Sama seperti wanita, pria ternyata juga bisa meraih multi orgasme saat berhubungan intim. Meski bukan hal yang umum terjadi pada pria, hal ini bukan berarti pria tidak bisa orgasme berkali-kali.
Menurut studi yang diterbitkan pada tahun 2016, hanya kurang dari 10 persen pria yang berusia 20-an dan 7 persen pria berusia di atas 30 tahun yang bisa merasakan multi orgasme saat bercinta.
Meski orgasme kerap berkaitan dengan ejakulasi, kunci utama dan rahasia untuk meraih multi orgasme adalah orgasme tanpa ejakulasi. Artinya, pria bisa melatih dirinya untuk mencapai orgasme tanpa harus ejakulasi.
Dikutip dari laman Mind Body Green, berikut 5 cara yang bisa dicoba oleh pria untuk meraih multi orgasme saat berhubungan intim.
1. Coba teknik edging
Cara paling ampuh yang bisa dicoba pria untuk mencapai multi orgasme adalah dengan mengetahui cara memisahkan orgasme dengan ejakulasi. Untuk melakukannya, pria bisa menerapkan teknik 'edging', yakni dengan berhenti menstimulasi sebelum ejakulasi.
Menurut pakar, berhenti menstimulasi sebelum mencapai klimaks, kemudian mengulanginya kembali bisa membantu pria agar lebih mudah orgasme berkali-kali. Selain itu, menerapkan teknik ini akan membantu pria mengetahui fase rangsangan pada tubuhnya, sehingga bisa lebih mudah mengontrol ejakulasi.
2. Jangan hanya fokus pada penetrasi
Bercinta tak melulu soal penetrasi, lho. Fokus pada sensasi yang didapat dari aktivitas seksual lainnya juga bisa membantu pria meraih multi orgasme. Sebelum bercinta, pria bisa membangun keintiman dengan pasangannya untuk membangun energi seksual. Lalu, cobalah foreplay untuk stimulasi zona erotis yang bisa membantu merangsang agar lebih mudah mencapai klimaks.
3. Atur napas
Mengetahui cara mengatur napas bisa membantu memberikan energi terhadap respons seksual. Latihan mengatur napas ini juga bisa membantu meregulasi energi ke seluruh tubuh, termasuk area panggul. Mirip dengan latihan kegel, efeknya nanti akan memberikan pengaruh positif pada saraf, sistem pernapasan, sirkulasi, endokrin, dan sistem energi pada tubuh.
4. Realistis
Jangan langsung berharap bisa orgasme berkali-kali hanya dalam satu kali percobaan. Faktanya, pakar menyebutkan bahwa untuk bisa mendapatkan multi orgasme, pria membutuhkan waktu selama 2 minggu hingga berbulan-bulan.
Oleh sebab itu, diperlukan kesabaran ekstra dan banyak percobaan sebelum mendapatkannya. Komunikasikan hal ini juga dengan pasangan agar ia bisa memahami hal ini.
5. Latihan kegel
Selain fokus pada hal-hal yang bisa dicoba di ranjang, rutin melakukan latihan kegel juga bisa membantu pria meraih multi orgasme. Saat dicoba dengan benar, kegel menawarkan banyak manfaat seksual bagi pria maupun wanita, khususnya terkait kesehatan seksual dan intensitas orgasme. Pria yang rutin melakukan latihan kegel juga diketahui lebih mudah mengontrol ejakulasinya.
https://indomovie28.net/movies/the-fugitive-2/
Sinovac-Pfizer Sudah Bisa untuk Remaja, Sekolah Tatap Muka Jadi Juli Nih?
China telah mengeluarkan izin darurat penggunaan vaksin Sinovac Biotech untuk anak usia 3-17 tahun. Uji klinis fase 1 dan 2 menunjukan Sinovac bisa memunculkan respons imun pada usia tersebut, dengan efek samping yang ringan.
Sama-sama buatan China, vaksin Cansino kini sudah memasuki uji klinis fase 2 pada anak usia 6-19 tahun.
Sebelumnya, Amerika Serikat melalui Food and Drug Administration (FDA) telah menyetujui penggunaan vaksin Pfizer BioNTech untuk usia 12-15 tahun. Vaksin ini juga mendapat lampu hijau untuk dipakai pada anak remaja di Singapura dan beberapa negara Eropa.
Indonesia menunggu rekomendasi
Juru bicara vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan RI dr Siti Nadia Tarmizi menjelaskan, pihaknya tidak akan serta merta memberikan vaksin Corona pada anak.
Kini, pihaknya masih menunggu rekomendasi dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), organisasi profesi, dan Indonesia Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI). Dengan tujuan, melihat jenis vaksin yang cocok digunakan untuk anak-anak nantinya.
Dalam kesempatan lainnya, Ketua ITAGI Profesor Dr Sri Rezeki, SpA(K), menyebut, kini pihaknya masih menunggu data-data dari publikasi ilmiah. Walhasil, belum ada kepastian soal kapan anak dan remaja di Indonesia mendapat vaksin Sinovac.
"Kita masih menunggu publikasi ilmiahnya," terang Prof Sri pada detikcom, Sabtu (5/6/2021).
Tekanan wacana anak-anak mendapat vaksinasi COVID-19 kini meningkat, salah satunya karena target sekolah tatap muka di bulan Juli.
Mengingat, beberapa negara kini mulai melakukan vaksinasi COVID-19 untuk usia anak dan remaja seiring kasus COVID-19 yang meningkat. Selain China, Amerika Serikat (AS) mengizinkan penggunaan vaksin Pfizer untuk anak-anak.