Sabtu, 01 Mei 2021

3 Cara Temukan Arah Kiblat yang Tepat

 Selain mengacu pada masjid terdekat, arah kiblat biasanya ditentukan dengan kompas. Tapi kalian juga bisa menemukan arah kiblat yang tepat dengan sejumlah cara.

Cara cek arah kiblat sebetulnya sangat mudah dan sederhana, siapa pun bisa melakukannya. Dihimpun detikINET dari berbagai sumber, Kamis (22/4/2021) setidaknya ada tiga cara menentukan arah kiblat yakni dengan metode berikut ini:


1. Menggunakan benda tegak

Matahari akan melintas tepat di atas Ka'bah dua kali setiap tahun jika dari posisi Indonesia yaitu tanggal 28 Mei dan 16 Juli di Indonesia Barat, atau 29 November dan 14 Januari di Indonesia Timur. Momen istiwa a'dham atau rashdul qiblah ini menjadi saat yang tepat untuk memverifikasi arah kiblat.


Untuk menentukan arah kiblat, bisa menggunakan benda tegak misal kusen jendela. Arah kiblat ditentukan dari bayangan yang jatuh pada waktu tertentu dari benda yang tegak. Setelah itu, bisa dibuat garis barisan sholat baru sesuai arah yang ditentukan.


2. Pakai GPS

Penentuan arah kiblat salat juga bisa menggunakan Global Positioning System (GPS). Teknologi GPS memanfaatkan informasi yang diperoleh berbagai satelit.


Dengan dasar informasi yang akurat, kita bisa melihat titik koordinat Ka'bah di Makkah yang lengkap. Hasilnya, tak perlu ragu menentukan arah kiblat saat salat.


3. Manfaatkan aplikasi

Menggunakan aplikasi adalah cara paling modern dan banyak digunakan di zaman sekarang. Saat ini tersedia banyak aplikasi yang bisa membantu menentukan arah kiblat, misalnya Qibla Compass, Qibla Finder, Arah Kiblat, atau Qibla Connect yang berbasis Android atau iOS.


Aplikasi memang memudahkan pengecekan arah kiblat tiap tahun. Namun sangat disarankan melakukan update atau memeriksa akurasi aplikasi sehingga hasilnya meyakinkan.

https://kamumovie28.com/movies/denial-4/


Asteroid Mengancam, NASA Mau Tabrakkan Pesawatnya


- Ancaman asteroid yang membahayakan Bumi memang bisa dibilang kecil, walau tetap tidak bisa diremehkan. Maka, lembaga antariksa NASA menggelar persiapan serius untuk mengantisipasinya agar Bumi tetap aman.

Salah satunya adalah dengan uji coba menabrakkan pesawat antariksa pada asteroid yang dianggap ancaman dalam misi bernama Double Asteroid Redirection Test (DART). Rencana itu sekarang sudah masuk dalam fase demo.


"Sampai saat ini, kita tidak punya banyak pilihan apa yang harus dilakukan jika kami menemukan sesuatu (asteroid) yang akan datang," cetus Andy Rivkin, pakar astronomi NASA yang dikutip detikINET dari News.com Australia, Kamis (22/4/2021).


"DART merupakan tes pertama tentang bagaimana kita mungkin dapat memantulkannya tanpa harus dengan nuklir, atau bersembunyi di ruang bawah tanah kita dan menunggu sambil berharap selamat," tambah dia.


Persiapan intensif tengah dilakukan dengan uji coba tabrakan mungkin di akhir tahun 2022. Targetnya adalah batu angkasa bernama Dimorphos, satu di antara dua 'bulan' yang mengelilingi sistem asteroid Didymos. Dimorphos akan ditabrak pesawat milik NASA untuk mengubah jalurnya.


Dari uji coba inilah kemudian akan diteliti apakah rencana itu mumpuni dan realistis jika digunakan nantinya dalam situasi yang sesungguhnya, yaitu kedatangan asteroid yang mengancam Bumi.


Ada kecemasan terhadap misi DART. Misalnya, asteroid yang ditabrak akan pecah dan dengan demikian, malah membuat jumlahnya bertambah. Meskipun ada kepingan berhasil dijinakkan, ada kepingan lain yang bisa tetap menuju Bumi. Tapi namanya percobaan tentu hal itu akan dievaluasi.

https://kamumovie28.com/movies/johnny-english-strikes-again/

5 Faktor Penyebab Kehancuran Tragis BlackBerry

 Ponsel BlackBerry anyar akan meluncur pada tahun ini. Sepertinya menarik untuk kembali mengingat bagaimana merek yang dulu amat populer itu runtuh secara tragis.

Faktor apa saja yang menyebabkan kejatuhan mereka? Berikut kilas baliknya seperti dihimpun detikINET dari berbagai sumber, Kamis (22/4/2021):

https://kamumovie28.com/movies/the-denial/


1. Meremehkan iPhone


Di masa keemasan tahun 2008, BlackBerry yang dulu bernama Research in Motion (RIM) bernilai USD 84 miliar. Produk-produknya pun digemari banyak orang. Saking jayanya, Mike Lazaridis dan Jim Balsillie, CEO BlackBerry kala itu, meremehkan kedatangan Apple iPhone yang diperkenalkan Steve Jobs di tahun 2007.


Keduanya menilai iPhone seperti ponsel mainan. Baterai lemah, keyboard sentuh iPhone susah pula dipakai dibanding keyboard fisik BlackBerry. "Sebagus apapun iPhone, ia menghadirkan kesulitan bagi pengguna. Cobalah mengetik di layar sentuh iPhone, itu kesulitan nyata," kata Balsillie.


"Ini bukan ancaman bagi bisnis inti RIM. iPhone tidak aman, baterainya cepat habis dan keyboard digitalnya susah," ucap Larry Conlee, penasihat Lazaridis.


iPhone memang banyak diremehkan di awal kelahirannya. Baterai hanya tahan delapan jam, koneksi cuma 2G. Seharusnya produk itu gagal, tapi ternyata tidak. "Dengan semua faktor itu seharusnya iPhone gagal, tapi nyatanya tidak demikian," kata David Yach, Chief Technology Officer RIM.


Ternyata orang tetap membeli iPhone, salah satunya karena desain yang bagus. "Saya belajar bahwa keindahan desain itu berarti. Orang mau membeli produk ini," tambah Yatch. Tiga bulan pertama penjualannya, iPhone sudah laku lebih dari sejuta unit.


2. Kegagalan BlackBerry Layar Sentuh


Mengantisipasi ancaman iPhone yang tak diduga laris manis, RIM memutuskan merilis BlackBerry Storm yang navigasinya layar sentuh. Awalnya produk ini laku karena nama BlackBerry masih tenar dan ditunjang marketing besar. Tapi teknisi RIM tahu kalau Storm bukan produk yang matang.


Browsernya lambat, layar sentuhnya susah digunakan dan kerap hang. Banyak konsumen tak jadi membelinya. Akhirnya Storm dipandang produk gagal. Banyak yang rusak dan harus diganti sehingga menimbulkan kerugian tak hanya bagi RIM tapi operator yang memasarkannya.


Untuk pertama kali setelah sukses luar biasa di hampir semua ponselnya, RIM punya produk gagal. Banyak pihak mulai bertanya-tanya apakah BlackBerry mampu bersaing dengan iPhone. "Semua orang kecewa karena kegagalan Storm. Semangat di perusahaan jadi turun," kata COO RIM, Don Morisson.


Tapi Lazaridis bersikeras kalau Storm bukanlah kegagalan. Baginya, Storm adalah percobaan pertama RIM menggunakan teknologi baru. Ia mengambil sisi positif Storm seperti kameranya lumayan, speaker bagus dan baterai bisa diganti.


Lazaridis menilai Storm harus menjadi lebih baik. Maka Storm 2 pun dirilis. Tapi lagi-lagi sayangnya, penjualannya tak sesuai harapan. BlackBerry pun mulai kebingungan.


Halaman selanjutnya: gagal membendung Android

https://kamumovie28.com/movies/dragon-eyes/