Setelah ditolak Microsoft dan Nintendo, Epic Games mencoba menawarkan kerja sama kepada Sony. Kabarnya, mereka menyiapkan lebih dari USD 200 juta (sekitar 2,8 triliun rupiah) untuk game eksklusif PlayStation.
Melalui permasalahan hukum yang sedang menimpa Epic Games dan Apple, memberikan banyak informasi menarik. Terutama mengenai penawaran dan pengeluaran apa saja terkait Epic Games.
Seperti pada tahun 2019 dan 2020, Epic Games telah menjanjikan uang muka hingga USD 1 miliar (sekitar 14,1 triliun rupiah) untuk barang-barang eksklusif, termasuk USD 115 juta (sekitar 1,6 triliun) untuk game Bordelands 3. Informasi lain yang tidak sengaja dirilis yaitu bahwa Epic games menawarkan Sony uang muka sebanyak USD 200 juta (sekitar 2,8 triliun rupiah), dikutip detikINET dari PC Gamer, Senin (10/5/2021).
Penawaran tersebut merupakan upaya Epic Games memboyong game milik PlayStation untuk ditempatkan di Epic Game Store (EGS) secara eksklusif. Dokumen baru menunjukkan bahwa Epic Games berencana membawa empat hingga enam judul game.
Namun belum bisa dipastikan secara detail, apakah Epic Games menawarkan USD 200 juta (sekitar 2,8 triliun rupiah) untuk harga per game atau untuk daftar lengkap semua game tersebut. Saat ini hanya dua game milik Sony yang telah dirilis secara eksklusif di Epic Store, yakni ReadySet Heroes dan Predator: Hunting Grounds.
Sedangkan untuk game Sony lainnya yang rilis di Epic Games Store namun tidak secara eksklusif yaitu Horizon Zero Dawn yang juga hadir di Steam. Setelah itu akan dilanjutkan oleh Days Gone yang akan rilis di PC.
Saat ini industri game memang sedang guncang. Tidak hanya Epic Games dan Apple saja, Sony juga dikabarkan tengah menghadapi gugatan di mana mereka harus membantah tuduhan mengenai monopoli di PlayStation Store.
https://indomovie28.net/movies/i-love-maria/
Inovasi dan Kampanye Tokopedia untuk Bantu UMKM Selama Ramadhan
Tokopedia mengeluarkan berbagai inovasi dan kampanye khusus selama bulan Ramadhan. Ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan harian penggunanya sekaligus membantu pegiat usaha di Indonesia, khususnya UMKM lokal yang sedang mempertahankan bisnis di tengah pandemi.
Inovasi dan kampanye tersebut dibuat dan dikelola oleh bagian Marketing Tokopedia. Bagian ini juga bertanggung jawab memastikan setiap kampanye pemasaran yang dilakukan Tokopedia tersampaikan dengan baik ke masyarakat.
VP of Marketing Tokopedia, Hilda Kitti menyampaikan sejak bergabung pada November 2020, ia bersama sekitar 200 Nakama (karyawan Tokopedia) yang dipimpinnya dalam Tim Marketing Tokopedia terus berkolaborasi menciptakan inovasi dan menentukan strategi pemasaran yang tepat bagi setiap kampanye Tokopedia.
"Kunci dalam mengembangkan strategi pemasaran di Tokopedia yang relevan dengan kebutuhan dan tren adalah Focus on Consumer, sejalan dengan salah satu DNA Tokopedia," ungkap Hilda dalam keterangan tertulis, Senin (10/5/2021).
"Kami mengintegrasikan semua elemen pemasaran di Tokopedia. Mulai dari kreatif, penggunaan media distribusi, baik offline, online maupun media sosial, serta branding, agar bisa mencapai hasil maksimal dan memberikan manfaat bagi masyarakat luas," imbuhnya.
Diungkapkannya, berbagai inovasi serta kampanye telah dihadirkan tim Marketing Tokopedia demi mempermudah masyarakat dalam memenuhi kebutuhan harian sekaligus membantu pegiat usaha di Indonesia, khususnya UMKM lokal, mempertahankan bisnis tidak terkecuali di tengah pandemi.
Misalnya melalui inovasi TokoMart yang mengusung teknologi geo-tagging untuk mempermudah masyarakat mendapatkan kebutuhan sehari-hari dari penjual terdekat.