Selasa, 02 Maret 2021

Pilih IUD atau Suntik KB? Kenali 6 Jenis Kontrasepsi

 Ada bermacam-macam alat maupun metode kontrasepsi. Masing-masing punya kelebihan maupun kekurangan, tinggal disesuaikan dengan kebutuhan dan kenyamanan.

Menurut dr Ilham Utama Surya, SpoG, staf Medis Women Health Service RSUPN Dr Cipto Mangunkusumo, keluarga berencana adalah program pengaturan jarak kehamilan minimal dua tahun, hal tersebut dilakukan sebagai cara agar ibu sehat secara jasmani dan rohani.


dr Ilham yang juga dosen di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Departemen Obstetri dan Ginekologi melanjutkan, waktu tersebut guna mengoptimalkan nutrisi setelah kehamilan, persalinan, dan menyusui.


Selain memerhatikan jarak ideal bagi ibu untuk memiliki anak lagi. Usia juga menjadi faktor penting yang harus diperhatikan. Usia optimal dan risiko kematian paling rendah bagi ibu dan anak adalah 20-35 tahun.


Begitu banyak yang menjadi pertimbangan untuk perempuan dapat mengandung dan melahirkan secara aman.


Untuk dapat menerapkan keluarga berencana, diperlukan kontrasepsi untuk penjarangan kehamilan. Berikut adalah 6 tipe alat atau metode kontrasepsi yang dipaparkan oleh dr Ilham dirangkum dari Haibunda:


1. Metode Amenorrhea Laktasi (MAL)

Selain memberikan nutrisi yang cukup bagi bayi. Menyusui ternyata dapat menghambat terjadinya ovulasi.


Dr. Ilham menjelaskan, MAL ini akan efektif bila melakukan ASI eksklusif enam bulan pertama. Dengan menyusui pada ibu akan terjadi amenorrhea (tidak menstruasi).


2. Suntik

Tipe suntik ini terbagi menjadi dua yaitu, suntikan satu bulan dan tiga bulan. Tipe suntik ini menghambat ovulasi, menghalangi pembuahan, dan menipiskan dinding endometrium.


Pada suntikan satu bulan, ibu akan mengalami menstruasi bulanan sedangkan suntikan tiga bulan mengalami amenorrhea.


3. Alat Kontrasepsi dalam Rahim (AKDR) atau Intrauterine Device IUD

AKDR ini adalah alat kontrasepsi dengan bentuk T berbahan tembaga. Alat ini, kata dr Ilham, dapat menghalangi pembuahan dan menimbulkan reaksi radang di endometrium sehingga mencegah implantasi.


Alat kontrasepsi ini cukup sekali pemasangan dan dapat digunakan jangka panjang. Selain ekonomis alat ini juga tidak menimbulkan efek sistemik, efektivitas tinggi, dan kesuburan ibu dapat Kembali dengan cepat.


TERUSKAN MEMBACA, KLIK DI SINI

https://cinemamovie28.com/movies/the-forest-2/


Awas! Dokter Ingatkan Bahaya Tidur Pakai Earphone


Pernah tertidur dengan earphone masih terpasang di telinga? Hati-hati lho, kata dokter kebiasaan tidur dengan menggunakan earphone bisa berbahaya.

Penggunaan earphone dan headphone kerap digunakan oleh banyak orang sembari melakukan aktivitas lainnya, seperti saat berolahraga. Namun, tak sedikit pula orang yang memiliki kebiasaan menggunakan earphone sebelum tidur.


Pasalnya, banyak orang yang merasa mendengarkan musik sebelum tertidur dapat membantu tubuh menjadi rileks dan bisa tertidur dengan nyenyak. Sehingga, mereka sering kali tertidur dengan earphone yang masih terpasang di telinga.


Selain tertidur dengan earphone yang masih terpasang, banyak pula yang kerap mendengarkan musik dengan volume kencang. Hal ini tentunya sangat berbahaya bagi telinga. Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui dan tidak mengabaikan dampak buruk dari penggunaan earphone dan headset yang berlebihan.


Sebab, mendengarkan musik dengan volume kencang dan dalam jangka waktu yang lama, seperti saat tertidur, dapat menyebabkan terjadinya gangguan pada kesehatan telinga. Kamu tentunya tidak ingin, kan, mengalami gangguan pendengaran pada usia muda?


Perlu diketahui, bahwa batas penggunaan earphone yang wajar adalah hanya 4 sampai 6 jam dengan volume maksimal 60 persen dari batas volume maksimal. Sementara bagi orang yang menggunakan earphone dengan volume sebesar 80 persen, maka batas maksimal penggunaannya hanya 1 sampai 2 jam.


Pada suasana bising, seperti di keramaian, dan volume earphone mencapai 90 persen, maka batas ideal penggunaannya hanya selama 18 menit saja. Lalu, apa bahaya yang ditimbulkan dari penggunaan earphone saat tertidur?


Seorang dokter spesialis THT di RSUP Sanglah Denpasar, dr Eka Putra Setiawan, Sp THT-KL (K), mengatakan bahwa tertidur saat menggunakan earphone dapat membuat otot pada telinga menjadi lelah menahan bising yang berasal dari earphone.

https://cinemamovie28.com/movies/the-forest/

Perlu Tahu, Ini Hal-hal yang Mempengaruhi Pertumbuhan Mr P

  Ukuran penis sering dikaitkan dengan kejantanan seorang pria sehingga banyak orang penasaran berapa besarkah ukuran penis bisa tumbuh.

Sebenarnya, apakah obsesi memiliki penis yang besar sesuai standar masyarakat sebenarnya diperlukan? Lalu, berapakah ukuran rata-rata ukuran penis?


Seperti yang diterangkan Nancy L. Brown, Ph.D., M.A., Ed.S pada penelitiannya menyoal pubertas pada pria, pertumbuhan penis terjadi selama masa pubertas.


Pubertas pada pria terjadi pada usia 9-14 tahun dan terjadi selama lima tahun atau lebih tergantung pada usia awal pubertas terjadi.


Meski demikian, di beberapa orang tetap memungkinkan pertumbuhan akan terus terjadi hingga di usia awal dua puluh.


Sedangkan pada usia 18 atau 19 tahun, penis akan tumbuh lebih panjang atau tebal berdasarkan penelitian Analia Tomova, MD, PhD dan rekannya yang dikutip oleh Healthline.


Dari penelitian di atas juga diketahui bahwa penis tumbuh dengan unik karena laju pertumbuhan penis akan berbeda dari satu pria ke pria lainnya.


Hal itu menjawab bahwa obsesi memiliki penis besar sesuai standar masyarakat sebenarnya tidak diperlukan karena penis sebenarnya tidak bisa diseragamkan dengan satu sama lain.


Selain itu obsesi tersebut juga akan membawa diri kepada menurunnya percaya diri. Mentalhelp.net bahkan menunjukkan adanya small penis syndrome atau sindrom penis kecil.


Padahal, rata-rata ukuran penis sendiri seperti yang ditulis Boston Medical Group tidak sebesar yang dipikirkan.


Mereka menggunakan tinjauan sistematis BJU International hasil kolaborasi dengan King's College London dan layanan kesehatan nasional Inggris (NHS) yang menggabungkan dua puluh studi tentang ukuran penis dari berbagai negara.


Tinjauan studi tersebut menemukan penis yang tidak ereksi memiliki panjang 9 cm dan saat ereksi 13 cm. Serta, rata-rata ketebalan penis yang tidak ereksi 9 cm dan saat ereksi 11,66 cm.

https://cinemamovie28.com/movies/lady-of-the-dynasty/


Pilih IUD atau Suntik KB? Kenali 6 Jenis Kontrasepsi


Ada bermacam-macam alat maupun metode kontrasepsi. Masing-masing punya kelebihan maupun kekurangan, tinggal disesuaikan dengan kebutuhan dan kenyamanan.

Menurut dr Ilham Utama Surya, SpoG, staf Medis Women Health Service RSUPN Dr Cipto Mangunkusumo, keluarga berencana adalah program pengaturan jarak kehamilan minimal dua tahun, hal tersebut dilakukan sebagai cara agar ibu sehat secara jasmani dan rohani.


dr Ilham yang juga dosen di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Departemen Obstetri dan Ginekologi melanjutkan, waktu tersebut guna mengoptimalkan nutrisi setelah kehamilan, persalinan, dan menyusui.


Selain memerhatikan jarak ideal bagi ibu untuk memiliki anak lagi. Usia juga menjadi faktor penting yang harus diperhatikan. Usia optimal dan risiko kematian paling rendah bagi ibu dan anak adalah 20-35 tahun.


Begitu banyak yang menjadi pertimbangan untuk perempuan dapat mengandung dan melahirkan secara aman.


Untuk dapat menerapkan keluarga berencana, diperlukan kontrasepsi untuk penjarangan kehamilan. Berikut adalah 6 tipe alat atau metode kontrasepsi yang dipaparkan oleh dr Ilham dirangkum dari Haibunda:


1. Metode Amenorrhea Laktasi (MAL)

Selain memberikan nutrisi yang cukup bagi bayi. Menyusui ternyata dapat menghambat terjadinya ovulasi.


Dr. Ilham menjelaskan, MAL ini akan efektif bila melakukan ASI eksklusif enam bulan pertama. Dengan menyusui pada ibu akan terjadi amenorrhea (tidak menstruasi).


2. Suntik

Tipe suntik ini terbagi menjadi dua yaitu, suntikan satu bulan dan tiga bulan. Tipe suntik ini menghambat ovulasi, menghalangi pembuahan, dan menipiskan dinding endometrium.


Pada suntikan satu bulan, ibu akan mengalami menstruasi bulanan sedangkan suntikan tiga bulan mengalami amenorrhea.


3. Alat Kontrasepsi dalam Rahim (AKDR) atau Intrauterine Device IUD

AKDR ini adalah alat kontrasepsi dengan bentuk T berbahan tembaga. Alat ini, kata dr Ilham, dapat menghalangi pembuahan dan menimbulkan reaksi radang di endometrium sehingga mencegah implantasi.


Alat kontrasepsi ini cukup sekali pemasangan dan dapat digunakan jangka panjang. Selain ekonomis alat ini juga tidak menimbulkan efek sistemik, efektivitas tinggi, dan kesuburan ibu dapat Kembali dengan cepat.


TERUSKAN MEMBACA, KLIK DI SINI

https://cinemamovie28.com/movies/orgasm-lecture-2/