Kamis, 03 Juni 2021

Istri Bill Gates Ngebet Cerai Sejak 2019, Ini Sebabnya

 Berbagai informasi baru terkuak dalam drama perceraian Bill Gates dan sang istri, Melinda. Wall Street Journal melaporkan bahwa Melinda sebenarnya sudah berniat menggugat cerai sang pendiri Microsoft di tahun 2019 atau 3 tahun yang lalu. Apa penyebabnya?

Menurut sumber dan dokumen yang didapat Wall Street Journal, Melinda mulai menghubungi pengacara perceraian dari beberapa biro hukum di bulan Oktober tahun 2019 tersebut.


Melinda dilaporkan tidak nyaman lantaran kala itu, ada laporan bahwa suaminya Bill Gates berhubungan dengan Jeffrey Epstein. Epstein adalah penjahat seks yang terkenal karena punya relasi dengan orang-orang elit.


Gates pada waktu itu bahkan disebut pernah nongkrong sampai malam di apartemen Epstein di Manhattan, New York. Juru bicara Bill Gates menyatakan pertemuan mereka adalah terkait filantrofi dan Bill Gates menyesal dekat-dekat dengan Epstein.


Dikutip detikINET dari The Hill, Melinda dan Bill Gates sudah pernah bertemu dengan Epstein di tahun 2013. Sejak itu, Melinda dilaporkan tidak nyaman dengan sosok Epstein. Epstein sendiri bunuh diri saat proses hukum terhadap dirinya berlangsung.


Saat ini, Melinda dilaporkan sedang menyepi dengan menyewa pulau bernama Calivigny dengan biaya sangat besar, USD 132 ribu per malam. Fasilitasnya memang mewah dan lengkap. Di sana, kabarnya Melinda bersama seluruh anaknya, Jennifer, Rory dan Phoebe, serta orang dekat mereka.


Informasi yang beredar menyebutkan pula jika perceraian ini berlangsung kurang baik. Namun demikian, bukan berarti Bill Gates dan Melinda akan banyak bertikai. Pertama, banyaknya uang membuat keduanya takkan kekurangan dengan bagian masing-masing. Kedua, mereka berkomitmen memberi sebagian besar uangnya ke yayasan.


Alasan lain bahwa perceraian ini akan bebas drama adalah karena mereka sudah punya perjanjian perceraian. Artinya, mereka mungkin sudah mencapai kesepakatan soal pembagian harta dan persoalan lainnya yang mungkin muncul akibat perceraian itu.

https://indomovie28.net/movies/mission-impossible/


70 Tahun Silam, Pria Bernama 'Elon' Diprediksi Jadi Penguasa Mars


- Elon Musk saat ini sedang ramai dibicarakan setelah menjadi presenter dan ikut berakting di Saturday Night Live. Tidak hanya itu, Musk juga menjadi topik perbincangan di Twitter setelah novel yang terbit 70 tahun lalu memprediksi keterlibatannya dalam eksplorasi Mars.

Pada tahun 1952, ilmuwan Jerman-Amerika bernama Wernher von Braun menulis novel fiksi ilmiah bertajuk The Mars Project. Novel itu berlatar belakang tahun 1980 dan salah satu karakternya adalah penjelajah Mars bernama Elon.


Von Braun sendiri dikenal sebagai ilmuwan roket yang pernah bekerja untuk Nazi Jerman. Setelah Perang Dunia II, ia diam-diam pindah ke Amerika Serikat untuk bekerja di NASA.


Kutipan dari novel ini sempat ramai dibicarakan di media sosial pada Desember 2020 setelah reporter Toby Li mengunggahnya di Twitter dan menunjukkannya pada Musk.


"Berbicara tentang takdir, tahukah Anda bahwa buku tahun 1953 'Mars Project' dari Von Braun menyebut seseorang bernama Elon yang akan membawa manusia ke Mars? Cukup gila," tulis Li dalam cuitannya ke Musk, seperti dikutip dari Cnet, Senin (10/5/2021).

https://indomovie28.net/movies/mission-impossible-rogue-nation/

Ngeri, Virus Corona Penyebab COVID-19 Sudah Mutasi 6.600 Kali

 Virus Sars-CoV-2 yang memicu pandemi COVID-19 telah mengalami lebih dari 6.600 mutasi protein lonjakan yang unik. Virus bermutasi setiap kali ada "kesalahan" dalam proses replikasi. Ini terjadi akibat penambahan, penghapusan, atau perubahan kode genetiknya.

Menurut Dr Sebastian Maurer-Stroh, Executive Director Bioinformatics Institute at the Agency for Science, Technology and Research (A*Star), jika kesalahan itu meningkatkan prospek kelangsungan hidupnya, lebih banyak salinan dari replikasi yang "salah" itu akan bertahan, dan terkadang membanjiri versi aslinya.

https://indomovie28.net/movies/magic-cop/


Contohnya, mutasi D614G yang mulai meningkat tajam pada Februari tahun lalu, kini ditemukan di semua sampel virus, apa pun variannya. Karena varian ini menjadi begitu menyebar, ia diberi nama klade - atau grup keluarga - sendiri, dan ditetapkan sebagai klade G.


Organisasi kesehatan dunia WHO mengatakan bahwa, sementara klade G telah meningkatkan infektivitas dan penularan, penyakit yang ditimbulkannya tidak lebih parah, juga tidak mempengaruhi diagnosis, pengobatan atau vaksin.


Dikutip dari The Strait Times, klade G ini dan sub kladnya, yang mencakup GRY, klade yang dinamai untuk varian Inggris B117 pada Juli tahun lalu, telah menyebabkan hampir semua infeksi COVID-19, dan sejak pertengahan tahun lalu benar-benar menggantikan virus asli yang muncul di Wuhan.


Untuk memenuhi syarat sebagai variant of concern (VOC), virus yang bermutasi harus menunjukkan bukti dalam memenuhi setidaknya satu dari kriteria berikut:


lebih mudah menular

menyebabkan penyakit yang lebih parah

secara signifikan mengurangi netralisasi oleh antibodi

mengurangi efektivitas pengobatan vaksin atau diagnosis.


Dr Maurer-Stroh menjelaskan bahwa tidak semua mutasi membuat perbedaan pada penyakit dengan cara-cara ini. Karenanya, mutasi ini tidak menciptakan gelombang.


Varian biasanya terdiri dari lima hingga 15 mutasi yang, bersama-sama, memberi mereka keuntungan tambahan. Dr Maurer-Stroh mengatakan istilah varian "mutan ganda" atau "mutan tiga kali lipat" yang digunakan untuk menggambarkan galur virus yang mengamuk di India itu keliru, namun secara luas merujuk pada mutasi yang lebih signifikan yang ditemukan pada varian tersebut.


Untungnya, saat ini hanya ada tiga VOC. Namun, ada beberapa variants of interest (VOI) yang tampaknya menunjukkan beberapa karakteristik VOC, tetapi untuk saat ini tidak cukup bukti dan bisa berubah.


Mereka termasuk dua varian yang pertama kali terdeteksi di India yang menyebabkan lonjakan besar kasus selama sebulan terakhir. Terlepas dari jumlah kasus dan kematian yang terus meningkat di India, WHO belum mengklasifikasikan mereka sebagai VOC karena masih ada ketidakpastian mengenai seberapa banyak penyebaran COVID-19 di sana yang disebabkan oleh varian dan berapa banyak yang disebabkan oleh faktor lain seperti tindakan keamanan yang buruk dan kapasitas rumah sakit yang tidak mencukupi.


"Ada lebih dari 6.600 mutasi unik pada protein lonjakan virus Corona sejak muncul pada Desember 2019," kata Dr Maurer-Stroh yang terlibat mengumpulkan dan menganalisis perubahan genom virus di bawah platform berbagi data Gisaid.


Ditambahkannnya, varian-varian ini menghasilkan satu mutasi unik setiap dua jam, siang atau malam. Apakah vaksin yang tersedia saat ini untuk digunakan melawan varian-varian ini?


Pastinya, kata Profesor Ooi Eng Eong dari Duke-NUS Medical School yang juga terlibat dalam pengembangan vaksin mRNA. Dia menyebutkan, studi di antara individu yang divaksinasi telah menemukan bahwa vaksin mRNA juga mampu mencegah infeksi dari berbagai varian yang saat ini menjadi perhatian.


"Setidaknya, empat laporan telah menunjukkan bahwa tingkat terobosan varian gejala infeksi Sars-CoV-2 telah di bawah 1 persen di antara individu yang divaksinasi," ujarnya.


Antibodi yang dihasilkan oleh vaksin mengenali bagian dari lonjakan virus. Kekhawatirannya adalah jika bagian yang diakui vaksin diubah, apakah masih dapat melindungi orang yang telah divaksinasi?

https://indomovie28.net/movies/temporary-family/