Rabu, 03 Februari 2021

Keterisian Turun, Wisma Atlet Kemayoran Terima Pasien Tanpa Gejala Lagi?

 Tingkat keterisian Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet mengalami penurunan dari pekan sebelumnya. Dilaporkan saat ini, Senin (2/2/2021), jumlah keterisiannya turun menjadi 58,49 persen.

"Kalau kita lihat minggu lalu, bahkan pernah 80 persen kemudian turun 77 persen. Kemarin datanya 58,7 persen dan laporan pagi tadi adalah 58,49 persen," kata Koordinator RS Darurat Wisma Atlet, Mayor Jenderal TNI dr Tugas Ratmono, SpS, dalam siaran pers di kanal Youtube BNPB, Selasa (2/2/2021).


Dijelaskan dr Tugas, sebagian besar pasien COVID-19 di Wisma Atlet sudah dipulangkan karena telah memenuhi syarat sembuh sesuai dengan pedoman Kementerian Kesehatan RI, yakni apabila pasien tidak mengalami gejala selama 3 hari berturut-turut.


Meski jumlah keterisiannya sudah menurun, namun RSD Wisma Atlet di Kemayoran masih belum bisa menerima kembali pasien COVID-19 tanpa gejala seperti dahulu.


"Untuk saat ini memang di Wisma Atlet Kemayoran adalah yang ringan dan sedang bahkan kita merawat yang berat untuk dipersiapkan untuk dirujuk ke Rumah Sakit Rujukan COVID di DKI Jakarta," jelasnya.


Meski begitu, dr Tugas mengatakan pasien tanpa gejala nantinya akan tetap dirawat di tower 8 dan 9 Wisma Atlet di Pademangan. Pasalnya, ini untuk mengurangi beban kerja tenaga kesehatan agar mereka tidak stres.


"Saya kira ini suatu penyiapan yang menurut kami, di sana juga betul-betul bisa memberikan pelayanan yang baik antara tidak gejala dan yang bergejala," ucap dr Tugas.


"Kemudian juga memberikan kenyamanan kepada para tenaga kesehatan yang bekerja di Rumah Sakit Darurat COVID-19 ini dengan memberikan relaksasi di sana, sesuai dengan aturan-aturan kerja shift yang sudah kita terapkan," tuturnya

https://nonton08.com/movies/collective-invention/


Posisi Bercinta Ini Cocok Bagi Pasangan yang Ingin Bakar Kalori Ekstra


Setiap aktivitas fisik bisa jadi kesempatan untuk membakar kalori, termasuk ketika bercinta. Tidak ada salahnya menjadikan momen bercinta sebagai cara alternatif untuk berkeringat menjaga kebugaran tubuh bersama pasangan.

Bagaimana melakukannya? Dikutip dari Healthline, ada beberapa posisi bercinta yang diketahui bisa 'menantang' fisik. Pada intinya ada dua syarat yang harus dipenuhi yaitu cukup intens sehingga bisa meningkatkan detak jantung serta melibatkan beban atau peregangan pada otot.


Sebagai contoh bercinta dengan posisi menopang sebagian atau menopang penuh pasangan. Dengan demikian otot-otot dapat dilatih seperti menahan beban.


"Seseorang bisa saja melingkari kaki memeluk pasangan, sementara sang pasangan menopangnya di posisi berdiri. Keduanya akan menahan beban ekstra," tulis artikel terapis seks Janet Brito di Medical News Today dan dikutip pada Selasa (2/1/2021).


Contoh lainnya yaitu bercinta dengan posisi seperti yoga. Posisi seks ini akan membantu melatih kelenturan otot karena jadi bentuk latihan peregangan.


"Penting diingat agar jangan terlalu memaksakan diri melakukan posisi yang tidak nyaman. Posisi seperti menaruh kedua kaki di bahu pasangan atau menggunakan posisi yoga dapat meningkatkan tantangan dalam aktivitas seksual," pungkas artikel.

https://nonton08.com/movies/chongqing-hot-pot/

Alat Tes Corona GeNose Beredar di Lapak Online, Harga Sampai Rp 99 Juta!

 Alat tes Corona buatan anak bangsa GeNose C-19 rupanya banyak ditawarkan di lapak-lapak online. Harganya variatif, ada yang menawarkan dengan harga Rp 99 juta!

"Barang ini ready. Silakan diorder," jawab salah seorang pelapak saat dihubungi, Selasa (2/2/2021).


Dalam deskripsi, dijelaskan bahwa harga yang tercantum sudah termasuk garansi resmi dan 100 kit kantong napas. Alat tes Corona GeNose C-19 bekerja dengan mendeteksi volatile organic compound (VOC) dalam hembusan napas.


Di lapak lain, harga yang ditawarkan untuk alat buatan Universitas Gadjah Mada (UGM) ini cukup beragam. Mulai dari Rp 70-an juta hingga nyaris Rp 100 juta.


Dalam keterangan tertulisnya, Direktur Direktorat Pengembangan Usaha dan Inkubasi UGM Dr Hargo Utomo menyebut distribusi GeNose dikelola oleh PT Swayasa Prakarsa. Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk produk ini adalah Rp 62 juta perunit dan belum termasuk pajak.


"Harganya sudah ditentukan dan tidak diperbolehkan menjual di atas harga tersebut. Dan saat ini telah ada tiga distributor resmi GeNose C19 dan menyusul tiga distributor lainnya," tegas Hargo.


Menurut Hargo, saat ini GeNose belum ditawarkan melalui situs belanja online atau e-commerce. Karenanya, ia meminta untuk berhati-hati dan mewaspadai tawaran produk GeNose yang dijual melalui distributor resmi.


Selain itu, ditegaskan bahwa GeNose C-19 saat ini diprioritaskan untuk penanganan COVID-19 di layanan kesehatan, rumah sakit, layanan publik, pemerintahan, sekolah, pesantren, kampus, dan perusahaan.


"Dan dalam tahap ini belum diprioritaskan untuk skala rumah tangga atau perseorangan," kata Hargo.

https://nonton08.com/movies/bride-wars-2/


Keterisian Turun, Wisma Atlet Kemayoran Terima Pasien Tanpa Gejala Lagi?


Tingkat keterisian Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet mengalami penurunan dari pekan sebelumnya. Dilaporkan saat ini, Senin (2/2/2021), jumlah keterisiannya turun menjadi 58,49 persen.

"Kalau kita lihat minggu lalu, bahkan pernah 80 persen kemudian turun 77 persen. Kemarin datanya 58,7 persen dan laporan pagi tadi adalah 58,49 persen," kata Koordinator RS Darurat Wisma Atlet, Mayor Jenderal TNI dr Tugas Ratmono, SpS, dalam siaran pers di kanal Youtube BNPB, Selasa (2/2/2021).


Dijelaskan dr Tugas, sebagian besar pasien COVID-19 di Wisma Atlet sudah dipulangkan karena telah memenuhi syarat sembuh sesuai dengan pedoman Kementerian Kesehatan RI, yakni apabila pasien tidak mengalami gejala selama 3 hari berturut-turut.


Meski jumlah keterisiannya sudah menurun, namun RSD Wisma Atlet di Kemayoran masih belum bisa menerima kembali pasien COVID-19 tanpa gejala seperti dahulu.


"Untuk saat ini memang di Wisma Atlet Kemayoran adalah yang ringan dan sedang bahkan kita merawat yang berat untuk dipersiapkan untuk dirujuk ke Rumah Sakit Rujukan COVID di DKI Jakarta," jelasnya.


Meski begitu, dr Tugas mengatakan pasien tanpa gejala nantinya akan tetap dirawat di tower 8 dan 9 Wisma Atlet di Pademangan. Pasalnya, ini untuk mengurangi beban kerja tenaga kesehatan agar mereka tidak stres.


"Saya kira ini suatu penyiapan yang menurut kami, di sana juga betul-betul bisa memberikan pelayanan yang baik antara tidak gejala dan yang bergejala," ucap dr Tugas.


"Kemudian juga memberikan kenyamanan kepada para tenaga kesehatan yang bekerja di Rumah Sakit Darurat COVID-19 ini dengan memberikan relaksasi di sana, sesuai dengan aturan-aturan kerja shift yang sudah kita terapkan," tuturnya

https://nonton08.com/movies/bride-wars/