Selasa, 02 Maret 2021

Hoax Seputar Efek Vaksin COVID-19, Memperbesar Mr P hingga Jadi Buaya

  Vaksinasi COVID-19 yang saat ini masih terus dilakukan tidak terhindar dari kabar-kabar tidak benar alias hoax yang kerap beredar di masyarakat. Hal tersebut tentunya membuat resah karena menyebabkan masyarakat menjadi takut untuk melaksanakan vaksinasi.

Berbagai kabar menyesatkan mengenai efek vaksin COVID-19 tersebut telah menyebabkan masyarakat menjadi heboh. Sejumlah hoax seputar vaksin COVID-19 yang beredar di masyarakat pun sempat menjadi sorotan, beberapa di antaranya, yaitu:

https://cinemamovie28.com/movies/erasing-his-dark-past/


1. Memperbesar Mr P

Kabar mengenai hal ini sempat menjadi sorotan usai tersebarnya sebuah jurnal vaksin COVID-19 dalam bahasa Inggris yang mengatakan vaksinasi bisa memperpanjang ukuran penis hingga 5-7 sentimeter. Jurnal fiktif tersebut membahas salah satu jenis vaksin rekombinan.


Mendengar kabar tersebut, juru bicara vaksinasi COVID-19 dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Lucia Rizka Andalusia, pun langsung buka suara.


"Hoax lah... mana ada jurnal ilmiah pakai bahasa seperti itu. Lagian vaksin kita kan bukan rekombinan," jelasnya saat dihubungi detikcom, Kamis (7/1/2021).


Selain Lucia, ahli urologi dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, dr Agus Rizal A H Hamid, SpU juga angkat bicara dan mengatakan bahwa hal tersebut tidak mungkin terjadi. Sebab, tidak ada hubungannya vaksin dengan penis.


2. Jadi buaya

Hoax yang sempat membuat heboh publik ini muncul setelah Presiden Brasil Jair Bolsonaro menyatakan bahwa vaksin COVID-19 dapat mengubah seseorang menjadi buaya. Ia mengatakan bahwa vaksin yang dikembangkan oleh Pfizer-BioNTech itu tidak bertanggung jawab atas efek samping apapun. Padahal, vaksin tersebut telah menjalani uji klinis di Brasil hingga berminggu-minggu.


Lebih lanjut, Bolsonaro turut mengungkapkan bahwa dirinya bersikeras bahwa ia tidak akan menerima vaksinasi lantaran ia telah memiliki antibodi. Namun, ia tetap akan menggratiskan vaksin COVID-19 bagi seluruh warga Brasil, tetapi warganya tidak diwajibkan untuk vaksinasi. Meski demikian, berdasarkan keputusan Mahkamah Agung Brasil, vaksinasi tetap wajib untuk dilakukan.


Vaksin COVID-19 juga sempat dirumorkan bikin mandul. Fakta di balik hoax tersebut bisa disimak di halaman berikut.


3. Bikin mandul

Kabar lainnya yang beredar di media sosial terkait vaksin COVID-19 adalah vaksin Pfizer dapat menyebabkan mandul. Hoax ini muncul dalam sebuah artikel yang dimuat pada blog bernama Health and Money News yang mengatakan bahwa vaksin COVID-19 mengandung bahan-bahan yang bisa membuat tubuh wanita menyerang protein penting untuk perkembangan plasenta.


Meski ditulis oleh seorang pensiunan dokter Inggris serta mantan karyawan Pfizer bernama Dr Michael Yodon, kabar tersebut tentu tetap menyesatkan lantaran tidak memiliki dasar apapun. Menurut Saad Omer, seorang pakar vaksin di Universitas Yale, apa yang dikatakan oleh Yodon merupakan sebuah mitos yang tidak akurat. Sebab, uji coba vaksin COVID-19 telah melalui berbagai proses ketat guna mencegah segala risiko yang terjadi pasca penyuntikan.

https://cinemamovie28.com/movies/the-perfect-husband-2/

Teka-teki 3 Nama Menghilang dari Laporan Intelijen soal Khashoggi

 Laporan Intelijen Amerika Serikat (AS) terkait pembunuhan wartawan Arab Saudi, Jamal Khashoggi, diketahui sempat direvisi dan ditarik dari internet. Setelah dimuat kembali, tiga nama pria sebelumnya yang disebut terlibat dihilangkan.

Seperti dilansir CNN, Senin (1/3/2021), tautan pertama untuk laporan intelijen yang dikirimkan Kantor Direktur Intelijen Nasional (ODNI) tidak bisa diakses dan diganti dengan tautan lain yang mengarah pada versi kedua laporan intelijen AS, yang di dalamnya ada tiga nama yang dihapus. Ketiga nama itu sebelumnya disebut 'berpartisipasi, memerintahkan, atau terlibat atau bertanggung jawab atas kematian Jamal Khashoggi'.


ODNI menolak untuk mengklarifikasi kenapa tiga nama itu awalnya ada dalam daftar dan apa peran mereka dalam pembunuhan Khashoggi.


"Kami menempatkan dokumen yang direvisi pada situs karena dokumen yang asli secara keliru memuat tiga namanya yang tidak seharusnya dimasukkan," ujar juru bicara ODNI kepada CNN.


Pada Jumat (26/2) sore waktu setempat, seorang pejabat senior pemerintahan AS berargumen bahwa tidak ada informasi baru dalam laporan intelijen yang dirilis ke publik itu. "Informasi ini telah diketahui oleh pemerintah AS dan dijelaskan kepada komisi dan anggota Kongres terpilih sejak setahun lalu," ucapnya.


Perubahan versi yang dilakukan ODNI itu tidak disadari banyak pihak, karena fokus saat itu mengarah pada kegagalan pemerintahan Presiden Joe Biden untuk menjatuhkan sanksi pada Putra Mahkota Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman (MBS). Diketahui bahwa laporan intelijen itu terang-terangan menyebut MBS menyetujui pembunuhan Khashoggi.


Gedung Putih belum memberikan tanggapan atas hilangnya 3 nama misterius itu.


Tiga Sosok Nama yang Hilang


Disebutkan CNN, nama pertama yang hilang adalah Abdulla Mohammed Alhoeriny, yang sebelumnya tidak dikaitkan dengan kematian Khashoggi. Menurut sumber yang memahami cara kerja intelijen Saudi, Abdulla merupakan saudara laki-laki dari Jenderal Abdulaziz bin Mohammed al-Howraini -- seorang menteri Saudi yang bertanggung jawab atas Kepresidenan Keamanan Negara yang mengawasi berbagai badan intelijen dan kontra-terorisme di Saudi.

https://cinemamovie28.com/movies/the-perfect-husband/


Dalam laporan awal intelijen AS yang sudah dicabut, Abdullah disebut sebagai asisten Kepala Dinas Keamanan Negara untuk Kontra-terorisme.


Dua nama lainnya yang dihapus adalah Yasir Khalid Alsalem dan Ibrahim al-Salim. Tidak diketahui secara jelas siapa keduanya. Ketiga pria itu tidak masuk dalam daftar 18 orang yang dijatuhi sanksi AS terkait pembunuhan Khashoggi.


Daftar 18 orang yang dijatuhi sanksi itu disebut dalam laporan intelijen AS versi revisi, yang nama dokumennya dalam situs resmi ODNI menyertakan 'v2', yang jelas mengindikasikan versi kedua.


Menurut arsip internet, Wayback Machine, laporan intelijen AS versi awal diketahui tersedia online selama beberapa jam sebelum ODNI mencabutnya. Menurut seorang pejabat Komisi Intelijen DPR AS, perbedaan daftar nama dalam laporan itu disadari oleh Capitol Hill atau Kongres AS dan permintaan klarifikasi telah diajukan kepada ODNI.


Laporan intelijen AS yang dideklasifikasi oleh Direktur Intelijen Nasional AS, Avril Haines, itu menilai bahwa MBS menyetujui operasi di Istanbul, Turki, tahun 2018 lalu untuk 'menangkap atau membunuh' Khashoggi.


Laporan itu menyertakan daftar nama -- tadinya 21 orang, sebelum menyusut menjadi 18 orang usai direvisi -- yang menurut intelijen AS, disebut memiliki 'keyakinan tinggi' terlibat dalam pembunuhan itu, namun tidak disebutkan apakah mereka mengetahui operasi yang memicu kematiannya.


Departemen Keuangan AS menjatuhi sanksi ke 17 warga Saudi. Nama ke-18, yang merupakan mantan pejabat senior intelijen Saudi, ditambahkan pada Jumat (26/2) lalu. Pasukan elite yang disebut sebagai pelindung MBS, yang disebut 'Tiger Squad', juga dijatuhi sanksi AS.


Tidak hanya itu, Departemen Luar Negeri AS juga mengumumkan bahwa 76 warga Saudi, yang namanya tidak disebut secara spesifik, akan dilarang masuk ke AS di bawah 'Khashoggi Ban', yang melarang masuk individu yang diketahui terlibat ancaman terhadap pembangkang di luar negeri atas nama pemerintah asing.


Otoritas Saudi menolak laporan intelijen AS itu dan menyebut laporan itu berisi 'informasi dan kesimpulan yang tidak akurat'.

https://cinemamovie28.com/movies/grannys-got-talent/