat gerhana secara langsung. Jadi ini kesempatan yang berharga buat mereka, sebagai bahan pembelajaran juga," bebernya.


Sementara itu, BMKG Bandung sendiri melakukan pengamatan gerhana Bulan total dengan menggunakan teropong Vixen Sphinx ED80SF.


Bagi masyarakat yang tidak sempat datang dapat menyaksikan proses gerhana secara live melalui https://www.bmkg.go.id/gbt. Gerhana Bulan total kali ini beriringan dengan terjadinya Perige yakni waktu ketika bulan berada di jarak terdekatnya dengan bumi.

https://cinemamovie28.com/movies/vengeance-is-mine-5/