Sabtu, 06 Februari 2021

Mirip GeNose, Belanda Punya SpiroNose Pendeteksi COVID-19 Lewat Napas

 Pemerintah Belanda memperkenalkan alat deteksi COVID-19 lewat embusan napas, SpiroNose. Cara kerjanya mirip dengan alat deteksi COVID-19 buatan Universitas Gadjah Mada (UGM), GeNose.

Fasilitas pengujian di Amsterdam telah mulai menggunakan SpiroNose pekan ini. Alat ini mengharuskan seseorang menghirupnya untuk mendeteksi keberadaaan Corona yang bisa dilihat dalam semenit.


Setelah berbulan-bulan uji coba, otoritas kesehatan Belanda menyebut SpiroNose dapat diandalkan untuk mendeteksi kasus negatif, kata pakar penyakit menular Mariken van der Lubben dari layanan kesehatan kota Amsterdam.


"Kalau hasilnya negatif, maka itu adalah hasil yang sangat andal dan Anda bisa pergi," katanya kepada Reuters.


Layanan kesehatan Belanda telah memesan sekitar 1.800 unit SpiroNose untuk digunakan di beberapa fasilitas pengujian di seluruh negeri. Ahli virologi Belgia Marc Van Ranst menyebut alat ini memiliki teknologi yang menjanjikan, terutama dalam kecepatannya mendeteksi virus.


"SpiroNose merupakan game changer, jika Anda dapat membuat diagnosis cepat atau menyingkirkan infeksi dalam satu menit," kata Ranst.


Hanya saja dia menambahkan belum memiliki hasil yang cukup untuk dengan tegas mengatakan pemeriksaan dengan SpiroNose bisa digunakan sebagai alat diagnosa COVID-19.


Jika yang dinyatakan positif oleh SpiroNose, seseorang tetap harus melakukan test polymerase chain reaction (PCR) reguler untuk memastikan apakah infeksi yang terdeteksi disebabkan oleh COVID-19.


Perbandingan dengan GeNose

Indonesia juga mengembangkan alat deteksi COVID-19 dengan embusan napas, GeNose, yang saat ini sudah dipakai di stasiun kereta api Pasar Senen dan Stasiun Tugu Yogyakarta .


Cara penggunaannya adalah dengan mengembuskan napas ke kantung sekali pakai untuk kemudian dianalisis oleh alat. Tapi yang menjadi imbauan penumpang harus puasa atau tidak merokok, makan dan minum setengah - satu jam sebelum keberangkatan.


"Rata-rata prosesnya hanya 3 menit, kita juga sterilisasinya seperti mouth piece, kita masukan ke HEPA filter untuk menyaring agar bisa tersaring bakteri dan dan tidak saling mengkontaminasi," kata peneliti GeNose Dian K. Nurputra.

https://indomovie28.net/movies/an-accidental-shot-of-love/


Pantesan Antre! Banyak Penumpang KA Coba GeNose karena Penasaran


Soft launching GeNose C-19 disambut meriah oleh calon penumpang kereta api. Stasiun Senen dipadati antrean calon penumpang yang bela-belain menunggu hasil tes GeNose karena penasaran.

Melihat kepadatan Stasiun Senen, alat deteksi buatan Universitas Gadjah Mada (UGM) ini kelihatan disambut hangat oleh masyarakat. Namun rupanya, tak sedikit pengguna GeNose yang tak tahu awal mula, cara kerja, hingga tingkat akurasinya.


Harga yang jauh lebih murah dibanding tes swab antigen membuat barang baru ini jadi pilihan calon penumpang.


"Tadinya datang ke sini mau tes antigen. Tapi waktu sampai sini, ternyata ada tes yang baru. Ya sudah, coba saja. Habis harganya beda jauh sih," ujar seorang calon penumpang pada detikcom sambil menunggu hasil GeNose, Jumat (5/2/2021).


Ia juga mengaku kaget melihat kepadatan Stasiun Senen hari ini. Beruntung, keberangkatan masih hari Minggu besok sehingga ia tak diburu-buru waktu meski harus menunggu lama hasil tes.


"Ini (GeNose C-19) tuh baru ya? Pantesan stasiunnya ramai banget," ujarnya.


Berdasarkan klaimnya, hasil GeNose keluar dalam waktu 3 menit. Namun realitanya, para calon penumpang harus menunggu hasil hingga 2 jam. Pasalnya, Stasiun Senen hanya menyediakan 5 alat GeNose C-19.


Perihal harga, GeNose memang lebih murah dibanding tes swab antigen. Menurut laporan pengguna, mereka cukup membayar Rp 20 sampai 30 ribu untuk sekali tes.


Sedangkan tes swab antigen memerlukan biaya Rp 105 ribu.

https://indomovie28.net/movies/six-sense-women-in-sight/

Kami No Yu, Mandi Telanjang Bersama Dewa

 - Mandi telanjang atau onsen begitu lekat dengan orang Jepang. Di sebuah kota ada onsen yang konon kerap didatangi oleh dewa.


Onsen menjadi tempat wisata yang kerap didatangi wisatawan saat liburan ke Jepang. Mandi bersama dengan telanjang memberikan pengalaman yang berbeda bagi tiap turis.


Jepang sendiri punya banyak onsen yang menarik untuk disambangi. Ada sejarah, keunggulan dan mitos di setiap pemandian. Begitu pula dengan pemandian satu ini, Shibi Onsen.


Diintip detikcom dari Japan National Organization Tourism (JNTO), Selasa (11/2/2020), Shibi Onsen terletak di Prefektur Kagoshima, Kota Satsuma, Jepang. Pemandian air panas ini bersebelahan dengan Shibi Shrine.


Dari bawah Kuil Shibi memancar sebuah mata air panas yang terkenal. Mata air tersebut dijadikan pemandian dan memiliki julukan Kami No Yu atau The Water of God.


Julukan tersebut tidaklah asal dibuat. Sejarahnya, pemandian ini sudah berumur lebih dari 600 tahun. Sejak dulu Shibi Onsen dikenal dengan kandungan yang kaya dengan sulfur dan sedikit lebih panas dari pemandian lainnya.


Masyarakat lokal percaya bahwa pemandian ini bisa menyembuhkan rematik, luka luar dan diabetes. Sampai sekarang banyak warga yang setia datang karena khasiatnya.


Kolam pemandian Shibi bisa menampung 200 liter air. Air dalam kolam tidak didaur ulang tapi dibiarkan mengalir. Sehingga kolam ini tetap jernih setiap saat.


Namun pada hari-hari tertentu, air dalam kolam akan tampak keruh. Penduduk setempat percaya bahwa itu tanda dari sang dewa sedang mandi di dalam kolam.


Pengunjung yang melihat melihat air keruh akan tetap diperbolehkan untuk berendam. Berendam bersama dewa dipercaya membawa keberuntungan.


Pada mulanya, hanya biarawan yang boleh berendam di onsen ini. Di akhir Zaman Edo, budaya mandi bersama di onsen semakin dikenal dan Shibi Onsen dibuka untuk umum.


Shibi Onsen sendiri terbuka untuk umum. Namun kolam pemandian wanita dan pria tidak dicampur. Fasilitas umum seperti handuk dan baju ganti dipinjamkan oleh pihak onsen.

https://indomovie28.net/movies/kingdom-of-heaven/


Mirip GeNose, Belanda Punya SpiroNose Pendeteksi COVID-19 Lewat Napas


Pemerintah Belanda memperkenalkan alat deteksi COVID-19 lewat embusan napas, SpiroNose. Cara kerjanya mirip dengan alat deteksi COVID-19 buatan Universitas Gadjah Mada (UGM), GeNose.

Fasilitas pengujian di Amsterdam telah mulai menggunakan SpiroNose pekan ini. Alat ini mengharuskan seseorang menghirupnya untuk mendeteksi keberadaaan Corona yang bisa dilihat dalam semenit.


Setelah berbulan-bulan uji coba, otoritas kesehatan Belanda menyebut SpiroNose dapat diandalkan untuk mendeteksi kasus negatif, kata pakar penyakit menular Mariken van der Lubben dari layanan kesehatan kota Amsterdam.


"Kalau hasilnya negatif, maka itu adalah hasil yang sangat andal dan Anda bisa pergi," katanya kepada Reuters.


Layanan kesehatan Belanda telah memesan sekitar 1.800 unit SpiroNose untuk digunakan di beberapa fasilitas pengujian di seluruh negeri. Ahli virologi Belgia Marc Van Ranst menyebut alat ini memiliki teknologi yang menjanjikan, terutama dalam kecepatannya mendeteksi virus.


"SpiroNose merupakan game changer, jika Anda dapat membuat diagnosis cepat atau menyingkirkan infeksi dalam satu menit," kata Ranst.


Hanya saja dia menambahkan belum memiliki hasil yang cukup untuk dengan tegas mengatakan pemeriksaan dengan SpiroNose bisa digunakan sebagai alat diagnosa COVID-19.


Jika yang dinyatakan positif oleh SpiroNose, seseorang tetap harus melakukan test polymerase chain reaction (PCR) reguler untuk memastikan apakah infeksi yang terdeteksi disebabkan oleh COVID-19.

https://indomovie28.net/movies/a-werewolf-boy/