Selasa, 02 Maret 2021

Vaksinasi COVID-19 Sudah Mulai, IDI Belum Pastikan Kematian Dokter Turun

 Ketua Tim Mitigasi Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) dr Adib Khumaidi, SpOT mengaku ada penurunan kasus kematian tenaga kesehatan. Namun, hal ini belum bisa dipastikan terkait pemberian vaksin Corona.

dr Adib menyebut korelasi menurunnya kematian dokter dengan vaksin Corona belum bisa disimpulkan lantaran belum semua tenaga kesehatan mendapat vaksinasi Corona dosis kedua.


"Apakah ada korelasi positif untuk vaksinasi yang dijalankan untuk nakes, karena target yang diberikan adalah sekitar 1,4 juta dan sudah ada 1 juta yang divaksinasi tapi belum semuanya dapat vaksinasi yang kedua," ungkap dr Adib saat konferensi pers Senin (1/3/2021).


"Jadi kita belum bisa mengatakan bahwa memang ada tren yang menurun terkait dengan angka kematian daripada dokter khususnya karena data kami adalah data dokter," lanjutnya.


Lebih lanjut, dr Adib menjelaskan pemerintah sudah melakukan upaya perlindungan khusus pada tenaga kesehatan dengan melibatkan segala pihak. Termasuk Satgas Penanganan COVID-19 bersamaan dengan tim mitigasi PB IDI dan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI).


"Kemudian yang kedua ada upaya perlindungan nakes di satgas penanganan covid-19 dan ini adalah tentunya up[daya yang terintegrasi bersama-sama dengan kami juga di tim mitigasi, baik itu di tim mitigasi idi, ppni dan lain sebagainya," pungkasnya.

https://cinemamovie28.com/movies/how-to-be-a-good-wife/


Halodoc Segera Hadirkan Drive-Thru Resmi Vaksinasi COVID-19


Aplikasi layanan kesehatan online, Halodoc akan menghadirkan pusat layanan vaksinasi COVID-19 drive thru mulai 3 Maret 2021 di area parkir Hall JiExpo Kemayoran. Sebelumnya, Halodoc juga telah memiliki fasilitas Drive Thru untuk Tes COVID-19, yang merupakan inovasi selama pandemi.

CEO & Co-founder Halodoc, Jonathan Sudharta mengatakan saat ini Halodoc telah resmi menjadi mitra Kementerian Kesehatan RI dan satu-satunya menghadirkan pusat layanan vaksinasi COVID-19 drive thru. Ke depan, Halodoc juga akan berkolaborasi dengan Kemenkes, Dinas Kesehatan DKI Jakarta, RS Hermina, Pusat Pengelolaan Komplek Kemayoran (PPKK) dan Gojek melalui inovasi berupa layanan vaksinasi COVID-19


"Dengan dukungan dari pemerintah serta pemangku kepentingan terkait, Halodoc akan terus menghadirkan inovasi yang dibutuhkan masyarakat. Salah satunya, pos pelayanan program vaksinasi COVID-19 secara drive-thru sebagai kontribusi Halodoc pada upaya percepatan program vaksinasi COVID-19 di indonesia yang akan dimulai pada tanggal 3 Maret 2021 hingga akhir tahun 2021," ujar Jonathan dalam keterangan tertulis, Senin (1/3/2021).


Lebih lanjut Jonathan menyampaikan hingga Februari 2021, layanan drive thru Halodoc telah memfasilitasi lebih dari 600.000 tes COVID-19 dengan swab antigen. Sementara itu, terkait program vaksinasi COVID-19, ia mengatakan pada tahap awal pelaksanaan, vaksinasi akan melayani kelompok masyarakat yang memiliki KTP DKI Jakarta secara drive-thru.


Adapun vaksinasi nantinya akan diberikan secara gratis dan tidak dipungut biaya apapun. Untuk vaksinasi selanjutnya, Jonathan juga mengimbau agar penerima vaksin mengikuti arahan dari Kementerian terkait.


"Kami menghimbau bagi teman-teman yang ada di DKI Jakarta untuk membantu memastikan keluarga maupun sanak saudara yang berusia lanjut dan telah memenuhi kriteria dari Kementerian Kesehatan RI mendapatkan akses vaksinasi COVID-19 dengan memanfaatkan platform Halodoc," ungkapnya.


Melalui program ini, Halodoc optimis bahwa nantinya layanan telemedis akan semakin dibutuhkan oleh masyarakat. Pasalnya, beberapa data survei dari firma konsultasi manajemen mencatat pertumbuhan pasca lockdown dan jumlah pengguna yang memanfaatkan layanan telemedis kesehatan fisik dan mental tetap stabil.

https://cinemamovie28.com/movies/gone-girl/

Hoax Seputar Efek Vaksin COVID-19, Memperbesar Mr P hingga Jadi Buaya

  Vaksinasi COVID-19 yang saat ini masih terus dilakukan tidak terhindar dari kabar-kabar tidak benar alias hoax yang kerap beredar di masyarakat. Hal tersebut tentunya membuat resah karena menyebabkan masyarakat menjadi takut untuk melaksanakan vaksinasi.

Berbagai kabar menyesatkan mengenai efek vaksin COVID-19 tersebut telah menyebabkan masyarakat menjadi heboh. Sejumlah hoax seputar vaksin COVID-19 yang beredar di masyarakat pun sempat menjadi sorotan, beberapa di antaranya, yaitu:

https://cinemamovie28.com/movies/erasing-his-dark-past/


1. Memperbesar Mr P

Kabar mengenai hal ini sempat menjadi sorotan usai tersebarnya sebuah jurnal vaksin COVID-19 dalam bahasa Inggris yang mengatakan vaksinasi bisa memperpanjang ukuran penis hingga 5-7 sentimeter. Jurnal fiktif tersebut membahas salah satu jenis vaksin rekombinan.


Mendengar kabar tersebut, juru bicara vaksinasi COVID-19 dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Lucia Rizka Andalusia, pun langsung buka suara.


"Hoax lah... mana ada jurnal ilmiah pakai bahasa seperti itu. Lagian vaksin kita kan bukan rekombinan," jelasnya saat dihubungi detikcom, Kamis (7/1/2021).


Selain Lucia, ahli urologi dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, dr Agus Rizal A H Hamid, SpU juga angkat bicara dan mengatakan bahwa hal tersebut tidak mungkin terjadi. Sebab, tidak ada hubungannya vaksin dengan penis.


2. Jadi buaya

Hoax yang sempat membuat heboh publik ini muncul setelah Presiden Brasil Jair Bolsonaro menyatakan bahwa vaksin COVID-19 dapat mengubah seseorang menjadi buaya. Ia mengatakan bahwa vaksin yang dikembangkan oleh Pfizer-BioNTech itu tidak bertanggung jawab atas efek samping apapun. Padahal, vaksin tersebut telah menjalani uji klinis di Brasil hingga berminggu-minggu.


Lebih lanjut, Bolsonaro turut mengungkapkan bahwa dirinya bersikeras bahwa ia tidak akan menerima vaksinasi lantaran ia telah memiliki antibodi. Namun, ia tetap akan menggratiskan vaksin COVID-19 bagi seluruh warga Brasil, tetapi warganya tidak diwajibkan untuk vaksinasi. Meski demikian, berdasarkan keputusan Mahkamah Agung Brasil, vaksinasi tetap wajib untuk dilakukan.


Vaksin COVID-19 juga sempat dirumorkan bikin mandul. Fakta di balik hoax tersebut bisa disimak di halaman berikut.


3. Bikin mandul

Kabar lainnya yang beredar di media sosial terkait vaksin COVID-19 adalah vaksin Pfizer dapat menyebabkan mandul. Hoax ini muncul dalam sebuah artikel yang dimuat pada blog bernama Health and Money News yang mengatakan bahwa vaksin COVID-19 mengandung bahan-bahan yang bisa membuat tubuh wanita menyerang protein penting untuk perkembangan plasenta.


Meski ditulis oleh seorang pensiunan dokter Inggris serta mantan karyawan Pfizer bernama Dr Michael Yodon, kabar tersebut tentu tetap menyesatkan lantaran tidak memiliki dasar apapun. Menurut Saad Omer, seorang pakar vaksin di Universitas Yale, apa yang dikatakan oleh Yodon merupakan sebuah mitos yang tidak akurat. Sebab, uji coba vaksin COVID-19 telah melalui berbagai proses ketat guna mencegah segala risiko yang terjadi pasca penyuntikan.

https://cinemamovie28.com/movies/the-perfect-husband-2/